Bojonegoro (Radar96.com) – Presidium Majelis Alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (MA IPNU) Jawa Timur mengadakan Temu Alumni dan Sarasehan, sebagai ajang nostalgia dan silaturrahim bagi alumni dan kader IPNU se-Jawa Timur, yang mengadakan Konferwil ke-23 IPNU dan Rakerwil IPPNU di Pesantren At-Tanwir, Bojonegoro, 24-26 September 2021.
“Temu Alumni ini menjadi kilas balik perjalanan IPNU guna menemukan format untuk membangun sinergi di antara kader dan alumni IPNU. Kita minta kepada para alumni memberikan konsep, testimoni dan masukan,” kata Sekretaris MA IPNU Jawa Timur, Achmad Heri, yang juga mantan Sekretaris PW IPNU Jatim itu di Bojonegoro (26/9/2021).
Dalam pandangan Tubagus Syaifulloh yang mantan salah satu Ketua PW IPNU tahun 1985-1988, hal yang sangat penting dilakukan adalah pembinaan berkelanjutan, terutama kader IPNU yang kuliah di PTN di luar daerah.
“MA IPNU yang ada di kota PTN tujuan harus membina dan melanjutkan kaderisasinya. PCNU atau MA IPNU daerah asal bisa merekomendasikan kepada MA IPNU tujuan agar ngopeni dan membina, sehingga kaderisasi IPNU di PTN tidak terlihat mandek, kalah dengan HTI dan lainnya, dan kader-kader kita justru direkrut mereka,” katanya.
“Ini pengalaman anak saya yang masuk tinggi di Perguruan Tinggi di Semarang, agar bisa berkawan dan berkumpul dengan mahasiswa yang berlatarbelakang NU atau aktif di Banom NU,” kata Tubagus asal Lamongan ini, prihatin.
Hal yang mirip dialami H Syafii dari MA IPNU Bojonegoro. Sebagai dosen di Perguruan Tinggi / PT tempatnya mengajar, ia menyaksikan aktivitas mahasiswa melaksanakan perekrutan, training, kegiatan kajian, dan sebagainya dengan materi di luar Aswaja An-Nahdliyah.
“Karena gelisah, saya mencari kantor PCNU setempat, Alhamdulillah ketemu dan memohon restu membawa organisasi IPNU agar bisa masuk di perguruan Tinggi, lalu didialogkan dengan Rektor. Alhamdulillah, diperkenankan,” katanya.
Untuk memaksimalkan potensi Alumni, baik di PNS / Birokrasi, di parlemen / DPR, DPRD Provinsi, Kabupaten dan Kota, maupun sektor lain, maka pihaknya akan mengupayakan pendataan alumni, agar dapat mempermudah distribusi kader IPNU.
Sementara itu, anggota MA IPNU Jatim HM Maksum Zuber meminta PBNU dalam Muktamar NU 2021 membahas hak paten Mars NU dan Mars Banom NU, termasuk lagu, hymne, dan sholawat di lingkungan NU, banom, lembaga, dan lajnah.
“Karena youtuber yang menayangkan iringan lagu dan takbiran, ternyata sudah tercatat hak ciptanya oleh pihak lain,” katanya, ketika menanggapi pertanyaan dari beberapa alumni IPNU dalam sarasehan itu. (*/mz)