Surabaya (Radar96.com) – Menkes Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau vaksinasi kepada 1.000 imam, muadzin dan marbot di Masjid Al-Akbar Surabaya (MAS), Selasa (23/3/2021).
Turut mendampingi peninjauan Vaksinasi Covid-19 di MAS tersebut, antara lain Kepala Dinkes Jatim Herlin Ferliana, Dirut RSUD dr Soetomo Surabaya Joni Wahyuhadi, dan Kepala Biro Kesra Setda Prov. Jatim Hudiono, serta pengurus Masjid Al-Akbar Surabaya.
Vaksinasi yang dilaksanakan untuk menyongsong datangnya Ramadhan 1442 H itu dibagi ke dalam tujuh sesi, dimulai dari pukul 08.000 WIB sampai pukul 17.00 WIB untuk menghindari kerumunan dan memastikan penerapan protokol kesehatan. Masing-masing sesi berdurasi satu jam untuk 60-an orang, serta melibatkan 50 tenaga medis dari RSUD Dr. Soetomo dan RSMM Prov. Jatim.
Setibanya di MAS, Gubernur Jatim yang lekat disapa Khofifah ini memastikan proses vaksinasi dijalankan dengan protokol kesehatan yang ketat. Mulai dari tempat registrasi atau pendaftaran peserta vaksinasi, kemudian ke tempat screening kesehatan, lalu ke tempat pemberian vaksinasi dan terakhir ke ruang observasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
Setelah melakukan peninjauan, Khofifah menjelaskan, Pemprov Jatim memfasilitasi vaksinasi Covid-19 untuk Imam, Muadzin, dan Marbot Masjid menjelang bulan Ramadan.
Pada tahap awal ada 2.000 dosis vaksin Covid-19 yang disiapkan untuk dua kali penyuntikan untuk Imam, Muadzin, dan Marbot Masjid di wilayah Surabaya. Sebelumnya juga sudah dilakukan vaksinasi kepada 250 orang imam, muadzin, dan marbot Masjid di RS Menur Surabaya.
“InSya-Allah, sebentar lagi kita akan memasuki Bulan Ramadhan, dan aktivitas masyarakat cukup banyak yang melakukan peribadatan di Masjid. Jadi kita memang khusus memfasilitasi vaksinasi bagi Imam, Muadzin, dan Marbot Masjid menjelang Ramadhan agar lebih aman. Meski demikian tetap harus menjaga jarak aman, bermasker dan mencuci tangan. Prinsipnya protokol kesehatan tetap dijaga ketat,” kata Khofifah.
Menurut Khofifah, fasilitasi vaksinasi Covid-19 bagi Imam, Muadzin, dan Marbot Masjid sengaja dilakukan agar dalam pelaksanaan ibadah puasa, khususnya salat tarawih bisa berjalan dengan aman. Karenanya, vaksinasi menjelang Ramadhan ini diharapkan bisa membangun suasana yang lebih sehat, kondusif saat masyarakat beribadah di masjid.
“Proses vaksinasi kepada Para Imam, Muadzin, dan Marbot Masjid ini bisa dimaksimalkan. Hal itu juga berseiring dengan vaksinasi untuk lansia dan pedagang di pasar tradisional. Semoga vaksin kita cukup,” terang orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.
Pada kesempatan yang sama, Khofifah kembali mengingatkan kepada Para Bupati/Walikota, Kepala Dinas Kabupaten/Kota se-Jatim agar terus bersinergi dengan Pemprov Jatim memfasilitasi vaksinasi untuk Imam, Muadzin, dan Marbot Masjid, sehingga, bisa memastikan masing-masing masyarakat bisa terlindungi lebih baik.
“Mari kita bersinergi karena kita juga mengkoordinasikan dengan masing-masing daerah. Jadi kabupaten/kota juga melakukan hal yang sama. Sebagai contoh, pada hari Sabtu (20/3/2021) yang lalu, saya mendapatkan infomasi dari Bupati Lamongan bahwa vaksinasi takmir dan marbot masjid di Lamongan sudah 900 orang,” tegasnya.
“Semoga vaksinnya cukup sehingga proses vaksinasi kepada para imam, muadzin, marbot masjid bisa dimaksimalkan. Berseiring dengan kecukupan vaksin di masing-masing kabupaten/kota untuk melayani lansia dan pedagang pasar tradisional,” lanjut mantan Mensos RI ini.
Khofifah menambahkan, dengan adanya sinergi untuk vaksinasi Imam, Muadzin, dan Marbot Masjid, maka juga akan berseiring dengan melandainya kasus Covid-19 baru di Jatim dan terwujudnya herd immunity. Dengan demikian ke depannya bisa menghentikan penyebaran Covid-19 di Jatim.
Sementara itu, Humas Masjid Al Akbar (MAS) Helmy M Noor mengatakan, untuk sementara MAS menangani vaksinasi wilayah Surabaya dan sekitarnya. Jika sudah selesai, MAS akan membantu juga koordinasi pelaksanaan vaksinasi masjid-masjid yang ada di Jatim.
“Dengan dilakukannya vaksinasi bagi Imam, Muadzin dan Marbot Masjid, diharapkan agar bisa merasa nyaman saat melayani umat melayani jamaah. Kalau Imam, Muadzin, dan Marbot Masjid sudah divaksin kan lebih all out dalam melayani jamaah,” kata alumni IPNU Jatim era Gus Hamid Wahid (1996-2000) itu. (*/my)