Surabaya (Radar96.com) – Fatayat NU Surabaya dan Universitas WR Supratman (Unipra) Surabaya bekerja sama mengembangkan ‘one produk one ranting’ dalam Memorandum of Agreement (MoA) bidang pendidikan dan ekonomi.
“Program di bidang pendidikan akan jalan lebih dulu melalui beasiswa KIP (Kartu Indonesia Pintar) untuk SDM Fatayat NU Surabaya, lalu pengembangan ekonomi melalui ‘one produk one ranting’,” kata Wakil Rektor l Unipra Bambang Sutejo di Surabaya, Senin (29/11/2021).
Setelah menandatangani MoA itu di Surabaya, ia menjelaskan untuk kerja sama di bidang pengembangan ekonomi, Unipra akan mem-branding produk Fatayat yang disebut ‘one produk one ranting’ dengan digital marketing.
Sementara itu, Ketua Fatayat NU Surabaya Camelia Habiba mengatakan, saat ini kondisi perekonomian warga lesu, sehingga Fatayat NU hadir dengan sejumlah program prioritas terkait dengan upaya pemulihan ekonomi.
Untuk menyukseskan itu, dalam waktu dekat, Fatayat akan membuat program “Kampung Fatayat” yang dibantu para mentor dari Fakultas Ekonomi Unipra. Program tersebut menitikberatkan pemberdayaan UMKM khususnya bagi sahabat Fatayat.
“Nantinya Fakultas Ekonomi akan mendampingi sahabat Fatayat untuk mewujudkan Kampung Fatayat. Kampung Fatayat ini adalah kolaborasi antara program Fatayat terkait dengan pemberdayaan UMKM yang terintegrasi dengan smart city Kota Surabaya di dalamnya,” jelas Camelia.
Tidak hanya itu, Fatayat juga akan dibantu oleh Unipra untuk membuat digital marketing, agar produk dari sahabat Fatayat bisa melesat melalui pemanfaatan media sosial. Unipra akan membuatkan website untuk melakukan digital marketing lewat medsos.
Dalam pengembangan bidang pendidikan, politisi PKB yang juga anggota Komisi A DPRD Surabaya itu mengatakan Fatayat akan terus melanjutkan kerja sama terkait beasiswa KIP (kartu Indonesia pintar) untuk pendaftaran mahasiswa baru tahun ajaran 2022-2023.
Fatayat NU Surabaya juga akan membuat program “99 Bintang Aswaja” guna memangkas isu radikalisme yang tersebar di perguruan tinggi Surabaya.
“Kita ingin mensyiarkan bahwa Surabaya tidak boleh tumbuh isu radikalisme di kampus-kampus,” katanya, didampingi Sekretaris Fatayat NU Surabaya, Nuri Mardiana. (*/pna)