Surabaya (Radar96.com) – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur mengeluarkan instruksi kepada seluruh Pengurus Cabang NU, Majelis Wakil Cabang NU, Pengurus Ranting NU, dan pimpinan perangkat organisasi agar menunda segala rencana kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan, untuk memutus rantai penularan Covid-19 yang jumlah kasusnya meningkat signifikan.
Instruksi itu dikeluarkan berdasarkan surat PWNU Jatim bernomor 961/PW/A-II/L/VI/2021 pada 5 Dzulqo’dah 1442 tentang Instruksi Penanganan Lonjakan Kasus Covid-19 NU Jawa Timur tertanggal 16 Juni 2021. Surat ditujukan kepada seluruh jajaran pengurus di PCNU, MWCNU, ranting, dan pimpinan perangkat organisasi NU dari tingkat wilayah hingga ranting.
Surat instruksi ditandatangani oleh Rais Syuriyah PWNU Jatim KH Anwar Manshur, Katib Syuriyah KH Safruddin Syarif, Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, dan Sekretaris Akhmad Muzakki.
Isi surat instruksi PWNU Jatim:
- Melakukan penangguhan dan atau penundaan untuk sementara waktu agenda kegiatan yang mengandung potensi kerumunan, seperti kaderisasi.
- Mensosialisasikan kembali peningkatan kepatuhan terhadap protokol kesehatan kepada masyayaikh dan pengurus NU serta warga nahdliyyin pada umumnya.
- Memperjuangkan percepatan vaksinasi bagi masyayikh, kyai, dan pengasuh pesantren, serta guru madrasah/sekolah di wilayah masing-masing melalui koordinasi dengan pemerintah daerah setempat.
- Melakukan gerakan batiniyah-spiritual guna semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT seraya memohon segera diangkatnya wabah korona dari wilayah ini khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Kiai Ma’ruf Khozin
Sementara itu, Ketua Pengurus Wilayah (PW) Aswaja NU Center Jawa Timur, KH Ma’ruf Khozin, mengabarkan dirinya dinyatakan positif terpapar Covid-19.
Kepastian tersebut disampaikan di akun Facebooknya, Selasa (15/6/2021) dini hari. Pada unggahan tersebut disertakan juga kondisi dirinya yang didorong di atas kursi roda oleh petugas kesehatan.
“Saya hanya berserah diri kepada Allah malam ini terkonfirmasi tertular virus Covid-19 setelah dinyatakan positif dari hasil Swab PCR,” kata alumnus Pesantren Ploso, Kediri.
Pada postingan yang telah dikomentari 1,7 ribu facebooker dan dibagi 169 kali tersebut, ia memberikan pesan bahwa meski telah melaksanakan vaksin dan patuh dengan protokol kesehatan tidak bisa menjamin seseorang terbebas dari virus Corona. Apalagi mereka yang abai.
“Tidak ada yang sakti bila berhadapan dengan virus, tidak ada yang kebal kalau sudah abai terhadap protokol kesehatan,” ungkap ulama muda yang sudah ikhtiar dua kali vaksin dan mematuhi protokol kesehatan itu.
Ia menyampaikan terima kasih kepada Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya dan PWNU Jatim, dan para guru dari dokter yang memberi arahan dan bimbingan. “Semoga Allah memberi kasih sayang kepada kita semua sehingga diselamatkan dari wabah ini, amin,” pungkas dia. (*/NOjatim)
Sumber:
*) https://jatim.nu.or.id/read/instruksi-pwnu-jatim-ke-pcnu-ranting–tunda-kegiatan-timbulkan-kerumunan
*) https://jatim.nu.or.id/read/terpapar-covid-19–kiai-ma-ruf-kozin–tak-ada-yang-sakti-hadapi-virus