By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
  • Home
  • Nahdliyyin
  • Sospol
  • Milenial
  • Gus File
  • Warta DigitalNew
Search
MORE MENUS
  • Kultural
  • Kolom
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Tasawuf Urban
  • Berita Foto
  • Gus File
  • Inforial
  • Jatim Update
  • Opini
  • Siaran Pers
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
Reading: AMSI Jatim ajak bergandengan tangan bersihkan ruang publik
Share
Sign In
Font ResizerAa
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
Font ResizerAa
  • Home
  • Warta DigitalNew
  • Nahdliyyin
  • Milenial
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Sospol
  • Inforial
  • Kolom
  • Kultural
  • Gus File
  • Tasawuf Urban
Search
  • Home
  • Warta DigitalNew
  • Nahdliyyin
  • Milenial
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Sospol
  • Inforial
  • Kolom
  • Kultural
  • Gus File
  • Tasawuf Urban
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
radar96.com | Berkarakter dan Edukatif > Blog > Milenial > AMSI Jatim ajak bergandengan tangan bersihkan ruang publik
Milenial

AMSI Jatim ajak bergandengan tangan bersihkan ruang publik

Radar96 Nusantara
Last updated: 20/12/2021 20:19
Milenial 62 Views
Share
3 Min Read
AMSI Jatim ajak bergandengan tangan bersihkan ruang publik Surabaya (Radar96.com) - Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur Arief Rahman mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergandengan tangan guna membersihkan ruang publik dari hoaks, berita adu domba, dan ujaran kebencian yang memang banyak terjadi di media sosial. "AMSI adalah lembaga yang membidangi dunia digital tersebut, karena itu tanggung jawab kita bersama untuk membersihkan ruang publik agar bersih. Kalau ruang publik kotor, maka semua akan sakit dan kita sendiri akhirnya akan habis," katanya dalam 'Stakeholders Meeting' di Gedung Mahameru Mapolda Jatim, Senin. Dalam pertemuan bertajuk "Kolaborasi Konten Terpercaya dan Komunikasi Media Era Digital" yang dihadiri pimpinan media serta "stakeholder" di Jatim itu, ia menjelaskan upaya "membersihkan" ruang publik itu tidak bisa dilakukan sendirian, namun harus bersinergi. "Ya pemda, ya polisi, TNI, masyarakat media. Semangat untuk melayani masyarakat agar mendapatkan informasi yang benar hendaknya semakin mendapatkan perhatian, salah satunya dari AMSI, tentunya dengan menggandeng lembaga-lembaga lain untuk menyatukan langkah," katanya. Dalam acara yang menghadirkan Dewan Pers, Mafindo (masyarakat anti fitnah Indonesia), Pemprov, Kodam V/Brawijaya, Humas Polda dan Polres se-Jatim, dan humas-humas lain, ia menyatakan pihaknya menyelenggarakan acara ini untuk mencari solusi atas ruang publik tetap bersih. "Kalau ruang publik tidak sehat, maka masyarakat menjadi tidak sehat. Dan akhirnya, kita sendiri juga akan habis," katanya dalam acara yang dipandu pakar komunikasi Unair Suko Widodo dengan dukungan Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak sebagai narasumber secara daring. Sementara itu, anggota Dewan Pers, Agus Sudibyo, menyatakan dukungan kepada AMSI untuk "membersihkan" ruang publik, bahkan tidak hanya pemilik konten negatif dan penyebarnya yang dikenai sanksi hukum, tapi platform global seperti FB, Google, dan sejenisnya yang juga menjadi penyebar harus dikenai sanksi yang sama, seperti di Amerika dan Eropa. "Selain itu, pemasang iklan, terutama pemda sebaiknya tidak memasang iklan di media platformn global, karena uang akan lari ke luar negeri. Berbeda dengan iklan di dalam negeri yang uangnya akan tetap berputar di dalam negeri. Saat ini, platform global (google, fb, dan sebagainya) sampai saat ini meraup 45-50 persen anggaran pemasang iklan dunia," katanya. (*/sub)
SHARE

Surabaya (Radar96.com) – Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur Arief Rahman mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergandengan tangan guna membersihkan ruang publik dari hoaks, berita adu domba, dan ujaran kebencian yang memang banyak terjadi di media sosial.

“AMSI adalah lembaga yang membidangi dunia digital tersebut, karena itu tanggung jawab kita bersama untuk membersihkan ruang publik agar bersih. Kalau ruang publik kotor, maka semua akan sakit dan kita sendiri akhirnya akan habis,” katanya dalam ‘Stakeholders Meeting’ di Gedung Mahameru Mapolda Jatim, Senin.

Dalam pertemuan bertajuk “Kolaborasi Konten Terpercaya dan Komunikasi Media Era Digital” yang dihadiri pimpinan media serta “stakeholder” di Jatim itu, ia menjelaskan upaya “membersihkan” ruang publik itu tidak bisa dilakukan sendirian, namun harus bersinergi.

“Ya pemda, ya polisi, TNI, masyarakat media. Semangat untuk melayani masyarakat agar mendapatkan informasi yang benar hendaknya semakin mendapatkan perhatian, salah satunya dari AMSI, tentunya dengan menggandeng lembaga-lembaga lain untuk menyatukan langkah,” katanya.

Dalam acara yang menghadirkan Dewan Pers, Mafindo (masyarakat anti fitnah Indonesia), Pemprov, Kodam V/Brawijaya, Humas Polda dan Polres se-Jatim, dan humas-humas lain, ia menyatakan pihaknya menyelenggarakan acara ini untuk mencari solusi atas ruang publik tetap bersih.

Iklan.

“Kalau ruang publik tidak sehat, maka masyarakat menjadi tidak sehat. Dan akhirnya, kita sendiri juga akan habis,” katanya dalam acara yang dipandu pakar komunikasi Unair Suko Widodo dengan dukungan Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak sebagai narasumber secara daring.

Sementara itu, anggota Dewan Pers, Agus Sudibyo, menyatakan dukungan kepada AMSI untuk “membersihkan” ruang publik, bahkan tidak hanya pemilik konten negatif dan penyebarnya yang dikenai sanksi hukum, tapi platform global seperti FB, Google, dan sejenisnya yang juga menjadi penyebar harus dikenai sanksi yang sama, seperti di Amerika dan Eropa.

“Selain itu, pemasang iklan, terutama pemda sebaiknya tidak memasang iklan di media platformn global, karena uang akan lari ke luar negeri. Berbeda dengan iklan di dalam negeri yang uangnya akan tetap berputar di dalam negeri. Saat ini, platform global (google, fb, dan sebagainya) sampai saat ini meraup 45-50 persen anggaran pemasang iklan dunia,” katanya. (*/sub)

Iklan.

You Might Also Like

Tim drumband KB-RA MAS “Gita Zahra Al-Akbar” Raih Tiga Medali

Pelepasan Siswa Kelas XII SMAN 1 Taman Berlangsung dalam Kesederhanaan yang Khidmat

Tiga Siswa MI Masjid Al-Akbar raih medali Kossmi Nasional di Bogor

Gus Rifqil dan Ning Imaz bagikan tips “Reset Hati” dan “Recharge Iman” pada Gen Z di Masjid Al Akbar

Siswa MI Masjid Al-Akbar raih “Silver” KMNR Nasional di Tangerang

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Share
Previous Article Pelabuhan Penyeberangan Jangkar-Situbondo diresmikan untuk konektivitas Pulau-Pulau di Madura dan Indonesia Timur
Next Article Gubernur Khofifah tanam 4.000 bibit tanaman di Malang dan sambung listrik gratis si miskin di Situbondo

Advertisement

Iklan.

Iklan.

Berita Terbaru

Harkitnas 2025, Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Bangkit Hadapi Dampak Dinamika Ekonomi Global
Sospol
Unusa Buka Beasiswa KIP Kuliah untuk Masuk Fakultas Kedokteran
Sospol
Jatman Tulungagung Adakan Khitanan Massal Gratis
Nahdliyyin
Halal Bihalal P2N Jakarta jadi Majelis Silaturahmi dan Refleksi Pengusaha
Nahdliyyin
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
Follow US
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?