Uluwatu, Bali (Radar96.com) – Ketua PW Himpunan Pengusaha Nahdliyyin (HPN) Jawa Barat/Ketua Umum DPP Himpunan Penyelenggara Pelatihan dan Kursus Indonesia (HIPKI) Drs. H. Asep Syaripudin, M.Si., serta Bendahara Nasional DPP Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren Nasional (Hebitren)/Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid (PPNJ), Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, KH Abdul Hamid Wahid, menilai sudah saatnya pengusaha nahdliyyin untuk melek digital padaera globalisasi saat ini.
“Saya sangat mengapresiasi dan bangga dengan langkah HPN yang berupaya untuk memasifkan pemanfaatan inovasi teknologi digital dalam aktivitas ekonomi melalui Business Forum bertema ‘Go Digital’ di Uluwatu, Badung, Bali pada 26-28 Maret 2021,” kata Ketua PW HPN Jabar Drs. H. Asep Syaripudin, M.Si., disela-sela pelaksanaan Business Forum dan Mukernas HPN di Bali, Sabtu.
Sebelumnya (27/3/2021), Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin saat menyampaikan sambutan kunci secara virtual pada Business Forum bertema “Go Digital” HPN dari Kediaman Resmi Wapres di Jakarta, menegaskan bahwa pemerintah sangat mengapresiasi langkah HPN yang berupaya untuk memasifkan pemanfaatan inovasi teknologi digital dalam aktivitas ekonomi (digitalisasi ekonomi) anggotanya di kalangan NU.
“HPN sebagai wadah berhimpun pengusaha ultramikro hingga pengusaha besar harus dapat memanfaatkan inklusivitas teknologi digital dalam mendorong kemitraan antara usaha kecil dan besar agar keduanya mampu tumbuh bersama,” katanya saat menyampaikan sambutan kunci secara virtual pada Business Forum HPN itu.
Menurut Asep Syaripudin, mau tidak mau, atau suka tidak suka, bila HP tidak beradaptasi dengan era digitalisasi akan tergerus habis ditelan zaman. “Pengusaha yang mempertahankan usaha dengan pola kolonial akan mati karena menerapkan pola lama, kita sekarang harus berani berpikir out of the box dengan melakukan update strategi dengan medsos,” katanya.
Pada masa kini, promosi itu berbiaya sedikit, karena berbeda dengan masa lalu yang perlu spanduk dan biaya ini-itu yang cukup mahal, namun kini hanya biaya memasukkan lewat medsos itu, maka pemasaran barang sudah menjangkau ke seluruh dunia dengan biaya murah.
“Selain saat menuju digitalisasi, maka kini juga saatnya berkolaborasi, seperti kita melakukan pernikahan massal melalui kerja sama dengan berbagai pihak. Saat ini, kalau mau dan hebat sendirian itu akan lewat. Jadi, anggota HPN harus memulai digitalisasi dan kolaborasi mulai saat ini juga,” katanya.
Sementara itu, Bendahara Nasional DPP Hebitren, KH Abdul Hamid Wahid, menilai kegiatan HPN yang fokus pada penggarapan dunia digital itu merupakan “titik tekan” yang sangat penting bagi bangsa dan negara, khususnya bagi warga nahdliyyin.
“Kegiatan akan memberi kontribusi bagi bangsa dan negara, karena karakteristik dasar dari perkembangan globalisasi itu erat kaitannya dengan digitalisasi. Jika berhasil akan menjadi kontribusi penting bagi semuanya, apalagi pasar digital masih terbuka luas,” katanya.
Sebelumnya (24/3/2021), Ketua Umum PP HPN Abdul Choliq menjelaskan Forum Bisnis dan Mukernas HPN di Bali itu dibuka Wapres secara virutal pada 26 Maret 2021 pukul 20.00 WIB. Acaranya juga dihadiri Gubernur Bali, Ketua Umum PBNU, Ketua APJII, dan CEO PT Huawei Tech Investment yang akan memberikan sambutan dalam acara secara virtual dan offline.
“Tanggal 27 Maret 2021, acara dilanjutkan dengan Bussines Digital Forum yang melibatkan Huawei, BNI, APJII, Link Net, dan Muslimapp.id, yang intinya membahas industri/infrastruktur digital, kemudian hari terakhir pada 28 Maret 2021 akan diisi dengan Mukernas HPN yang dihadiri pengurus HPN se-Indonesia,” katanya. (*/pna)