Malang (Radar96.com) – Rumah Sedekah NU memfasilitasi Focus Grup Discussion (FGD) dengan mengajak para dewan pakar untuk membahas penanganan kedaruratan Covid-19
pada warga NU, melalui pertemuan ilmiah via Zoom, Rabu (4/8/2021).
Inisiator Rumah Sedekah NU, Noor Shodiq Askandar mengatakan, forum koordinasi penanganan kedaruratan Covid-19 ini merupakan wadah pertemuan para pakar yang memiliki kepedulian terhadap percepatan penanganan Covid-19.
“Sebelumnya kami melaksanakan program bantuan bagi warga yang isolasi mandiri di Malang Raya bersinergi dengan beberapa pihak, termasuk media,” katanya.
Hadir dalam acara FGD ini, Wali Kota Malang Sutiaji, Dr H R Muhammad Hardadi Airlangga, Sp.PD (praktisi kesehatan), Prof Sutiman B. Sutiman, SU., D.Sc (ilmuwan ahli mikrobiologi dan penemu kopi balur) dan Kan Eddy (praktisi kesehatan dengan hydro oxy).
Dalam sambutannya, Wali Kota Malang Sutiaji memberikan apresiasi atas atensi yang ditunjukkan warga NU terhadap penanganan Covid-19.
“Memang Malang tempatnya taklim, iqro, dan peneliti. Pentahelix terus kita kuatkan dan saya sampaikan terimakasih kontribusi nyata dari sahabat-sahabat Rumah Sedekah NU yang dimotori Gus Shodiq bersama para pakar,” ujar Sutiaji.
Orang nomor satu di Kota Malang ini membenarkan jika kondisi Covid-19 di Kota Malang semakin tinggi. Tingginya kasus Covid-19 membuat sejumlah Rumah Sakit rujukan Covid-19 penuh.
“Tadi jam 5 pagi pihak RS lapor ke saya kalau kekurangan oksigen dan bilang kalau jam 7 pagi sudah habis semua. Saya telepon RS yang masih ada (stok). Setelah saya telepon Ibu Gubernur, Alhamdulillah ada respon bagus dan ditindaklanjuti langsung,” paparnya.
“Artinya, kondisi kita sudah Darurat Covid-19. Berbagai upaya kita lakukan agar tertangani dengan baik,” imbuh alumnus UIN Malang ini.
Sutiaji berharap melalui forum pertemuan para pakar ini menelorkan ide-ide cemerlang dan rekomendasi yang dapat diterapkan dalam hal percepatan penanganan Covid-19.
Ia optimistis bahwa tidak ada penyakit yang tidak ada obatnya. Sebab itu, Pemkot Malang mendukung penuh pertemuan ilmiah seperti yang digagas oleh Rumah Sedekah NU ini untuk memberikan usulan dan suntikan ide kepada pejabat daerah.
“Ini adalah awal dari apa yang seharusnya kita lakukan bersama-sama. Malang ini kami ajak masyarakat, akademisi, jangan segan-segan jika tidak sesuai dengan nurani dan misi-misi kerakyatan dan kemanusiaan, sampaikan saja,” tegasnya.
Pandangan itu digarisbawahi Gus Shodiq. Pertama, kesepahaman berbagai pihak tentang pentingnya mengambil prakarsa sesuai dengan kepakaran masing. Semua bisa saling melengkapi ikhtiar untuk menghindari dan sembuh dari paparan Covid 19.
“Bukan dengan saling menyalahkan, tapi saling memahami dan mendukung untuk membantu masyarakat dan Indonesia keluar dari situasi yang terjadi sekarang ini,” katanya.
Kedua, langkah yang selama ini telah dilakukan oleh para pihak untuk diteruskan agar beban masyarakat terkurangi.
Ketiga, ide ilmiah tentang penanganan awal pasien yang mengalami gangguan pernafasan, akan segera diwujudkan dalam bentuk tulisan yang mudah dipahami oleh masyarakat, agar dapat melakukan penanganan secara baik dan benar, sehingga tingkat risiko yang mungkin terjadi bisa diminimalkan.
“Itulah notulensi serta rekomendasi Rumah Sedekah NU untuk percepatan penanganan Covid-19,” katanya. (*/pna)