Jakarta (Radar96.com) – Wapres yang juga Ketua Majelis Tahkim Muktamar Ke-34 NU KH Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa dalam momentum muktamar ini, NU perlu mensyukuri dan merefleksikan perjalanan memasuki usia 100 tahun, mengenai capaian dan kendala yang telah ditemui. Hal tersebut sebagai bekal untuk pengembangan program NU ke depan.
“Garis perjuangan NU adalah perkhidmatan dan kemajuan. Sementara garis utamanya adalah khittah ishlahiyah, yakni membuat transformasi positif ke depan. Oleh karena itu, NU perlu mengembangkan tiga bidang prioritas yakni dakwah, pengembangan SDM atau pendidikan, dan pengembangan ekonomi atau pemberdayaan ekonomi kerakyatan,” katanya di Jakarta, Kamis (11/11/2021).
Pertama, dakwah menjadi pilar utama NU. Dakwah yang dikembangkan adalah dakwah Ahlussunnah wal Jamaah yang moderat. Pengembangan dakwah ini harus dilakukan dengan berbagai macam cara yang menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Saat ini dan ke depannya, NU harus terus aktif menggunakan teknologi informasi dalam pengembangan dakwahnya. Target dakwah pun harus menjangkau kalangan muda milenial yang memerlukan bimbingan akhlak, baik dari sisi keislamannya, maupun kebangsaannya.
Kedua, pengembangan yang harus dilakukan NU adalah di bidang sumber daya manusia (SDM). Hal ini dilakukan melalui pendidikan. Ia mengapresiasi tumbuh dan berkembangnya Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) di seluruh Indonesia. Saat ini berjumlah lebih dari 30 UNU, maupun perguruan tinggi lain yang ada di pesantren atau yayasan NU. Keberadaan NU itu, lanjutnya, menjadi basis yang sangat kuat untuk pengembangan SDM NU ke depan. Ia sangat bangga mengingat kemajuan pendidikan NU tidak hanya di bidang dan fakultas keagamaan, tetapi juga di bidang umum, baik teknologi, kesehatan, maupun ekonomi, dan sosial.
“Pengembangan pendidikan ini harus ditingkatkan, baik jumlah, maupun kualitasnya. Ini sangat menggembirakan karena NU sudah punya basis kuat untuk melangkah 100 tahun mendatang. Ini perlu ditingkatkan dengan sistem terbaik,” katanya.
Ketiga, pengembangan ekonomi. Dalam hal ini, Nahdliyin bisa memanfaatkan peluang yang sudah disediakan pemerintah, seperti peningkatan kualitas usaha melalui UKM, IKM, serta mengakses permodalan yang juga sudah disediakan negara, ataupun keuangan syariah.
Ia berharap agar Muktamar ke-34 NU yang akan dilaksanakan di Lampung pada 23-25 Desember 2021 dapat melahirkan program kerja dengan memperhatikan skala prioritas, mana yang harus didahulukan dan diutamakan, serta mana program penunjangnya.
Jatim sumbang Rp1,4 Miliar
Sebelumnya (10/11), Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menerima penyerahan dana Koin Muktamar dari NU Care-Lembaga Amil Zakat, Infak dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Jawa Timur, senilai Rp1.418.107.958 dan merupakan hasil penggalangan hingga Oktober 2021.
Secara simbolis penyerahan disampaikan oleh Ketua NU Care-LAZISNU Jawa Timur A Afif Amrullah di Kantor PBNU Jakarta Pusat kepada Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar yang selanjutnya diserahkan kepada Bendahara Umum PBNU, H Bina Suhendra. Turut menyaksikan Katib Syuriyah PBNU H Miftah Faqih, Ketua PBNU Umar Syah, Bendahara NU Care-LAZISNU H Abdullah Mas’ud, Manajer Program NU Care-LAZISNU Nur Hasan, Ketua NU Care-LAZISNU Jawa Tengah H Muhammad Mahsun.
Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar mengaku gembira dan bangga dengan penggalangan dana melalui Koin Muktamar NU yang dilakukan warga NU Jawa Timur. “Kami dari PBNU sangat senang ada penyerahan Koin Muktamar yang nilainya tahap pertama ini mencapai Rp1,4 Miliar, nilai yang besar dan masih dibuka kembali untuk tahap selanjutnya, ini semangat jamaah yang luar biasa,” kata Kiai Miftah.
Kiai Miftah menyebutkan Muktamar NU sebagai hajat besar lima tahunan yang menentukan arah dan masa depan Nahdlatul Ulama menunjukkan kesuksesan dan keberhasilannya dengan bukti pembiayaan dari Koin Muktamar untuk kemandirian Nahdlatul Ulama begitu nampak. Ia berharap penyerahan dana hasil Koin Muktamar NU yang dilakukan NU Care LAZISNU Jawa Timur akan memacu semangat yang sama dari warga NU provinsi lainnya.
“Ini sebuah nikmat besar yang harus kita syukuri dan merupakan motivasi bagi LAZISNU-LAZISNU di semua provinsi untuk ikut menapak jejak dari apa yang telah dilakukan oleh LAZISNU se-Jawa Timur dan beberapa lembaga/banom lain yang punya perhatian kepada Muktamar,” kata Kiai Miftah.
Kiai Miftah juga menyebutkan penggalangan Koin Muktamar NU yang dilakukan di masa Covid-19, yang merupakan masa sulit termasuk bagi warga NU, akan bernilai pahala yang besar dan berlipat ganda. “Kepada semuanya yang telah memberikan dukungan, shadaqah dan amal jariyah untuk kesuksesan Muktamar, semoga diterima oleh Allah swt. Dan kepada seluruh pengurus LAZISNU semoga selalu diberi kekuatan, kemudahan, dan semangat yang terus membara demi untuk Izzul Islam wal Muslimin, wa Nahdlatil Ulama wa Nahdliyin wa Nahdliyat,” kata Kiai Miftah.
Sementara itu, Bendahara NU Care-LAZISNU H Abdullah Masud menjelaskan, sebelumnya NU Care-LAZISNU telah menyerahkan hasil penggalangan Koin Muktamar kepada Panitia Muktamar NU di Provinsi Lampung. Hingga saat ini, bantuan yang digalang melalui NU Care-LAZISNU secara nasional bernilai Rp6,1 miliar.
“Angka ini adalah akumulasi dari penggalangan secara digital, penggalangan secara transfer ke rekening LAZISNU, sumbangan pengurus PBNU, dan bantuan bahan makanan. Selama sisa waktu menuju Muktamar NU, NU Care-LAZISNU terus memaksimalkan penggalangan Koin Muktamar melalui program s.id/koinmuktamar,” katanya.
Ketua NU Care-LAZISNU Jawa Timur, Afif Amrullah mengatakan dana yang diserahkan adalah penggalangan Koin Muktamar tahap pertama yang bekerja sama dengan lembaga dan banom NU seperti Fatayat NU, Muslimat, Ma’arif NU. Menurutnya ada beberapa kabupaten yang belum melaporkan hasil penggalangan Koin Muktamar. Karenanya, momentum penyerahan tahap pertama tersebut diharapkan lebih mensosialisasikan dan pemaksimalan penggalangan tahap berikutnya. (*/NUO)
Sumber:
*) https://nu.or.id/nasional/kh-maruf-amin-masuki-usia-100-tahun-nu-perlu-kembangkan-3-bidang-prioritas-z01Zh
*) https://nu.or.id/nasional/terima-1-4-miliar-dari-jatim-sumbangan-untuk-muktamar-nu-capai-6-1-miliar-s4pvM