Surabaya (Radar96.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji bersama Konjen Jepang Takeyama Kenichi di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (25/10) malam.
Pertemuan tersebut merupakan kunjungan official pertama bagi Dubes Jepang di Provinsi Jawa Timur. Gubernur Khofifah pun menyampaikan selamat datang kepada Dubes Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji. Kunjungan tersebut dinilai sebagai kehormatan bagi Jatim, utamanya untuk mempererat kerjasama antar kedua belah pihak.
“Selamat datang di Jawa Timur Yang Mulia Bapak Duta Besar Jepang. Pemprov Jatim berterimakasih dan menyambut baik kehadiran Bapak Dubes ke gedung negara Grahadi. Kami berharap kita dapat melanjutkan diskusi untuk menginisiasi program kerja sama baru yang dapat mendukung kebijakan pembangunan dan meningkatkan hubungan antar masyarakat Jatim dan Jepang,” ujar Khofifah.
Untuk itu, mantan Mensos itu mengajak Dubes Jepang untuk memperkuat kerjasama, khususnya pendidikan dan perdagangan. Salah satunya, dalam bentuk beasiswa apa saja yang bisa menaikkan keterampilan atau skill berupa vocational training dan pertukaran pelajar (student exchange).
“Hal ini penting, untuk meningkatkan kualitas ketrampilan dan SDM, sekaligus Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jatim. Kami berharap ada penguatan kerjasama di bidang pendidikan, baik berupa beasiswa, vocational training, maupun pertukaran pelajar. Beasiswa apa saja yang bisa menaikkan keterampilan kami harap bisa dilakukan. Baik degree maupun non degree serta berbagai short course,” katanya.
Orang nomor satu di Jatim itu menjelaskan ada student exchange terakhir pada tahun 2019. “Kami harapkan pada tahun 2022 pertukaran pelajaran dapat dilakukan kembali antara Jatim-Jepang. Semoga pandemi cov8d-19 segera berahir sehingga program kerjasama dapat dilanjutkan,” katanya.
Menurut Khofifah, perkuatan kerjasama bidang pendidikan juga bisa dilakukan dalam sektor kesehatan yang bersifat aplikatif dengan rumah sakit (RS) di Jatim. Salah satunya bekerjasama dengan RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
“Jika selama ini kerjasama telah dilakukan dengan UNAIR dan ITS. Kami berharap agar kedepan ada penguatan kerjasama pendidikan dan layanan kesehatan antara Jepang dengan RSUD Dr. Soetomo Surabaya atau RSUD lainnya,” jelas Khofifah.
Di bidang perdagangan, Khofifah memaparkan data BPS Jatim selama 2017-2021, yakni neraca perdagangan Jawa Timur dengan Jepang menunjukkan surplus bagi Jawa Timur.
Nilai surplus itu khususnya untuk periode Januari-September 2021 senilai 1,8 Miliar Dolar AS. Rinciannya, nilai ekspor Jawa Timur ke Jepang sebesar 2,4 Miliar Dolar AS dan nilai impor Jawa Timur dari Jepang sebesar 530 Juta Dolar AS
“Untuk periode Januari-September 2021, Jepang merupakan negara tujuan ekspor Jawa Timur yang berada di urutan ke-2, dan berada dalam urutan ke-6 sebagai negara pengimpor ke Jawa Timur,” jelas Khofifah.
Dari sisi investasi Jepang di Jatim sejak 2010 sampai semester pertama 2021, tercatat sebanyak 203 bidang usaha di 23 kabupaten/kota dengan nilai investasi 2,88 Miliar Dolar AS, dengan bidang usaha terbesar yaitu sektor industri makanan, industri kayu, industri kertas, industri logam, dan industri farmasi.
Selain itu, setiap tahun di Jatim dilakukan misi bisnis/dagang dari pengusaha Jepang yang juga difasilitasi oleh Konjen Jepang di Surabaya dan Kedutaan Besar Jepang di Jakarta.
“Pada Januari 2021 ada investasi dari Jepang, pengembangan seaport di wilayah Tuban. Semoga ke depannya akan lebih banyak lagi investasi-investasi di Jatim,” katanya.
Agar ekonomi di Jawa Timur terus tumbuh berkualitas dan inklusif, Gubernur menyatakan siap menggelar lebar ‘karpet merah’ bagi para investor di Jatim. Karpet merah yang dimaksud adalah membuka lebar untuk investasi, baik PMA maupun PMDN di Jatim.
Orang nomor satu di Jatim itu menuturkan bahwa Pemprov Jatim telah memberikan support vaksinasi kepada karyawan dari 2 perusahaan Jepang di Jatim yang 100 persen investornya dari Jepang. Hal ini merupakan upaya Pemprov Jatim dalam memberikan dukungan terhadap sektor industri di tengah pandemi yang telah berdampak pada berbagai sektor di Jawa Timur.
“Saya menyampaikan bahwa secara khusus ada dua perusahaan yang 100 persen investornya dari Jepang itu yang saya datangi, JAI dan SAI. Itu kita support dengan vaksin dari pemprov, karena ini yang menurut catatan dari kementerian perindustrian umumnya sangat disiplin dalam melaporkan IOM,” ungkapnya.
Di hadapan Dubes Jepang, Khofifah juga mempromosikan Taman Wisata Genilangit yang berada di Kabupaten Magetan. Ketika berkunjung di tempat wisata tersebut, ia sempat berpose dengan mengenakan kimono atau pakaian adat khas negeri Jepang di salah satu spot foto taman wisata Genilangit, Desa Genilangit, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan.
Di tempat tersebut, terdapat bunga-bunga mirip sakura berwarna merah muda, sehingga mirip sekali dengan suasana Negeri Sakura. “Jadi, pengunjung Taman Wisata bisa mengenakan kimono bermotif bunga warna merah dan biru sambil membawa payung. Kemudian ada angle-angle tertentu yang seperti berada di Negeri Sakura Jepang,” tambah Khofifah.
Tidak lupa, Khofifah juga mempromosikan Bromo, Blue fire di Kawah Ijen, dan Gili Iyang dengan oksigen terbaik di dunia.
Sementara itu, Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji menyampaikan kunjungan ini adalah kali pertamanya berkunjung secara resmi ke Jawa Timur. Di Indonesia, ada 105 perusahaan Jepang dan 603 warga negara Jepang. Ia berharap aktivitas ekonomi terus bergerak untuk meningkatkan hubungan yang baik antara Indonesia dan Jepang.
Juga, kunjungannya ke Provinsi Jatim, Dubes Jepang berencana akan bertemu dengan beberapa perusahaan Jepang dan ingin bertukar pikiran dengan perusahaan Jepang mengenai ekonomi investasi dan meninjau perkembangan perusahaan Jepang di Jawa Timur.
Dubes Jepang itu menyampaikan harapannya agar Gubernur Khofifah bersedia mendengarkan keluh kesah dari perusahaan-perusahaan Jepang yang ada di Jawa Timur, sehingga terjalin komunikasi yang baik antara Pemprov Jatim dan perusahaan-perusahaan Jepang di Jawa Timur.
“Kami dapat bertukar pendapat tentang adanya hubungan antara Jepang dan Indonesia. Bagaimana kami memperkuat hubungan itu dan saya juga menyampaikan ke Gubernur Khofifah untuk terus mendengar suara-suara dari perusahaan Jepang yang ada di Indonesia,” ucapnya.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah menyerahkan cenderamata berupa plakat motif kerapan sapi yang artinya kita harus kerja keras dan kerja cepat sekaligus menerima cinderamata dari Dubes Jepang untuk Indonesia.
Turut hadir dalam pertemuan yakni Konselor Kedutaan Jepang untuk Indonesia Tanaka Motoyasu, Sekretaris III Kedutaan Jepang untuk Indonesia Furunobu Koichi, Konsul Jenderal Jepang di Surabaya Takeyama Kenichi.
Sementara Gubernur Jatim didampingi beberapa kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim diantaranya Kepala Dinas PTMPTSP, Kepala Bappeda, Kepala Biro Perekonomian, Kepala Biro Administrasi Pemerintahan, dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan. (*/hmn)