By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
  • Home
  • Nahdliyyin
  • Sospol
  • Milenial
  • Gus File
  • Warta DigitalNew
Search
MORE MENUS
  • Kultural
  • Kolom
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Tasawuf Urban
  • Berita Foto
  • Gus File
  • Inforial
  • Jatim Update
  • Opini
  • Siaran Pers
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
Reading: Kemendikbud luruskan tentang polemik KH Hasyim Asy’ari dalam Kamus Sejarah Indonesia
Share
Sign In
Font ResizerAa
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
Font ResizerAa
  • Home
  • Warta DigitalNew
  • Nahdliyyin
  • Milenial
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Sospol
  • Inforial
  • Kolom
  • Kultural
  • Gus File
  • Tasawuf Urban
Search
  • Home
  • Warta DigitalNew
  • Nahdliyyin
  • Milenial
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Sospol
  • Inforial
  • Kolom
  • Kultural
  • Gus File
  • Tasawuf Urban
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
radar96.com | Berkarakter dan Edukatif > Blog > Kontrahoax > Kemendikbud luruskan tentang polemik KH Hasyim Asy’ari dalam Kamus Sejarah Indonesia
Kontrahoax

Kemendikbud luruskan tentang polemik KH Hasyim Asy’ari dalam Kamus Sejarah Indonesia

Radar96 Nusantara
Last updated: 20/04/2021 08:08
Kontrahoax 398 Views
Share
2 Min Read
Kamus Sejarah Indonesia Jilid I yang belum diterbitkan Kemendibud
SHARE

Jakarta (Radar96.com) – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluruskan polemik yang terjadi mengenai ketiadaan nama Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I.

Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid menyampaikan bahwa buku yang dimaksud tidak pernah diterbitkan secara resmi.

“Buku Kamus Sejarah Indonesia Jilid I tidak pernah diterbitkan secara resmi,” kata Hilmar melalui siaran pers tertulis pada Senin (19/4).

Dokumen tidak resmi yang sengaja diedarkan di masyarakat oleh kalangan tertentu, jelasnya, merupakan salinan lunak (softcopy) naskah yang masih perlu penyempurnaan. Pihaknya tidak pernah mencetak dan mengedarkannya kepada masyarakat.
Hilmar juga menjelaskan bahwa naskah tersebut disusun pada tahun 2017 dan sampai sekarang belum ada rencana penyempurnaan.

“Naskah buku tersebut disusun pada tahun 2017, sebelum periode kepemimpinan Mendikbud Nadiem Anwar Makarim. Selama periode kepemimpinan Mendikbud Nadiem Anwar Makarim, kegiatan penyempurnaan belum dilakukan dan belum ada rencana penerbitan naskah tersebut,” jelasnya.

Iklan.

Hilmar meyakinkan masyarakat bahwa Kemendikbud selalu berefleksi pada sejarah bangsa dan tokoh-tokoh yang ikut membangun Indonesia, termasuk Hadhratussyekh KH Hasyim Asy’ari dalam mengambil kebijakan di bidang pendidikan dan kebudayaan.

Bahkan, ia menyebutkan bahwa Museum Islam Indonesia Hasyim Asyari juga dibangun oleh Kemendikbud. Pun Kemendikbud juga pernah menerbitkan secara khusus buku tentang kakek dari Presiden Keempat KH Abdurrahman Wahid itu.

“Museum Islam Indonesia Hasyim Asyari di Jombang didirikan oleh Kemendikbud. Bahkan, dalam rangka 109 tahun Kebangkitan Nasional, Kemendikbud menerbitkan buku KH Hasyim Asy’ari: Pengabdian Seorang Kyai Untuk Negeri,” terangnya.

Menurut dia, keterlibatan publik menjadi faktor penting yang akan selalu dijaga oleh segenap unsur di lingkungan Kemendikbud.

“Saya ingin menegaskan sekali lagi bahwa tidak mungkin Kemendikbud mengesampingkan sejarah bangsa ini, apalagi para tokoh dan para penerusnya,” tutup Hilmar.

Sebagaimana diketahui, telah beredar buku Kamus Sejarah Indonesia Jilid I dalam bentuk salinan lunak. Namun, jika dilihat secara seksama, buku tersebut tidak mencantumkan tahun terbit. Buku juga tidak tersedia di situs web resmi Kemendikbud. (*/NO)

Sumber: https://www.nu.or.id/post/read/128182/polemik-ketiadaan-kh-hasyim-asy-ari-dalam-kamus-sejarah-indonesia-kemendikbud-angkat-bicara (Syakir NF)

Iklan.

You Might Also Like

Kemenag: Tidak Ada Larangan Gunakan Pengeras Suara di Masjid

Koalisi CekFakta.com Periksa 56 Hoaks

Gus Yahya: Transformasi Digital kurangi relevansi Ideologi

Forum “Tembang” Suarakan Demokrasi Damai di Ruang Digital Jelang Pilpres 2024

Idul Adha Ikut Pemerintah Arab Saudi atau Lokal?

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Share
Previous Article Gubernur Khofifah Beri “Diskon Ramadhan” untuk pajak mobil dan motor
Next Article Mengenang 75 tahun wafatnya Hadhratus Syaikh KH. M. Hasyim Asy’ari (Biografi Lengkap)

Advertisement

Iklan.

Iklan.

Berita Terbaru

Harkitnas 2025, Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Bangkit Hadapi Dampak Dinamika Ekonomi Global
Sospol
Unusa Buka Beasiswa KIP Kuliah untuk Masuk Fakultas Kedokteran
Sospol
Jatman Tulungagung Adakan Khitanan Massal Gratis
Nahdliyyin
Halal Bihalal P2N Jakarta jadi Majelis Silaturahmi dan Refleksi Pengusaha
Nahdliyyin
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
Follow US
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?