By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
  • Home
  • Nahdliyyin
  • Sospol
  • Milenial
  • Gus File
  • Warta DigitalNew
Search
MORE MENUS
  • Kultural
  • Kolom
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Tasawuf Urban
  • Berita Foto
  • Gus File
  • Inforial
  • Jatim Update
  • Opini
  • Siaran Pers
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
Reading: NU naik, radikalisme turun
Share
Sign In
Font ResizerAa
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
Font ResizerAa
  • Home
  • Warta DigitalNew
  • Nahdliyyin
  • Milenial
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Sospol
  • Inforial
  • Kolom
  • Kultural
  • Gus File
  • Tasawuf Urban
Search
  • Home
  • Warta DigitalNew
  • Nahdliyyin
  • Milenial
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Sospol
  • Inforial
  • Kolom
  • Kultural
  • Gus File
  • Tasawuf Urban
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
radar96.com | Berkarakter dan Edukatif > Blog > Kolom > NU naik, radikalisme turun
Kolom

NU naik, radikalisme turun

Radar96 Nusantara
Last updated: 21/01/2021 04:03
Kolom 55 Views
Share
3 Min Read
Masjid Al-Hikmah
Masjid Al-Hikmah di Jalan Soka Nomor 18, Desa Kesiman, Banjar Kertalangu, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar, Bali, yang sepintas terlihat seperti bangunan puri, bukan masjid, karena mengadopsi arsitektur Bali. (Foto M Ya'kub/2020)
SHARE

Oleh Ayik Heriansyah *)

Tren radikalisme menunjukkan ada penurunan. Daya aksi, rekrutmen dan galang opini kelompok radikal dari semua faksi, makin melemah, seiring meningkatnya kesadaran berbangsa dan bertanah air masyarakat. ( https://m.antaranews.com/berita/1899920/survei-bnpt-2020-nyatakan-potensi-radikalisme-menurun ).

Tren menurun ini disebabkan oleh reformasi di Timur Tengah, khususnya di Arab Saudi. Arab Saudi tidak lagi mensponsori penyebaran paham wahabi ke seluruh dunia. Yang tersisa, individu-individu muhsinin di Arab Saudi yang mendermakan dananya untuk yayasan-yayasan wahabi. Da’i-da’i wahabi di sini, kini membiayai dakwah mereka sendiri secara mandiri. Waktu mereka terbagi lagi untuk mencari dana dakwahnya.

Faktor lainnya yaitu, kegagalan pemerintahan yang dipegang Ikhwanul Muslimin di Mesir, Sudan, Turki dan Palestina dalam menyejahterakan rakyat. Masyarakat kemudian menyimpulkan, pemerintahan yang dipegang Ikhwanul Muslimin sama saja dengan yang lain, serta perpecahan sesama kader Ikhwanul Muslimin di Indonesia, lalu kematian khalifah ISIS Abu Bakar al-Baghdadi dan kekalahan mereka di Irak dan Suriah, pencabutan badan hukum HTI dan kasus-kasus hukum yang sedang melilit kader-kader HTI.

Penurunan tren radikalisme, bertepatan dengan tren menaiknya dakwah generasi muda NU di segala bidang, terutama media sosial. Militansi generasi muda NU meningkat tajam, setelah para kiai memberi restu. Apalagi setelah melihat para kiai turun gunung masuk ke ranah media sosial. Beberapa bulan ke depan, Islam rahmatan lil ‘alamin, Islam wasathiyah akan mengambil alih dominasi narasi di media sosial.

Iklan.

Meski demikian, kita harus tetap waspada terhadap bahaya radikalisme, karena mereka masih dan terus bergerak dengan segala keterbatasannya. Sampai angan-angan mereka menjadi kenyataan yakni menguasai dunia dengan tegaknya khilafah. Syaikh Ibnu ‘Athaillah mengatakan: “Tidak ada sesuatu pun yang lebih kuat menuntunmu dibandingkan angan-angan”. (Angan-angan, maksudnya, dugaan dan khayalan).

Kata Syaikh Zarruq, tidak diragukan lagi, nafsu dipimpin serta dipandu oleh khayalan. Jika nafsu mengkhayal sesuatu atau menduga-duganya, lahirlah tamak dan sifat-sifat pengiringnya, sehingga seseorang jatuh dalam kehinaan, keterhalangan dan kelelahan lahir dan batin. Dikatakan: “Kalaulah bukan karena tamak yang penuh dusta, sungguh orang-orang tidak akan menyembah apa pun yang terlintas di benak mereka.”

Syaikh Ibnu ‘Athaillah melanjutkan hikmahnya. “Kau bebas dari sesuatu yang darinya kau berputus asa. Dan kau adalah budak untuk sesuatu yang kepadanya kau bersikap tamak.” Sebab, kata Syaikh Zarruq, apa pun yang kau tamaki, ia akan mengambil dan menguasai hatimu sehingga kau berserah diri kepadanya sepenuh hati.

Akar penyakit hati semua kelompok radikal, tamak terhadap kekuasaan dan berangan-angan menjadi pemimpin kaum muslimin. Mereka tidak mau qanaah (merasa cukup) dan taat kepada pemerintahan yang ada. Semoga generasi muda NU menjaga tren naik dakwah NU di segala lini, khususnya di dunia maya, demi keselamatan bangsa, negara dan umat.

*) Penulis adalah pengurus Lembaga Dakwah PWNU Jawa Barat

Iklan.

You Might Also Like

Dampak Game Bagi Anak dan Peran Orang Tua

Keutamaan Bercocok Tanam dan Bertani

Masih Relevankah Kita Bicara Oksidentalisme vis a vis Orientalisme?

Senyampang Hidup masih Koma, dan belum Titik, Mari terus Berusaha…!

Postulat Kualitas Pendidikan Tinggi Islam

TAGGED: ekstrimisme, kolom, nu, radikalisme
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article Tangkapan layar trailer film "The Sarung" Pemuda NU rencanakan pemutaran film “The Sarung” untuk Harlah ke-95 NU
Next Article Pelatihan kader keamanan RAN PE seiring dengan Polmas

Advertisement

Iklan.

Iklan.

Berita Terbaru

Ego Tinggi dan Tak Kuat Godaan saat Sukses, Penyebab Gagal Berkarier
Sospol
Unusa dan BAZNAS Surabaya Jalin Kerja Sama Beasiswa Pendidikan
Sospol
Unusa Ajak Gabung Peneliti Asing untuk Program Postdoctoral
Sospol
LP Maarif NU Jatim Lakukan Reaktualisasi Pembelajaran Aswaja dengan STEIM
Nahdliyyin

You Might also Like

Kolom

Merancang Nidhomiyah ISNU 2025-2029

20/11/2024
Kolom

Makna Hari Santri Bagi Generasi Z: Menempa Mental dan Karakter Diri

30/10/2024
Kolom

Gus Dur Mungkin Telah Mengecewakan Kita

29/09/2024
Kolom

What’s My Name?

15/09/2024
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
Follow US
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?