Jakarta (Radar96.com) -Disertasi Brigjen. Pol. Slamet Urip Widodo berjudul “Kebijakan Forecasting Pencegahan Terorisme Berbasis Pemolisian Demokratis dalam Perspektif Keamanan Negara“ menjadi harapan baru bagi institusi aparat penegak hukum dalam upaya menanggulangi terorisme di Indonesia yang humanis.
Menjadi harapan baru, karena disertasi tersebut merupakan hasil penelitian dengan menggunakan analisis kebijakan forecasting (peramalan) tentang terorisme di Indonesia dalam perspektif democratic policing atau pemolisian demokratis.
“Peneliti melakukan analisis prediksi, proyeksi dan perkiraan tentang aktivitas terorisme di Indonsia untuk 10 tahun ke depan, seraya memetakannya ke dalam berbagai bentuk respons kebijakan kriminal,” kata Bagus Sudarmanto, wartawan senior yang menyandang gelar dua doktor, ilmu kriminologi dan komunikasi, Rabu (24/4/2021).
Menurut Bagus, disertasi yang dipresentasikan Slamet Urip Widodo, mahasiswa S-3 di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK) Jakarta, itu sangat menarik dan penting. Menariknya, peneliti mengidentifikasi dan mengevaluasi aktivitas jaringan terorisme ke dalam dimensi waktu, yaitu masa lalu (past), masa sekarang (present), dan masa depan (future). Kemudian peneliti menggunakan piranti social network analysis (SNA) atau analisis jaringan sosial, untuk menganalisa ke dalam bingkai locus, tempus, dan modus.
Dengan begitu, kata Bagus Sudarmanto yang menjadi salah seorang penguji disertasi tersebut, peneliti dengan gamblang dapat memaparkan temuan penelitiannya secara visual dan matrikal.
Terlihat jelas historikal terorisme di Indonesia, yang kemudian oleh peneliti dijadikan pijakan untuk melakukan peramalan tentang “apa yg seharusnya, akan, dan dapat terjadi” dalam 10 tahun mendatang di Indonesia.
Penelitian ini tentu saja penting, baik secara empiris maupun teoritis, kata Bagus, doktor Kriminologi dari Universitas Indonesia ini. “Saudara Brigjen Pol Urip Widodo itu paham betul dengan fenomena dan masalah yang diteliti. Mungkin karena pengalaman lapangan dan pengetahuannya tentang terorisme. Maka, menurut saya, temuan penelitiannya ini akan dapat membantu pemerintah menangani masalah terorisme, terutama dalam perspektif democratic policing yang saya tahu sebuah konsep yang humanis,” urai Bagus.
Disertasinya keren dan memiliki nilai kebaruan. Banyak analisa menarik lainnya di beberapa bagian naskah yang ditulis. “Kalau dibukukan akan menarik,” kata Bagus. (*/mz)