Bojonegoro (Radar96.com) – Kader potensial asal Bojonegoro akhirnya terpilih memimpin Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur untuk periode 2021-2024 setelah terpilih secara aklamasi dalam Konferensi Wilayah (Konferwil) ke-23 di PP At Tanwir, Kabupaten Bojonegoro, 24-26 September 2021.
“Ada dua kader yang menjadi calon yakni M Isomudin Haidar (mantan Ketua IPNU Jombang/Wakil Ketua IPNU Jatim/Departemen Organisasi PP IPNU Pusat) dan M Fakhrul Irfansyah (Ketua IPNU Bojonegoro/Departemen Kaderisasi IPNU Jatim),” kata ketua demisioner IPNU Jatim Choirul Mubtadi’in di Bojonegoro, Minggu (26/9/2021).
Akhirnya, Rekan Irfan yang terpilih secara aklamasi dengan mengantongi 26 suara dari cabang, sedangkan Rekan Isomudin mendapatkan 17 suara dari cabang. Jumlah suara ada 43 cabang.
Setelah terpilih, Irfan menegaskan bahwa IPNU Jatim sudah saatnya memimpin dalam membangun sistem, terdepan dalam konsep hingga eksekusi konsep menuju IPNU to The Next Level.
“Karena itu, sistem kaderisasi harus menjadi prioritas, bukan hanya pada tataran eksekusi, tapi hingga evaluasi jangka panjang. Pemerataan potensi kaderisasi melalui sistem undercurrent stimulus juga harus disentuh. Juga, terbesit keinginan adanya pilot inkubasi PC IPNU urban and rural cluster di Jawa Timur,” katanya.
Menurut dia, pengkaderan lewat IPNU adalah akar rumput untuk memperkuat Nahdlatul Ulama’ dimasa yang akan datang, bahkan semakin masif pengkaderan di IPNU maka harapan NU ke depan akan lebih baik, baik kaderisasi formal, kaderisasi non formal maupun kaderisasi informal.
“Kaderisasi formal diantaranya Makesta (Masa Kesetiaan Anggota), Latihan Kader Muda (Lakmud), Latihan Kader Utama (Lakut). Kaderisasi informal diantaranya Latihan Instruktur (Latin) meliputi latin 1 dan 2. Kaderisasi non formal adalah pelatihan-pelatihan soft skill, seperti pelatihan desain, pelatihan jurnalistik, pelatihan entreprenuer dan sebagainya,” katanya.
Sementara itu, peserta konferensi yang juga Ketua IPNU Jember Alfan Khairul Ichwan mengapresiasi program dan kebijakan yang dilakukan oleh ketua terpilih yang akan mendalami perihal kaderisasi, karena kaderisasi sebagai ritual sakral dalam sebuah organisasi.
“Itu memang harus dilakukan terus, di-update dan di-upgrade terkait IPNU kedepan. Konsep kaderisasi itu sendiri juga berasal dari Almarhum Gus Afton Ilman Huda dari Jember yang dijuluki Bapak Kaderisasi IPNU,” katanya.
Apresiasi juga datang dari anggota Majelis Alumni (MA) IPNU Jatim yang juga mantan Sekjen PP IPNU HM Maksum Zuber. “Era saat ini merupakan era digital yang memerlukan sosok pemimpin yang mempunyai inovasi dan mampu melakukan kolaborasi dengan siapapun, apalagi kaderisasi juga memerlukan inovasi dan kolaborasi,” katanya. (*/my)