Jakarta (Radar96.com) – LPNU Jakarta Timur mengadakan Pelatihan Membuat Paket Hantaran Pengantin di aula kantor PCNU Jakarta Timur, Sabtu (4/9/2021). Acara yang bertujuan untuk menggali potensi wirausaha kaum nahdliyin ini diikuti 30 peserta dalam suasana yang semangat dan penuh kreativitas.
Acara yang rencananya diagendakann rutin setiap 2 minggu itu akan mengangkat aneka tema yang berbeda, seperti barista, kuliner, bikin bakso, roti, rias wajah, dan sebagainya. Kurikulum pelatihan kewirausahaan tematik ini disusun oleh LPNU Jakarta Timur dengan melibatkan tim khusus yang ditunjuk juga untuk mengeksekusinya, yaitu Tim Sahabat Nusa Organizer (SNO).

Tim SNO yang diketuai oleh Ibu Iis Kurniawati ini bertujuan untuk mengelola pelatihan-pelatihan yang ada agar bisa dilaksanakan secara berkelanjutan dengan kualitas materi yang bagus untuk kemudian akan dibimbing dan diarahkan agar menjadi bibit-bibit wirausaha di bidang Event Organizer, Wedding Organizer, kuliner, dan sebagainya.
Dengan begitu kalau ada keluarga besar NU di Jabodetabek, khususnya, yang mau menggelar hajatan pengantin, seminar, sunatan, ulang tahun, dan sebagainya bisa dikelola oleh tim SNO itu. Dari situlah diharapkan akan muncul kader-kader wirausaha di kalangan NU.
Acara ini terbuka untuk umum, siapapun boleh ikutan, dari warga NU manapun bisa menjadi pesertanya. Yang penting semua pesertanya membayar biaya pelatihan maksimum Rp50.000. Dengan biaya semurah itu diharapkan acara tersebut bisa mandiri, berkelanjutan dengan kualitas materi yang sangat bagus dan pada masa-masa yang akan datang diharapkan peserta bisa terus bertambah sehingga manfaat program ini bisa dinikmati sebanyak mungkin masyarakat.
“Tugas LPNU yang harus terus menghidupkan spirit wirausaha di kalangan nahdliyin untuk pemberdayaan ekonomi umat,” kata Ketua LPNU Jakarta Timur, A.Khoerussalim Ikhs., dalam sambutan pembukaan pelatihan Paket Hantaran Pengantin tersebut.
Menurut dia, LPNU harus mampu mengubah “social capital” NU yang sangat besar untuk menjadi “financial capital” dalam rangka kemandirian NU. “Inilah ikhtiar kita untuk menciptakan pejuang pemberdayaan ekonomi umat yang harapannya pada waktunya bisa menjadi komunitas wirausaha binaan LPNU Jakarta Timur,” katanya.
Pelatihan ini dalam rangka mengekplorasi potensi jamaah nahdliyin Jakarta Timur dalam bidang kewirausahaan dan para kader yang siap jihad ekonomi untuk kesejahteraan umat, untuk menciptakan NU yang melayani dan NU yang mensejahterakan jamiyahnya.
“Kalau NU mandiri secara ekonomi maka setiap aktifitas program NU tanpa lagi harus mengandalkan proposal kepada pihak lain. NU memiliki “social capital” yang besar untuk modal kemandirian organisasinya,” katanya.
Tantangannya adalah bagaimana supaya pasar NU yang besar itu bisa dimanfaatkan dengan mengekplorasi potensi-potensinya. Untuk itu, pelatihan ini juga dalam rangka menemukan sumber daya manusia (SDM) NU yang siap dikembangkan untuk menjadi wirausaha-wirausaha yang akan membesarkan organisasi.
“Hasil dari pelatihan ini para alumninya jika sudah siap menjadi wirausaha maka disiapkan market place Nusa Mart untuk menjadi pasarnya. Mereka bisa punya toko di aplikasi Nusa Mart sehingga bisa jualan setiap saat lewat online,” katanya.
LPNU Jakarta Timur juga sedang menyiapkan Koperasi Sahabat Nusa Utama untuk memberikan pembiayaan bagi mereka yang sudah bisa mandiri dengan mengimplementasikan hasil-hasil pelatihannya. (*/my)