Lampung (Radar96.com) – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Perekonomian Dr. H. Eman Suryaman mwresmikam warung NU digital dan Pondok Pesantren Fathurohman Al Nahdliyah serta Wisata Omah Jagung di Kecamatan Batang Hari Nuban Kabupaten Lampung Timur.
Peresmian warung NU (Warnu) digital dan peletakan batu pertama Pondok Pesantren An-Nahdliyah dihadiri Pejabat Pemprov Lampung dan bupati Lampung Timur Bapak H. Dawam Raharjo, Rabu (10/03/2021).
“Pada situasi pandemi ini penting terus meningkatkan kekokohan ekonomi umat, dengan mengembangkan ekonomi kreatif,” kata Dr. Eman.
Sementara itu, Direktur Wilayah Program Digital perekonomian ummat Warga NU dan Pondok Pesantren, A. Syahid Moehadi, mengatakan WarNU adalah program retail modern berbasis digital, penataan yang rapi, harga murah dan modal terjangkau berkisar Rp25 juta sampai Rp40 juta, dengan ukuran toko mulai 2×3.
Garis besar Pengajuan Kios WarNU adalah Pengisian Form, Bank Survey (Validasi Kelayakan Bank), JSS Survey (Validasi lokasi – Validasi Tempat usaha), Akad Kredit Perbankan (Tanda Tangan Akad Kredit), Pengiriman dan Pemasangan (Peralatan – Produk Jualan Digital Apps Banner/Spanduk Kios WarNU Training POS, Ordering, PPOB), Ordering System (Download Kios WarNU Apps – Process Ordering Produk – PPOB Saldo & Top Up Produk – Layanan Digital), Pendampingan (Manajemen Kios – Layout Kios – Planogram – Digital Apps – Operational – Regular Visit).
“Keunggulannya, Harga lebih Murah 12 persen di Market dan Lengkap, Metode Member yang memberikan keuntungan berlipat, Ketersediaan stok terjaga sampai dengan nominal kecil, Program Marketing Berkala, Transaksi dilengkapi bukti print out,” tutur Syahid.
Sejumlah warga memberikan testimoni. “Alhamdullilah setelah buka Kios Warga, saya bisa nambah penghasilan dan barangnya murah, jadi banyak yang beli. Sehari, alhamdullilah, laku kurang lebih Rp700 ribu,” kata peserta Kios Warga, Neneng, yang pemilik Toko Barokah di Tasikmalaya.
Pengalaman serupa juga dialami Sri dari Toko Naraya di Majalengka. “Alhamdulillah, sekarang ada kegiatan dan bisa belajar wirausaha. Mudah-mudahan kedepannya bisa lebih baik lagi”.
Tidak jauh berbeda dengan pengalaman Kihami dari Toko Kisana di Bogor. “Pengelolaannya dari tradisional menjadi modern, mulai dari penataan rak-rak toko seperti Indomaret menjadi rapi hingga dilengkapi dengan mesin Digital ATP (Alat Transaksi Pintar) sehingga semua transaksi yang sudah masuk barcode bisa di-scan. Untuk transaksi elektronik seperti pengisian pulsa, bayar listrik, indovision dan BPJS bisa dilakukan. Hal ini sangat bagus”. (*/mz)