Surabaya (Radar96.com) – Pemprov Jatim mengantisipasi penyebaran virus COVID-19 varian baru dari India, Afrika Selatan dan Inggris, dengan terus memaksimalkan layanan kepulangan 4.197 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Jatim sebelum kembali ke tempat asal untuk dipastikan melalui dua kali negatif swab PCR.
Untuk memastikan pelaksanaan layanan kepulangan PMI yang telah habis kontrak di Asrama Haji sejak 28 April 2021 telah berjalan efektif atau belum, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan langsung ke Asrama Haji Surabaya, Rabu (5/5).
Gubernur yang akrab disapa Khofifah itu menyampaikan, jika para PMI yang menjalani karantina dan hasilnya menunjukkan CT dibawah 25 akan dilakukan sequencing sample.
“Sequencingnya nanti akan diberikan kepada Institute of Tropical Disease (ITD) Unair dan di Litbangkes Jakarta. Kenapa disequencing, karena kita sama-sama melakukan langkah antisipasi dan mitigasi terhadap varian COVID-19 baru,” kata Gubernur Khofifah.
Bedasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jatim per tanggal 28 April – 4 Mei 2021, total PMI dan WNI yang menjalani swab dan serangkaian test sebanyak 4.197 orang. Dari data yang telah masuk, sebanyak 132 WNI menjalani karantina di Hotel, dan 4.092 PMI di Asrama Haji Surabaya.
Setelah menjalani serangkaian tes dan swab, para PMI yang positif tercatat sebanyak 35 orang. Dari jumlah itu, 30 PMI dirujuk ke RS Lapangan, 1 orang dikirim di rumah isolasi dan 3 orang lainnya disolasi di kabupaten/kota serta 1 orang dirujuk ke Rumah Sakit. Sebelum adanya karantina per 28 April 2021, posisinya tercatat 22 orang yang terkonfirmasi positif.
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu juga ingin memastikan terhadap kepulangan para PMI ke daerah asal mereka. Ia berharap, kepulangannya berjalan aman dan terkawal dengan baik.
“Saudara-saudara kita yang saat ini menjadi tamu karantina ini, sama-sama kita memastikan mereka pulang aman dan sehat dan keluarganya juga aman dan sehat,” ungkap mantan Menteri Sosial RI itu.
Selain itu, Khofifah juga memfasilitasi pelayanan kesehatan khusus bagi para PMI yang memiliki penyakit bawaan, seperti stroke dan lainnya, jika dirawat di RS Pemprov Jatim maka semua biaya dalam tanggungan Pemprov.
“Kalau ada yang memang memilih untuk mendapat perawatan khusus disini, seluruh tanggungan pelayanan kesehatan akan ditanggung oleh Pemprov Jatim, sedangkan kalau memilih untuk pulang ke kab/kota asal, saya minta Dinkes Prov Jatim untuk mengoordinasikan dengan Dinkes Kab/Kota terkait, agar pelayanan kesehatan didapatkan secara gratis oleh PMI yang pulang tersebut,” imbuhnya.
Disela-sela kunjungannya dan berdialog dengan para PMI di Asrama Haji Surabaya, Gubernur Khofifah minta Kadishub secara kontinyu mengoordinasikan dengan Dishub se-Jatim untuk mempercepat proses kepulangan para pahlawan devisa itu setelah hasil swab PCR nya negatif.
Saat menemui salah satu PMI asal Lumajang, Khofifah langsung memerintahkan dan meminta Dinas Perhubungan Provinsi Jatim untuk segera berkoordinasi dan mengomunikasikan masalah transportasi penjemputannya, agar para PMI bisa segera kembali ke kampung halaman mereka masing-masing dengan aman.
Dalam kesempatan itu, Pemprov Jatim pun mendirikan Dapur Umum untuk melayani para PMI selama mereka menunggu waktu penjemputan. Keberadaan dapur umum ini sangat membantu mencukupi kebutuhan para PMI selama Bulan Puasa.
Khofifah juga memerintahkan kepada jajaran Dinas Perhubungan Prov. Jatim untuk menyiapkan surat jalan kepada para PMI yang akan kembali ke kampung halamannya.
“Mereka ini adalah para pekerja dari luar negeri yang habis masa kontraknya di luar negeri. Dan mereka harus dibekali surat jalan, mengingat mulai tanggal 6 Mei sudah diberlakukan pelarangan mudik disejumlah wilayah,” tutupnya. (*/hmn)