Pasuruan (Radar96.com)- Majelis Alumni (MA) IPNU Jatim sepakat untuk menghindari jebakan agenda lima tahunan atau pilpres/pilkada dengan lebih fokus untuk mendukung agenda kegiatan/program IPNU, terutama EduCare dan SRC atau lembaga riset untuk mengedukasi pelajar dan santri di era digital.
“MA IPNU perlu meningkatkan fungsi sebagai forum silaturahmi dan silatul fikri serta pengembangan kader agar lebih bermanfaat untuk jamiyah dan bagi kader itu sendiri,” kata Ketua MA IPNU JatimH Muzammil Syafi’i dalam Silaturrohim MA IPNU Jatim di Pasuruan, Jatim, Minggu.
Dalam silaturrahim untuk menyongsong Muktamar Ke-34 NU yang dihadiri 42 alumni IPNU se-Jatim itu, MA IPNU Jatim juga sepakat membentuk Yayasan Alumni Pelajar Nahdliyyin (YaPena) untuk mendukung eksistensi IPNU dan IPPNU di perguruan tinggi/pesantren, dan mengantar alumni IPNU secara internal/NU dan eksternal.
“Secara internal NU, kader dan alumni IPNU harus mampu mengembalikan marwah Jamiyah NU seperti harapan para muassis yang ihlas dan jauh dari pengaruh politik praktis serta perilaku yang menurunkan marwah NU, sekaligus mengembalikan otoritas jamiyah pada syuriyah,” katanya.
Hal yang sama juga disampaikan anggota MA IPNU Jatim, H Maksum Zuber. “MA IPNU akan menjadi daya tarik, tempat, dan aktivitas alternatif bagi alumni IPNU untuk saling silaturrahim, sekaligus mendukung kegiatan atau program IPNU, seperti EduCare dan lembaga riset yang bisa dikembangkan bagi pelajar dan santri di era digital,” katanya.
Sementara itu, mantan Sekretaris IPNU Jatim H Ahmad Sya’roni mendorong penguatan Yayasan Alumni Pelajar Nahdliyyin atau YaPena untuk menguatkan kerja sama lembaga riset (SRC IPNU) dengan lembaga riset nasional dan internasional melalui jejaring IPNU dan IPPNU yang adadi kalangan internal dan eksternal.
“Jadi, MA IPNU akan menjadi tempat silaturahim bagi alumni dan tempat support bagi kader IPNU yang aktif, karena itu legalitas MA IPNU perlu diperkuat, baik secara regulasi maupun secara kelembagaan dari provinsi hingga kabupaten/kota,” katanya.
Dengan demikian, NU kedepan akan memiliki generasi yang kuat dalam teknologi, namun tetap berbasis pada karakter tradisi lokal, termasuk nilai-nilai dasar yang selama ini dianut NU untuk menjadi tuntutan bagi masyarakat dan juga untuk dunia. (*/maipnu)