Banyuwangi (Radar96.com) –
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan SMAN 2 Taruna Bhayangkara Jawa Timur di Kecamatan Genteng – Banyuwangi, Minggu (19/12).
Sebelumnya (14/12), sekolah berbasis kebhayangkaraan dan boarding school yang sama juga didirikan di SMAN Kediri. Di sekolah ini ada penambahan kurikulum khusus kesamaptaan, pendidikan karakter kebangsaan serta bela negara.
Adanya SMAN 2 Taruna Bhayangkara yang bekerjasama dengan Polri ini, diharapkan dapat memberikan sumbangsih sumber daya manusia yang berkualitas , berkarakter dan dapat menjawab tantangan masa depan yang semakin dinamis dan kompleks.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan pendidikan di Jawa Timur selalu menjadi barometer pendidikan nasional. Beberapa unggulan yang saat ini menjadi rujukan bagi provinsi lain adalah hadirnya SMA negeri Taruna yang telah menghasilkan output siswa yang memiliki karakter wawasan kebangsaan, bela negara, cinta tanah air dan kedisiplinan yang tinggi.
Diuraikan Khofifah, proses kegiatan belajar mengajar di SMAN 2 Taruna Bhayangkara memiliki kekhasan pada penguatan karakter dan kesamaptaan melalui pelatihan, pengasuhan dan kepribadian yang dilaksanakan oleh Polri.
“Saya ucapkan terimakasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. DR. Nico Afinta yang telah secara totalitas menugaskan personil-personil yang memiliki kompetensi tinggi pada bidang pembinaan SDM melalui pelatihan, pembinaan dan pengasuhan siswa di SMAN 2 Taruna Bhayangkara,” urai Khofifah.
Disebutkan Khofifah, tiap tahun SMAN 2 Taruna Bhayangkara hanya menerima 235 peserta didik. Namun, jumlah pendaftar selalu meningkat. Ini membuktikkan bahwa peminat di SMA yang berbasis kebhayangkaraan ini cukup tinggi.
“Saya berharap kepada Dinas Pendidikan Jawa Timur juga kepala sekolah demi menjaga kualitas lakukan seleksi yang ketat sehingga benar-benar terseleksi input peserta didik yang berkualitas dan dapat menjadi bibit unggul SDM Indonesia,” tegas Khofifah.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah juga mengingatkan kepada para taruna-taruni, makna peringatan Hari Bela Negara yang jatuh setiap tanggal 19 Desember.
Ia menjabarkan bagaimana sebuah lembaga pendidikan yang terasosiasi dan bermitra dengan lembaga apapun harus mempunyai ruh bela negara.
“Yang dilakukan SMADA Taruna Bhayangkara ini kan tidak hanya capaian akademik. Tetapi juga penguatan karakter serta penguatan bela negara. Ruang-ruang untuk mendedikasikan energi terbaik kita untuk membela NKRI harus terbangun dalam profesi apapun. Di manapun dan kapanpun,” tegas Khofifah.
Khofifah menceritakan dalam sejarah lahirnya Peringatan Hari Bela Negera tak lepas dari peristiwa agresi militer Belanda ke II di Jogjakarta. Dimana banyak tokoh nasional seperti Presiden Soekarno, Wakil Presiden Bung Hatta dan Perdana Menteri Sutan Syahrir ditahan. Namun, Bung Karno justru menginstruksikan Syafrudin Prawira Negara menyiapkan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) berpusat di Bukit Tinggi – Sumatera Barat. Di saat yang sama Panglima Besar Jenderal Sudirman memilih bergerilya bersama rakyat.
“Karena itu setiap tanggal 19 Desember diperingati Hari Bela Negara sedangkan tanggal 20 Desember diperingati hari Kesetiakawanan Sosial Nasional, antara bela negara dan kesetiakawanan sosial nasional ini menyatu. Setiap solidaritas sosial didedikasikan dalam rangka membangun kohesivitas sosial. Saya ingin sampaikan pesan ini kepada taruna taruni, supaya ada momentum strategis untuk memperingati hari bela negara dan meneguhkan hati, langkah dan jiwa sebagai upaya bela negara. Bagaimana bela negara menjadi ruh setiap aktifitas kita,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani dalam peresmian SMAN 2 Taruna Bhayangkara mengucapkan apresiasi dan terimakasihnya atas dipilihnya Banyuwangi dalam pendirian SMA berbasis kebhayangkaraan.
Ia menyampaikan, baru-baru ini Pemkab Banyuwangi juga telah meresmikan program
Banyuwangi Ayo Mengajar. Dalam program ini, Ipuk melibatkan berbagai komponen masyarakat. Seperti POLRI, TNI, atlet, seniman, hingga perbankan untuk mengajar anak-anak di Banyuwangi.
“Dukungan (seluruh komponen ini) luar biasa sekali bagi kemajuan pendidikan di Banyuwangi. Apa yang kami lakukan dalam dunia pendidikan di tahun 2021 kami mendapatkan kado yang menggembirakan. IPM kami di tahun 2020 diangka 70,62. Ini meningkat di tahun 2021 diangka 71,38. Mudah-mudahan dengan capaian ini kami terus mengembangkan inovasi di dunia pendidikan,” terangnya.
Dilanjutkan Ipuk, hadirnya SMAN 2 Taruna Bhayangkara menjadi warna pendidikan baru di Banyuwangi terutama dalam program merdeka belajar. “Saya mendengar apa yang disampaikan pak Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur dalam sambutannya, bahwa disini (SMAN 2 Taruna Bhayangkara) tidak hanya menjadikan anak pintar tapi juga berkarakter,” pungkasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wahid Wahyudi menjabarkan SMAN 2 Taruna Bhayangkara Banyuwangi ini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Diantaranya asrama, ruang makan, kolam renang, mebelair, media pendidikan, dan TIK.
Penguataan bela negara dan kesamaptaan kata Wahid tidak hanya dilakukan oleh SMA yang berstatus Taruna saja. Di Jawa Timur, bahkan pihaknya meminta kepala SMA/SMK di Jawa Timur untuk memberikan pembelajaran ketarunaan meskipun berstatus sekolah reguler.
“Alhamdulillah kami meminta kepada semua kepala SMA/SMK agar diberikan pembelajaran ketarunaan. Tidak harus menunggu berstatus SMA/SMK taruna, dan Alhamdulillah di Banyuwangi sudah merespon,” kata Wahid.
Wahid menyebut ada tiga lembaga yang memberikan penambahan pembelajaran ketarunaan secara mandiri. Seperti SMAN 1 Giri Taruna Bangsa yang bekerjasama dengan tiga matra yakni Polri terkait pembelajaran kelalulintasan, UU ITE, masalah miras dan juga narkoba. Selanjutnya TNI AD terkait bela negara dan TNI AL terkait kemaritiman.
Lembaga kedua yakni, SMAN Taruna Santri yang bekerjasama dengan ponpes Darussholah ada penambahan ketarunaan plus pembelajaran keislaman.
Terakhir, SMAN Rogojampi Taruna Budaya yang bekerjasama dengan elemen kesenian dan kebudayaan yang berada di Banyuwangi.
“SMA-SMA Taruna ini juga bekerjasama dengan RS untuk menjaga kesehatan siswanya,” terangnya.
Selain peresmian SMAN 2 Taruna Bhayangkara, Wahid juga menerangkan jika dilakukan prosesi pembaretan untuk peserta didik baru. Di mana sekitar 90 persen peserta didik berasal dari Jawa Timur, sedangkan sekitar 10 persen nya merupakan siswa dari luar provinsi Jawa Timur.
Secara rinci Wahid menyebut, proses pembaretan tersebut dilakukan usai proses penerimaan yang sangat ketat. Seperti seleksi administratif, tes fisik, tes kesehatan, tes psikologi, dan tes potensi akademik.
“Siswa yang dinyatakan diterima selanjutnya harus mengikuti masa basis, dimana siswa dikarantina selama 3 bulan untuk mendpatkan pembelajaran awal tentang kesamaptaan dan kepemimpinan untuk menyiapkan mental dan fisik.” terangnya.
Masa basis ini, lanjut Wahid diakhiri dengan pembaretan sebagai simbol siswa telah lulus dan siap mengikuti proses belajar di SMAN 2 Taruna Bhayangkara yang merupakan sekolah boarding school.
“Dengan pembaretan ini, masyarakat juga bisa melihat bahwa siswa SMAN 2 Taruna Bhayangkara memiliki sosok yang tangguh, disiplin dan memiliki karakter kebangsaan yang kuat,” pungkasnya.
Dalam kesempatan ini, selain Gubernur Khofifah juga hadir Kapolda Jawa Timur Irjen. Pol. DR. Nico Afinta, Dirbinmas dan Karo SDM Polda Jatim, Plh. Sekda Provinsi Jawa Timur, Kadis Pendidikan dan beberapa OPD lainnya, Bupati Banyuwangi serta Forkopimda Kabupaten Banyuwangi.
Gubernur Kgofifah juga membagikan mesin Anjungan Belajar Mandiri (ABM) agar bisa dimanfaatkan oleh sekolah yang tidak terjangkau oleh internet. Nantinya, sekolah bisa memanfaatkan peralatan tersebut untuk pembelajaran. Pasalnya, ABM telah dilengkapi dengan berbagai materi yang bisa diunduh oleh siswa dengan jarak 25 meter. Mesin ABM dilengkapi peralatan semacam wifi, sehingga guru pun bisa mengupload bahan ajar.
SMAN 5 Taruna Brawijaya, Kediri
Di Kota Kediri (14/12), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah meresmikan SMAN 5 Taruna Brawijaya, Jawa Timur di Kota Kediri, yang bekerjasama dengan TNI-AD, Selasa (14/12). SMAN 5 Taruna Brawijaya ini merupakan pengembangan kapasitas kelembagaan dari SMAN Reguler yaitu SMAN 5 Kota Kediri, dimana ada penambahan kurikulum khusus bela negara, wawasan kebangsaan, dan kesamaptaan serta berasrama. Melalui sistem pendidikan tersebut, diharapkan dapat mencetak generasi muda dan lulusan yang tangguh, disiplin dan berkarakter kebangsaan yang kuat.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah mengungkapkan saat ini Jatim telah membangun kerjasama dengan lima institusi dalam peningkatan kualitas pendidikan. Melalui kerjasama ini diharapkan penguatan dari upaya mewujudkan SDM unggul yang berkarakter kuat dan memiliki nafas nasionalisme bisa tercapai.
“Kita punya komitmen untuk menyiapkan SDM yang bisa memberikan dedikasi terbaiknya untuk kebaikan dan kemajuan kehidupan bangsa dan negara. (Kerjasama) dengan TNI-AD ada SMAN 5 Taruna Brawijaya Kediri, SMAN Taruna Nala Malang berbasis kelautan bekerja sama dengan TNI AL, SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun berbasis kedirgantaraan bekerja sama dengan TNI AU, dan SMAN 2 Taruna Bhayangkara Banyuwangi berbasis kepolisian bekerja sama dengan Polri,” katanya.
Ia melanjutkan, baru-baru ini Pemprov Jatim juga bekerjasama dengan salah satu pesantren di Bangil, Pasuruan, yakni pesantren Ad- Dalwah. Kerjasama tersebut diwujudkan dengan pendirian SMAN Taruna Madani yang berbasis boarding school.
“Pesantren Ad-Dalwah ini merupakan pesantren besar, yang mana dari pengasuh dan pemilik pesantren memiliki keinginan untuk memberikan penguatan dari sisi bangunan karakter bela negara seiring dengan nilai-nilai agama. Sekolah tersebut adalah SMAN Taruna Madani dengan penguatan dari TNI- AL,” tuturnya.
“Jika demikian maka peradaban-peradaban yang bisa memberikan referensi keberagaman dalam suasana yang saling menghormati, saling memahami, saling mempercayai, ini nilai yang sangat mendasar yang harus terintegrasi dalam proses pembelajaran,” tegas Khofifah.
Nilai yang penting itu, lanjut Khofifah terlihat dari input dan latar belakang siswa yang berasal dari berbagai daerah, adat dan tradisi budaya serta agama yang beragam.
“Saya meminta agar seluruh tenaga pendidik dan kependidikan bisa bersatu dan solid untuk menjadi kekuatan yang sangat luar biasa. Dari SMAN
Taruna Brawijaya akan menjadi referensi kehidupan peradaban bangsa dan dunia ,” tuturnya.
Apalagi dalam sistem pendidikan boarding school ini, Khofifah menilai bahwa siswa tidak hanya disiapkan untuk menjadi pribadi unggul saja. Melainkan juga diasah secara fisik, mental dan olah rasa.
“Dengan proses yang ada di boarding school, ada proses yang namanya proses membangun peradaban yang tidak bisa ditransformasikan secara digital. Sementara proses mengajar bisa ditransformasikan secara digital, sementara proses pengasuhan dan transformasi peradaban tidak mudah jika tidak berbasis boarding school. Inilah kelebihan SMA TARUNA BRAWIJAYA,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Wahid Wahyudi menambahkan Dalam kurun waktu 2019-2021 ini, Pemprov Jatim melalui APBD telah membangun beberapa sarana prasarana dalam peningkatan fasilitas SMAN 5 Taruna Brawijaya, diantaranya pembangunan asrama, ruang makan, mebeler, media pendidikan, dan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).
“Saat ini asrama yang sudah dapat dioperasikan baru 1 asrama yang menampung 200 siswa, sehingga masih ada 400 siswa yang tidur di kelas dan ada juga yang kos didepan sekolah. Di tahun 2020/2021 ini ada tambahan 1 asrama lagi yang sedang dalam penyelesaian dan insyaAlloh Desember 2021 terselesaikan, dengan begitu dapat dimanfaatkan mulai awal 2022. Sehingga 400 siswa berasrama, kekurangan 1 asrama lagi sudah diusulkan kepada gubernur Jatim untuk dialokasikan APBD 2022, sehingga semua siswa klas X, XI, dan XII yang berjumlah sekitar 600 siswa pada awal tahun 2023 sudah bisa tinggal di asrama semua.” jelasnya
Wahid juga mengucapkan terimakasih kepada Wali Kota Kediri , Abdullah Abubakar yang telah menghibahkan tanah seluas 3,5 Hektar untuk perluasan SMAN 5 Taruna Brawijaya. Juga kepada komite sekolah yang telah membantu pengembangan sarana prasarana.
Dalam peresmian ini dihadiri Wali Kota Kediri Abdullah Abubakar, Pamen Sahli Kodam V Brawijaya Kol Inf Taufik Risnendar, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi dan jajaran OPD Pemprov Jatim. (*/hmn)