By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
  • Home
  • Nahdliyyin
  • Sospol
  • Milenial
  • Gus File
  • Warta DigitalNew
Search
MORE MENUS
  • Kultural
  • Kolom
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Tasawuf Urban
  • Berita Foto
  • Gus File
  • Inforial
  • Jatim Update
  • Opini
  • Siaran Pers
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
Reading: Pakar Linguistik: surat wasiat mirip itu kode bagi pelaku teror lain dalam jaringan yang sama
Share
Sign In
Font ResizerAa
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
Font ResizerAa
  • Home
  • Warta DigitalNew
  • Nahdliyyin
  • Milenial
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Sospol
  • Inforial
  • Kolom
  • Kultural
  • Gus File
  • Tasawuf Urban
Search
  • Home
  • Warta DigitalNew
  • Nahdliyyin
  • Milenial
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Sospol
  • Inforial
  • Kolom
  • Kultural
  • Gus File
  • Tasawuf Urban
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
radar96.com | Berkarakter dan Edukatif > Blog > Kontrahoax > Pakar Linguistik: surat wasiat mirip itu kode bagi pelaku teror lain dalam jaringan yang sama
Kontrahoax

Pakar Linguistik: surat wasiat mirip itu kode bagi pelaku teror lain dalam jaringan yang sama

Radar96 Nusantara
Last updated: 05/04/2021 12:47
Kontrahoax 190 Views
Share
4 Min Read
Potongan surat wasiat pelaku teror di Mabes Polri (Foto: dok)
SHARE

Jakarta (Radar96.com) – Pakar Linguistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Makyun Subuki menyebut pelaku aksi terorisme di Makassar (28/3/2021) dan Jakarta (31/3/2021) yang meninggalkan surat wasiat yang isinya tidak jauh berbeda satu sama lain itu merupakan kode bagi pelaku teror yang lain dalam jaringan yang sama.

“Surat itu bisa jadi merupakan semacam ‘lolongan anjing’, di mana kode-kode tertentu, misalnya template, di dalamnya langsung dapat dipahami oleh sesama anggota dan menjadi pengingat bagi sesama anggota jaringan untuk segera bertindak,” katanya di Jakarta, Ahad (4/4).

Seandainya template surat itu benar-benar ada, maka upaya menggerakkan orang untuk bunuh diri ini dipastikan ada dan sangat terstruktur. “Kalau kedua pelaku ini tidak pernah bertemu, berarti jejaring mereka sudah tersebar di berbagai kota,” terang alumnus Pondok Pesantren Ash-Shiddiqiyah Kebon Jeruk, Jakarta Barat itu.

Makyun melihat beberapa kemiripan pada isi surat wasiat dua pelaku teror yang tidak saling kenal dan tinggal berjauhan itu. Pada pembukaannya, kedua surat tersebut menyebut kalimat yang sama persis, yakni “Wasiat kepada orang yang saya cintai karena Allah”. Surat juga ditutup dengan harapan yang sama, yaitu bertemu di surga.

Potongan surat wasiat pelaku teror di Makassar dan Mabes Polri (Foto: dok)

“Bagian awal surat itu menunjukkan keganjilan yang mungkin akan dengan segera menimbulkan pertanyaan, bagaimana kesamaan semacam itu dapat terjadi,” ujarnya. Kesamaan lainnya, lanjut Makyun, kedua pelaku itu menuliskan permintaan maaf kepada orang tua, mengingatkan ibadah, dan berdoa agar dapat masuk surga.

Iklan.

Pesan yang disampaikan berikutnya juga sama, yakni pengulangan permintaan maaf dan sama-sama menggunakan frasa “sekali lagi”. Hal tersebut menegaskan bahwa mereka benar-benar menyayangi orang tua mereka, dan mengakhirinya dengan kalimat yang persis sama, “Tapi Allah menyayangi hamba-Nya.”

Rangkaian awal surat ini diakhiri dengan pesan yang sama, yaitu agar orang tua mereka menjauhi bank, karena termasuk riba. Bagian berikutnya tampak merupakan bagian yang dibuat sendiri oleh mereka, sebab pesan yang disimpan lebih bersifat pribadi dengan karakteristik yang berbeda satu dengan yang lain.

Pelaku teror di Makassar menyebut sejumlah uang yang dimilikinya yang dapat digunakan untuk melunasi pinjaman bank keluarganya. Sementara pelaku teror di Jakarta memberikan nasihat soal keharaman bekerja untuk pemerintah yang disebutnya taghut.

Setelah satu perbedaan ini, isi pesan kembali sama, yaitu meminta kepada saudara mereka untuk menjaga orang tua. Hanya saja, pesan pelaku teror di Makassar diawali dengan permintaan maaf kepada saudaranya, sedangkan pesan pelaku teror di Jakarta tidak.

Selanjutnya, pelaku teror Makassar mengakhiri surat, sedangkan pelaku teror Jakarta melanjutkan surat dengan pesan tentang nasihat beribadah, berpenghasilan halal, mendekati ulama, tidak membanggakan Ahok kafir, memakai hijab, menonton video dakwah, permintaan maaf, jihad sebagai ajaran utama, tidak ikut pemilu, demokrasi produk kafir, dan sebagainya.
Meskipun ada perbedaan, secara keseluruhan, sebagian besar surat tersebut berisi hal yang serupa. Sasaran dari tindakan teror mereka juga terepresentasikan di dalam surat pelaku teror di Jakarta, yaitu sikap permusuhan terhadap gereja sebagai simbol orang kafir dan institusi polisi sebagai bagian dari negara demokrasi.

Dua sasaran itu belum mencakup semua hal yang dimusuhi dan disebut di dalam surat, misalnya bank, Pemilu, demokrasi, UUD, Pancasila, dan seterusnya.

“Apabila kita memberikan kekhawatiran yang berlebih terhadap kedua surat itu, institusi perbankan dan kantor pemerintahan patut diduga termasuk hal yang akan menjadi sasaran,” pungkas Makyun. (*/NO).

Sumber: https://www.nu.or.id/post/read/127795/pelaku-teror-tinggalkan-surat-wasiat–pakar-linguistik–kode-jaringan-yang-sama?_ga=2.138675123.1841432407.1617600122-802279236.1583899651

Iklan.

You Might Also Like

Kemenag: Tidak Ada Larangan Gunakan Pengeras Suara di Masjid

Koalisi CekFakta.com Periksa 56 Hoaks

Gus Yahya: Transformasi Digital kurangi relevansi Ideologi

Forum “Tembang” Suarakan Demokrasi Damai di Ruang Digital Jelang Pilpres 2024

Idul Adha Ikut Pemerintah Arab Saudi atau Lokal?

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Share
Previous Article MTQ XIV di Ponpes Asy-Syadzili Pakis Malang rebutkan “Kapolda Jatim Cup 2021”
Next Article Pemprov Jatim bantah gerakkan “Buzzer”

Advertisement

Iklan.

Iklan.

Berita Terbaru

Harkitnas 2025, Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Bangkit Hadapi Dampak Dinamika Ekonomi Global
Sospol
Unusa Buka Beasiswa KIP Kuliah untuk Masuk Fakultas Kedokteran
Sospol
Jatman Tulungagung Adakan Khitanan Massal Gratis
Nahdliyyin
Halal Bihalal P2N Jakarta jadi Majelis Silaturahmi dan Refleksi Pengusaha
Nahdliyyin
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
Follow US
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?