Surabaya (Radar96.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menginformasikan ada tiga orang pria terkonfirmasi positif Covid-19 dengan mutasi virus yang berasal dari India yakni tipe delta B1.617.2 yang ditemukan dari penyekatan di Suramadu, Bangkalan, Madura, Jatim.
“Temuan itu berdasarkan hasil sequencing sample oleh Institute of Tropical Disease (ITD) dari Universitas Airlangga Surabaya. Dua di antara ketiga pasien dengan mutasi virus baru dirawat di RS Lapangan Indrapura, sedangkan satu orang lainnya dirawat di RS di Bojonegoro,” katanya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (15/6).
Untuk mengantisipasi menyebarnya kasus mutasi baru dan melonjaknya kasus positif Covid-19, Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Forkopimda Jatim, Pemerintah Kota Surabaya dan Pemerintah Kabupaten Bangkalan secara terpadu melakukan berbagi upaya guna memutus mata rantai penyebarannya.
Pihaknya dengan cepat melakukan langkah tindak serta mengindentifikasi kasus-kasus tersebut dan memastikan bahwa pasien-pasien dengan infeksi COVID-19 yang telah bermutasi tersebut sudah diisolasi secara khusus. “Kami pastikan pasien-pasien dengan infeksi Covid-19 varian mutasi delta tersebut diisolasi dengan baik agar tidak menyebar. Segera setelah mengonfirmasi kasus ini, kami langsung melakukan upaya-upaya dan langkah-langkah strategis untuk mencegah penyebaran kasus ini baik dari segi testing, tracing, treatment maupun edukasi” ujarnya.
Gubernur Khofifah menambahkan, guna mencegah penyebaran kasus COVID-19 varian delta tersebut, Pemprov Jatim bersama tim Kodam dan Polda serta tracer kabupaten Bangkalan telah melakukan tracing massal di daerah-daerah zona merah di Bangkalan untuk menemukan kasus-kasus positif yang diduga termasuk strain mutasi. Harapannya, dengan tracing dan isolasi cepat ini bisa semakin cepat memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Bangkalan.
“Jadi hingga kini, kami terus lakukan genomic surveilance aktif untuk memetakan pola mutasi di Jawa Timur, melakukan tracing dan isolasi massal di daerah kantong infeksi COVID-19, demi memastikan kasus mutasi tersebut tidak menyebar ke daerah-daerah yang lain,” terang orang nomor satu di Jatim itu.
Tak hanya itu, Pemprov Jatim juga berkolaborasi dengan Pemkot Surabaya dan Polda Jatim untuk melakukan penyekatan di Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dengan Madura sejak tanggal 5 Juni 2021. Dalam program kolaborasi tersebut, telah dilakukan secara kumulatif sebanyak 31.578 orang yang telah dilakukan swab antigen, dengan hasil 668 positif antigen dengan hasil akhir 362 kasus dengan hasil swab PCR positif.
Terkait edukasi COVID-19 pada warga Bangkalan, Forkopimda Jawa Timur saat ini juga telah menggandeng para para kyai, tokoh agama maupun tokoh-tokoh masyarakat yang dipercaya oleh warga Bangkalan untuk menyampaikan pesan kewaspadaan dan mengajak warga untuk patuh pada protokol kesehatan dan ikut segera dalam program vaksinasi.
“Tetap waspada dan mari saling dukung dan mengingatkan. Dengan upaya 5 M, pembatasan mobilitas dan percepatan vaksinasi InsyaAllah kita bisa melewati pandemi ini” ujarnya.
Menurut data yang ada, saat ini kondisi ICU di Madura sudah relatif terkendali dibawah standar WHO yakni 60 persen. Penurunan tren BOR ICU Covid-19 dari yang sebelumnya pernah mencapai 63 persen pada 7 Juni 2021, menjadi 38 persen pada 13 Juni 2021. Sedangkan BOR isolasi Covid-19 turun dari 90 persen pada 7 Juni 2021 menjadi 82 persen pada 13 Juni 2021.
Berdasarkan data nasional per 13 Juni 2021, kumulatif konfirmasi pasien positif corona di Bangkalan berjumlah 2.244 kasus dengan 43 penambahan kasus baru. Konfirmasi dirawat berjumlah 483 orang, atau 21,52 persen dari jumlah terkonfirmasi.
Konfirmasi pasien meninggal mencapai 221 orang, atau 9,85 persen dari total konfirmasi. Di sisi lain, mereka yang sembuh berjumlah 1.540 orang, atau 68,63 persen dari total pasien terkonfirmasi Covid-19.
Sebagai informasi per 13 Juni 2021, Kabupaten Bangkalan tercatat empat kecamatan zona merah, 13 zona oranye, dan satu zona kuning. Zona merah yaitu kecamatan Arosbaya, Geger, Klampis dan Bangkalan. Zona oranye antara lain Sepuluh, Tanjung Bumi, Galis, Blega, Modung, Kwanyar, Labang, Kamal, Socah, Burneh, Tanah Merah, Tragan, serta Konang. Sedangkan zona kuning terdiri dari Kokop.
Vaksinasi Disabilitas
Sebelumnya (14/6), Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menerima Kunjungan Kerja (Kunker) Staf Khusus (Stafsus) Presiden bidang Sosial, Angkie Yudistia di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Dalam pertemuan itu, Wagub Emil menyampaikan berbagai upaya yang telah dilakukan Pemprov Jatim terkait pemberdayaan kepada para penyandang Disabilitas, termasuk pemberian vaksinasi kepada para Disabilitas.
“Vaksinasi Disabilitas dan lansia menjadi prioritas bagi kami. Kami akan dorong semaksimal mungkin karena sampai saat ini vaksinasi untuk lansia masih 26 persen. Bersamaan dengan itu maka kami akan lakukan percepatan,” jelasnya.
Selain itu, persoalan pendidikan untuk para penyandang Disabilitas juga menjadi prioritas Pemprov Jatim. Emil menyampaikan perlunya pengintegrasian sekolah inklusif di Jatim dan memaksimalkan wawasan masyarakat terkait sekolah inklusif.
Tidak hanya dari segi vaksinasi dan pendidikan saja, Wagub Emil juga menyampaikan bagaimana peran serta masyarakat penyandang Disabilitas untuk pemulihan ekonomi menjadi hal yang sangat penting. Sebab, data BPS tahun 2019 mencatat, sebanyak 4,9 juta jiwa di Jatim merupakan penyandang Disabilitas.
“Kemampuan mereka sendiri lebih banyak pada segi UMKM. Bisa melalui program seperti kampung inklusif di tiap daerah,” terangnya. (*/hmn)