Surabaya (Radar96.com) – Untuk meringankan beban warga akibat dampak pandemi covid-19 serta Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Pemprov Jatim menyisir pemberian bantuan sosial (bansos) kepada warga yang tidak masuk dalam daftar penerima bantuan (unregistered people).
Bantuan 250 paket sembako berisi 5 kg beras, 10 bungkus Mie Instan, Minyak Goreng, Kecap dan Sarden itu diberikan secara langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kepada warga yang tinggal di bawah jembatan layang yang dikenal “Kampung 1001 malam” di Kelurahan Moro Krembangan dan Kelurahan Dupak, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya, Jumat (23/7) sore.
Dengan semangat, orang nomor satu di Jatim itu blusukan dengan menyalurkan bantuan kepada warga di dua kelurahan tersebut. Bahkan, untuk mengetahui kondisi warga, Gubernur Khofifah pun menyeberang sungai dengan menaiki rakit untuk menjangkau warga yang tinggal di “Kampung 1001 malam” wilayah Dupak Surabaya.
Bukan tanpa alasan, pemberian bantuan sembako di kedua kelurahan tersebut dikarenakan banyak warga yang ditemui tidak terdaftar sebagai penerima bantuan sosial karena tidak terdata sebagai warga setempat.
“Jika biasanya kita berbagi kepada masyarakat yang kita temui di setiap kunjungan ke daerah. Kali ini, secara khusus, saya mendapat informasi bahwa daerah-daerah slum area seperti ini banyak ditemukan unregistered people,” ungkap Gubernur Khofifah seusai berkeliling menyerahkan bantuan sembako langsung ke rumah warga.
Ia pun menjelaskan, masyarakat yang tinggal di kaki jalan tol dan bantaran sungai, dalam pendataan disebut sebagai exclusion error. Mereka tidak teregistrasi sebagai penerima bansos. Baik bansos dari pemerintah pusat maupun daerah karena identitas mereka bukan warga setempat.
“Inilah yang jika di dalam pendataan disebut sebagai exclusion error, harusnya mereka masuk tapi ternyata terexcluded karena identitas personal atau KTP mereka,” terang Gubernur Khofifah.
“Kalau kita, lihat mereka semua ini eligible (berhak) untuk menerima program bansos, karena tidak teregistrasi maka belum menerima bansos,” imbuhnya.
Untuk itu, mantan Menteri Sosial RI itu pun menyampaikan terima kasih kepada warga yang telah menyampaikan informasi. Ia akan terus melakukan penyisiran di berbagai lokasi untuk membantu masyarakat terdampak pandemi Covid-19 yang belum mendapatkan Bansos atau masuk kategori Exclusion Error.
Pemberian bansos tersebut disambut ceria oleh warga yang tinggal di bawah jalan tol Dupak. Mereka merasa gembira ketika bansos tersebut diterima dan diserahkan langsung oleh Gubernur Khofifah.
Febry (27 tahun), warga Kampung 1001 malam itu menyampaikan terima kasih. Dia menuturkan, selama pandemi Covid-19, dirinya bersama warga lainnya jarang mendapatkan bantuan.
Wanita yang kesehariannya bekerja sebagai pengamen itu mengaku senang atas kehadiran Gubernur Khofifah. Dia merasa bangga, karena di tengah-tengah kesibukannya, Gubernur Khofifah bersedia menyempatkan diri berkunjung dan bertemu dengan masyarakat kecil.
“Baru kali ini saya bertemu dengan Bu Gubernur dan mendapat bantuan langsung. Kami jarang mendapat bantuan, bahkan selama Covid seperti ini,” ungkapnya.
Untuk menata kehidupan masyarakat yang masih tinggal di daerah kumuh, Khofifah akan melakukan koordinasi dengan walikota Surabaya untuk bersama- sama menyiapkan rusun. Sebagaimana diketahui bahwa saat ini Pemprov Jatim telah memiliki empat rusun yang disewakan untuk masyarakat berpenghasilan rendah yang kesemuanya berada di Surabaya. Ke depan Pemprov akan membangun kembali untuk hunian bagi masyarakat yang tinggal di permukiman kumuh. (*)