Ketua Umum Tanfidziyah PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, MA, meminta Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Bandung pada 2-4 April untuk fokus pada masalah UMKM.
Orang nomer satu di Tanfidziyah PBNU itu mengatakan hal itu saat memberikan pidato sambutan pembukaan acara Rakornas Pengurus Pusat LPNU di Aula Kampus STMIK/AMIK, Sabtu (3/4/2021).
“Wilayah Indonesia itu dua kali luas seluruh negara-negara Eropa. Luas Eropa itu 41 juta km2, luas Indonesia 82 juta km2. Jadi dua kali luas wilayah Eropa,” kata KH. Said Aqil Siradj, didampingi Eman Suryaman (Ketua PBNU bidang ekonomi) dan H Asmui Mansyur (Ketua PP LPNU).
Masalahnya, negara yang memiliki wilayah seluas itu, sektor UKM-nya kurang mendapat perhatian untuk mendapatkan akses pembiayaan dari perbankan.
“Masalahnya akses perbankan untuk membangkitkan perekonomian itu sulit. Khususnya kalau yang pinjam itu orang itu. Maddrais tetap saja ya Maddrais, Zulkifli ya tetap saja Zulkifli, ketahuan kalau yang mau pinjam orang NU,” ujar Kang Said dalam dialek Cirebonan, yang membuat tawa para hadirin.
Kiai Said kemudian minta kepada perwakilan pemerintah yang hadir untuk menyampaikan bahwa keadaan akses perbankan yang sulit untuk UMKM itu butuh perhatian. “Pemerintah seharusnya memberikan afirmasi/perhatian untuk mengatasi hal ini,” ungkapnya, sambil berterima kasih atas Rakornas yang penting untuk membangkitkan perekonomian itu.
Menurut Kang Said, musibah berupa kesulitan ekonomi sebagai dampak pandemi COVID-19 juga menimpa hampir semua negara di dunia. Bahkan pemerintah menyebutkan data pertumbuhan perekonomian Indonesia menurun hingga minus 2,5 persen. Banyak yang mengalami dampak COVID-19 yang jauh lebih parah dari Indonesia.
“Allah SWT sudah memberi peringatan tentang hal ini dalam surat al-Baqarah yang artinya ‘Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar'(Al Qur’an Surat Al Baqarah ayat 155).
Menurutnya, semua orang harus menerima ujian ini, tidak bisa tidak. Orang-orang yang bersabar akan menerima dan menjalani ujian ini. Siapakah orang-orang yang bersabar itu? Kang Said kemudian membaca ayat berikutnya: “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un’ (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). QS Al Baqarah ayat 156.
Pada ayat 157, disebutkan tentang ganjaran untuk orang-orang penyabar dalam menghadapi musibah: ‘Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk’.
“Menghadapi Musibah, NU Tidak Boleh Diam. NU membentuk satgas covid-19, yang mencapai 225 ribu orang dan tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut merupakan jumlah satgas terbanyak di Indonesia. Menurut Kiai Said, jika dihitung, bantuan yang diterima dari berbagai pihak termasuk bantuan negara-negara asing, dan swasta kepada PBNU untuk penanggulangan covid-19 dan dampaknya, mencapai sekitar 600 miliar rupiah,” katanya.
Kini, para pengurus LPNU di pusat hingga cabang-cabang seluruh Indonesia yang punya tanggung jawab untuk menggerakkan para pelaku usaha kecil, untuk bangkit menjadi pengusaha menengah, hingga menjadi besar. (*/klianggaran)
Sumber
*) https://klikanggaran.com/komunitas/prof-dr-kh-said-aqil-siradj-m-a-rakornas-fokus-saja-ke-masalah-ukm.html
*) https://klikanggaran.com/komunitas/prof-dr-kh-said-aqil-siradj-ma-menghadapi-musibah-nu-tidak-boleh-diam.html