DPP Perempuan Bangsa (sayap perempuan PKB) merayakan Hari Lahir (Harlah) ke-95 NU, Minggu (31/1) dengan melaksanakan kerja kemanusiaan “Peduli Banjir” untuk membantu warga NU yang menjadi korban banjir di Kabupaten Jember (Jatim), Bogor (Jabar), Kalsel, dan Manado (Sulut), serta korban gempa di Sulbar, dengan fokus pada kegiatan Trauma Healing, serta Bantuan Perempuan dan Anak.
“Perempuan dan anak sangat rentan dalam kondisi bencana, terlebih lagi saat ini, masih berlangsung pandemi COVID-19. Selain harus menyelamatkan diri dari bencana, pengungsi juga tetap harus menjaga protokol kesehatan,” kata Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa, Siti Mukaromah, menjelang kegiatan kemanusiaan itu di Jakarta, Rabu (27/1).
Menurutnya, kebutuhan tiap daerah pengungsian berbeda-beda. Misalnya di Sulawesi Barat, pengungsi membutuhkan trauma healing, sehingga Perempuan Bangsa mengirimkan Tim yang bisa mendongeng di lokasi pengungsian, bantuan alat-alat bermain maupun hiburan untuk anak-anak seperti buku cerita, buku mewarnai, aneka mainan, boneka, dan sebagainya.
“Mereka tidak hanya membutuhkan bantuan secara fisik seperti pakaian ataupun makanan. DPP Perempuan Bangsa membantu mereka secara psikologis, bagaimana agar dapat mengurangi trauma akibat gempa. Ketika gempa di Ambon, saat sebelum pandemic, kita bisa bermain bersama, mewarnai, dan bernyanyi bersama. Anak-anak terkesan dan senang,” papar Anggota Komisi VI DPR RI itu.
Selain trauma healing dan alat bermain, organisasi perempuan sayap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga memberikan bantuan lain berupa susu serta makanan bayi dan balita, pembalut dan pakaian dalam, pampers, pakaian perempuan dan anak-anak, masker, obat-obatan, paket sembako, dan sebagainya.
Untuk bantuan di Bogor, Sulawesi Utara, dan Kalimantan Selatan bantuan untuk pengungsi dan korban banjir selain bahan makanan, obat-obatan dan pakaian, DPP Perempuan Bangsa juga memberikan bantuan peralatan kebersihan. “Pemberian bantuan ini juga sesuai dengan instruksi Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, agar semua kader PKB membantu masyarakat yang paling membutuhkan,” katanya.
Banjir di Jember
Sementara itu, salah satu pengurus DPP Perempuan Bangsa, Umi Zahrok, pada saat menyerahkan bantuan korban banjir di Jember menyatakan “Alhamdulillah, Hari Minggu (31/1/2021) bertepatan dengan HARLAH ke-95 NU, DPP Perempuan Bangsa melaksanakan kerja kemanusiaan Peduli Banjir di Jember dan sejumlah daerah”.
Menurut Umi Zahrok, setiap bencana akan ikut terdampak adalah Perempuan dan Anak-anak selain fisik/infrastruktur, karena itu disertakan juga kegiatan Trauma Healing untuk anak-anak terdampak banjir yang dipandu oleh tim Trauma Healing Perempuan Bangsa Jember.
Misalnya, Ipung (5) saat ditanya “Apa itu banjir..?”. Dijawab air banyak. Apa sering kena banjir di rumahnya, dijawab iya. Bagaimana ketika banjir, sedih. Akhirnya, tim Trauma Healing Perempuan Bangsa Jember memandu anak-anak dengan nyanyi bersama, tepuk tangan bersama, bersorak bersama dengan penuh kasih sayang dan kegembiraan.
Umi Zahrok menyerahkan Bantuan Perempuan Bangsa berupa Beras, Selimut, Masker, Pampers dan Pengurukan Jalan menuju Musholla tempat anak-anak mengaji, diterima oleh Kepala Desa Sidodadi Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember, Suyono.
Dalam sambutannya, Suyono menyampaikan banyak terima kasih kepada DPP Perempuan Bangsa atas bantuannya, atasnama masyarakat khususnya di Dusun Mandigu.
Umi Zahrok bersama DPC Partai Kebangkitan Bangsa dan PC Perempuan Bangsa Jember dan jajarannya, serta Mufid (anggota Fraksi PKB DPRD Jember), datang ke lokasi terdampak bencana Banjir yang diterima dengan baik oleh masyarakat dan aparat setempat.
Sebelumnya, DPW PKB Jawa Timur (18/1/2021) juga memberikan bantuan akibat bencana banjir di Desa Kedung Suko, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, di Pondok Pesantren Ar-Rasyid berupa material bangunan (Pasir, Semen dan Besi). (MZ)