Jakarta (Radar96.com) – Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Muhammad Dawam menyatakan pihaknya mendukung ajakan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo terkait ajakan Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Harkamtibmas) atau Pemeliharaan Kamtibmas kepada tokoh ormas dan pemuda masjid.
“Ajakan Kapolri terkait Harkamtibmas, terkhusus di wilayah yang rawan dan zona merah kejahatan serta wilayah yang sering terjadi gejolak sosial, sangat baik jika dijadikan program bersama semua pihak. Harkamtibmas wajib hukumnya untuk sesama anak bangsa menjaganya,” katanya di Jakarta, Selasa.
Sebelumnya (22/3/2021), Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menerima kunjungan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Indonesia (BKPRMI) di Mabes Polri. Dalam pertemuan ini, Kapolri mengatakan pendekatan dan diskusi dengan organisasi masyarakat (ormas) keagamaan sangat penting dilakukan guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
“Kami juga siap bekerja sama dengan pemuda masjid untuk membangun bangsa. Peran ormas yang peduli bangsa saat ini, sudah semakin bagus, karena itu basis pemuda masjid sampai tingkat desa harus saling menguatkan, termasuk peran menyosialisasikan 3M dan ketahanan pangan melalui program Kampung Tangguh,” kata Kapolri dalam pertemuan itu.
Merespons langkah Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menerima kunjungan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Indonesia (BKPRMI) di Mabes Polri (22/3/2021) setelah rangkaian kunjungannya ke tokoh-tokoh ormas (organisasi kemasyarakatan dan keagamaan), Kompolnas menilai ajakan Kapolri itu sangat baik.
“Itu sangat baik dan memang sesuai dengan budaya bangsa yang ramah dan toleran seperti Indonesia, apalagi ajakan Kapolri kepada pengurus maupun pemuda Masjid dan rumah ibadah lainnya itu menunjukkan bahwa pemuda itu penting dan strategis, karena di tangan pemuda-lah, masa depan bangsa ini dititipkan. Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan.
Istilah santrinya adalah ‘Syabaabul Yaum, Rijaalul Ghad’,” kata MD (Muhammad Dawam).
Dengan demikian, ajakan Kapolri kepada pemuda-pemuda Indonesia diatas memberi pesan mendalam bahwa agar menjadikan agama sebagai spirit perdamaian, agama sebagai sistem nilai, agama sebagai pemersatu. “Untuk itu dibutuhkan pemahaman keagamaan yang moderat atau moderasi beragama,” katanya.
Untuk menggapai moderasi beragama itu diperlukan upaya menjauhi bentuk-bentuk pemahaman, gerakan dan potensi lainnya yang mengarah pada radikalisme dan intoleransi yang mengarah pada potensi perpecahan, baik perpecahan individual, kelompok dan negara.
Oleh karenanya, menjadi relevan dan strategis bila negara bersinergi dengan pemuda untuk sama-sama menolak sekuat tenaga dan meminimalkan gerakan dan pemahaman yang radikal dan intoleran, baik dalam konteks, individual, sosial, negara dan agama, sebagaimana yang ditunjukkan Kapolri.
“Saya yakin ikhtiar Kapolri diatas menjadi bagian yang didukung oleh semua pihak. Sebagai Anggota Kompolnas, saya mendukung lahir batin dalam semua usaha perbaikan bernegara, beragama dan bermasyarakat yang damai, terhindar dari berbagai pemahaman yang ekstrim mengarah pada radikalisme yang memecah belah ummat dan bangsa,” katanya. (*/mz)