Kediri (Radar96.com) – Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur mendukung vaksinasi berbasis pesantren menuju “herd imunity” di Jatim dengan merapatkan barisan bersama ARSINU (Asosiasi Rumah Sakit NU), LKNU (Lembaga Kesehatan NU), PDNU (Persatuan Dokter NU) dan RSI UNISMA.
“Untuk melakukan vaksinasi tahap pertama di Ponpes Lirboyo, Kota Kediri dengan sasaran 5.000 santri dan pelajar dilaksanakan pada Rabu-Kamis, 25-26 Agustus 2021,” kata Ketua ISNU Jatim Prof. H. M. Mas’ud Said, MM., Ph.D., di Lirboyo, Kediri, Selasa (24/8) malam.
Ia mengatakan kolaborasi besar itu dilakukan sebagai salah satu bentuk pengabdian ISNU kepada masyarakat. Selanjutnya, sasaran vaksinasi tidak hanya kalangan santri di Lirboyo, melainkan juga masyarakat umum di kabupaten dan kota yang lain.
Mas’ud menjelaskan ISNU yang beranggotakan para sarjana dan profesional memiliki banyak sumber daya manusia yang bisa menyukseskan program vaksinasi menuju Jatim herd immunity.
Meski demikian, ia berinisiatif untuk menggandeng pihak-pihak lain agar program tersebut berjalan secara masif dan tepat sasaran. “ISNU itu tidak hanya harus pinter, namun harus bener. Tak hanya harus bener, tapi juga harus pener (akurat),” katanya
Sementara itu, Ketua ARSINU, Dr. dr. H. Zulfikar As’ad, MMR., mengatakan pihaknya mendukung penuh upaya yang dilakukan ISNU dalam percepatan vaksinasi. Beberapa rumah sakit NU di Jawa Timur sudah disiapkan tenaganya untuk menjadi tim vaksinator.
“Kita punya beberapa rumah sakit yang siap kapanpun dibutuhkan tenaganya untuk mendukung program ini. Nantinya rumah sakit yang terdekat yang akan dikerahkan sumber dayanya agar program ini berjalan sukses,” katanya.
Selain melibatkan ARSINU, PDNU, LKNU dan RSI UNISMA, program vaksinasi massal yang digagas ISNU juga didukung beberapa perguruan tinggi di Kediri, seperti IIK STRADA Kediri, Akper Dharma Husada Kediri dan Universitas Kadiri.
Hingga saat ini, Jawa Timur masih menjadi provinsi yang paling banyak melakukan vaksinasi dan penanganan Covid 19. Jawa Timur juga yang terbanyak dan meluas sasarannya dalam program vaksinasi, termasuk kepada orang tua, nakes, masyarakat umum dan kalangan santri untuk memastikan kekebalan masyarakat, namun warga yang terpapar juga tinggi.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong terus dilakukannya kegiatan vaksinasi massal untuk percepatan menuju herd imunity, termasuk berkoordinasi Pemprov dengan Menko Marves, Kementerian Kesehatan, Kementerian BUMN dan Kemendagri untuk memastikan vaksinasi berjalan sinergis dengan berbagai pihak di masyarakat. (*/isnu)