Malang (Radar96.com) – Rumah Sedekah NU membantu warga yang sedang isolasi mandiri (isoman) dengan menggulirkan program sosial untuk membantu warga dengan sembako, santunan anak yatim korban Covid-19, oksigen gratis, dan menyediakan tabung oksigen bergulir bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Tabung oksigen ini bisa mulai dipinjam sejak Jumat (13/8) dengan langsung datang ke Rumah Sedekah NU di Perum Royal Orchid Blok E19 Desa Jetak Ngasri, Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang,” kata Inisiator Rumah Sedekah NU, Noor Shodiq Askandar, di Malang, Sabtu (14/8/2021).
Sebetulnya, program ini merupakan program lanjutan untuk membantu sahabat yang isoman. Ada dua program lanjutan, yakni tabung oksigen dan anak yatim yang orang tuanya wafat karena terpapar Covid-19. “Santunan yang diberikan berupa beasiswa sekolah selama satu tahun,” kata Gus Shodiq, panggilan akrabnya.
Ia mengatakan, program pinjaman oksigen ini tidak seperti peminjaman oksigen lainnya. Karena syaratnya hanya datang dan menunjukkan KTP. “Konsepnya sederhana dan mempermudah bagi orang-orang. Yang butuh bisa pinjam, datang langsung dengan bawa KTP. Dipinjam dan dipakai sesuai kebutuhannya. Kalau sudah selesai dikembalikan,” sebutnya.
Pihaknya sengaja tidak mencantumkan persyaratan menunjukkan hasil swab positif Covid-19 bagi peminjam, karena pihaknya memilih untuk berbaik sangka saja, karena saat ini masih dalam masa pandemi yang mana memang banyak masyarakat yang terpapar Covid-19.
“Ini kita berhubungan dengan orang yang sakit. Jadi jangan sampai ribet dan menyulitkan. Mereka yang butuh oksigen pastinya untuk orang yang positif,” tegasnya.
Oleh karena itu, ia berharap, program yang digulirkannya ini bisa membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19. Selain itu juga diharapkan bisa memicu masyarakat lain untuk saling membantu ketika dalam masa pandemi.
“Meski ini masih sedikit, kita berharap menjadi angin segar bagi mereka yang lagi diuji, sehingga imunnya bisa meningkat. Kedua, gerakan ini diharapkan bisa memicu yang lain untuk bergerak membantu meringankan beban sesama. Dengan gotong royong yang berat akan terasa lebih ringan karena diselesaikan oleh banyak pihak,” katanya. (*/pna)