By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
  • Home
  • Nahdliyyin
  • Sospol
  • Milenial
  • Gus File
  • Warta DigitalNew
Search
MORE MENUS
  • Kultural
  • Kolom
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Tasawuf Urban
  • Berita Foto
  • Gus File
  • Inforial
  • Jatim Update
  • Opini
  • Siaran Pers
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
Reading: Hoaks, PP Madinatul Ulum terkait Video Difteri dihubungkan Vaksinasi COVID-19
Share
Sign In
Font ResizerAa
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
Font ResizerAa
  • Home
  • Warta DigitalNew
  • Nahdliyyin
  • Milenial
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Sospol
  • Inforial
  • Kolom
  • Kultural
  • Gus File
  • Tasawuf Urban
Search
  • Home
  • Warta DigitalNew
  • Nahdliyyin
  • Milenial
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Sospol
  • Inforial
  • Kolom
  • Kultural
  • Gus File
  • Tasawuf Urban
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
radar96.com | Berkarakter dan Edukatif > Blog > Kontrahoax > Hoaks, PP Madinatul Ulum terkait Video Difteri dihubungkan Vaksinasi COVID-19
Kontrahoax

Hoaks, PP Madinatul Ulum terkait Video Difteri dihubungkan Vaksinasi COVID-19

Radar96 Nusantara
Last updated: 10/01/2021 17:45
Kontrahoax 382 Views
Share
4 Min Read
Santri Vaksinasi Covid19
SHARE

Awalnya, WAG dijejali dengan link berita berjudul “73 Santri PP Madinatul Ulum Jenggawah Diduga Sakit Usai Imunisasi Difteri” dari Radio Prosalina, Jember, Jatim, yakni http://www.prosalinaradio.com/2018/02/28/73-santri-pp-madinatul-ulum-jenggawah-diduga-sakit-usai-imunisasi-difteri/

Link itu menjadi kegaduhan dunia maya pada Minggu (10/1/2021) sepanjang pagi hingga petang, karena di berita itu ada foto puluhan santri yang bergelimpangan itu mengenakan masker, padahal pemerintah merencanakan vaksinasi COVID-19 mulai pekan depan (13/1/2021), sehingga informasi itu tampaknya ingin “mengoreksi” rencana vaksinasi itu.

Tidak hanya berhenti di situ, video tentang hal serupa dari Jember TV pun muncul. Kalau pun benar terjadi, bukankah vaksinasi itu belum ada (tiga hari lagi), tapi kok sudah ada yang bergelimpangan?.

Bila ditelusuri pada link berita dari Radio Prosalina itu tertera dengan sangat jelas bahwa kejadiaannya pada 18 Februari 2018 dengan penyebab difteri, bukan penyebab lain, namun informasi itu dikaitkan dengan kejadian sekarang, yang terlihat pada share berita itu yang mencantumkan tahun share pada 2021 dan diberi gambar santri bergelimpangan memakai masker. Meski belum waktunya ada imunisasi/vaksinasi memakai masker.

Dalam berita dari Prosalina itu, pengasuh Pondok Pesantren Madinatul Ulum di Desa Cangkring, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember, KH Lutfi Ahmad menjelaskan 73 santri mengalami mual-mual, pusing dan lemas diduga pasca menjalani imunisasi difteri. Akhirnya, pengasuh pesantren kmeminta bantuan Kepala Puskesmas Jenggawah melakukan mendapatkan penanganan medis.

Iklan.

Dalam berita Prosalina itu juga, Kepala Dinas Kesehatan Jember, dr Siti Nurul Qomariyah, menjelskan seluruh santri yang mengeluh sakit sudah mendapatkan penanganan medis dari puskesmas. “Peristiwa tersebut terjadi karena efek samping atau reaksi dari obat pasca imunisasi difteri, salah satunya badan meriang. Hal ini terjadi karena mereka belum makan saat menjalani imunisasi. Namun secara keseluruhan, tidak ada masalah kesehatan,” katanya.

Yang jelas, berita dari Prosalina itu membuktikan bahwa informasinya terjadi pada 28-02-2018, jadi tidak ada kaitan dengan imunisasi/vaksinasi COVID-19, masker, dan protokol kesehatan lainnya, meskipun foto-nya Prosalina atau video-nya Jember TV itu mencantumkan santri memakai masker.

Hal itu menunjukkan bahwa dunia digital itu sangat mudah untuk mempermainkan konten/materi. Narasi dan foto yang beda, tapi digabung itu sangat bisa, bahkan dua video yang sama dengan suara berbeda juga bisa. Tergantung kepentingannya buat apa, apakah mau adu domba atau debat kusir. Foto dan video itu sangat jelas memakai “tempelan” masker secara kasar. Itu baru kasus sederhana, bagaimana kalau medsos dibawa ke ranah politik, ideologi/agama, ekonomi, budaya, kesehatan, lingkungan, energi, pariwisata, dan sebagainya. Pasti: gaduh.

Bukti yang lebih kuat lagi adalah munculnya Surat Edaran dan pesantren itu yang ditandatangani KH Lutfi Ahmad beserta Ketua Yayasan tertanggal 10 Januari 2021 dengan lima poin klarifikasi, yakni vaksinasi pada video itu merupakan vaksinasi difteri di Puskesmas Jenggawah pada 28 Februari 2018.

Selain itu, SE Nomor 138/YPP.MU/I/2021 dari YPP Madinatul Ulum itu menyatakan tidak benar bila video itu dihubungkan dengan Vaksinasi COVID-19, kondisi terkini santri juga sehatdan beraktivitas seperti biasa, seluruh kegiatan YPP Madinatul Ulum dilakukan dengan protokol kesehatan, dan masyarakat diminta tidak menyebarluaskan video yang akan dapat memancing kegaduhan. (emy)

Iklan.

You Might Also Like

Kemenag: Tidak Ada Larangan Gunakan Pengeras Suara di Masjid

Koalisi CekFakta.com Periksa 56 Hoaks

Gus Yahya: Transformasi Digital kurangi relevansi Ideologi

Forum “Tembang” Suarakan Demokrasi Damai di Ruang Digital Jelang Pilpres 2024

Idul Adha Ikut Pemerintah Arab Saudi atau Lokal?

TAGGED: covid19, hoax, kontrahoax, vaksinasi
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article MZ dan Gus Firjaun Gus Firjaun dan Gus MD apresiasi laman www.radar96.com
Next Article Maksum Zuber dan Wamenag Zainut Tauhid Wamenag apresiasi laman radar96.com

Advertisement

Iklan.

Iklan.

Berita Terbaru

Ego Tinggi dan Tak Kuat Godaan saat Sukses, Penyebab Gagal Berkarier
Sospol
Unusa dan BAZNAS Surabaya Jalin Kerja Sama Beasiswa Pendidikan
Sospol
Unusa Ajak Gabung Peneliti Asing untuk Program Postdoctoral
Sospol
LP Maarif NU Jatim Lakukan Reaktualisasi Pembelajaran Aswaja dengan STEIM
Nahdliyyin

You Might also Like

Kontrahoax

Luncurkan PESAT untuk Saring Hoaks Jelang Tahun Politik

30/04/2023
Kontrahoax

PBNU: Kepengurusan Definitif PCNU Kota Surabaya 2023-2024 Sah dan sesuai Peraturan

29/04/2023
Kontrahoax

“Kesalehan Digital” dan cara selamat di dunia digital

09/04/2023
Kontrahoax

LKNU/Lesbumi NU sikapi Viral Pengobatan Tradisional ala Ida Dayak

07/04/2023
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
Follow US
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?