Sidoarjo (Radar96.com) – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo membukukan dokumen perjalanan Konferensi Cabang (Konfercab) untuk menjadi guidance (panduan) bagi pengurus di bawahnya.
“Alhamdulillah, PCNU Sidoarjo telah memulai. Kami merasa bersyukur atas terobosan yang dilakukan oleh panitia konferensi cabang. Ini terobosan baru yang belum pernah dilakukan oleh cabang lain,” kata Sekretaris PCNU Sidoarjo yang baru, H Agus Ubaidillah.
Buku setebal 132 halaman itu diserahkan oleh penyusunnya M Subhan yang Ketua LTNU NU Sidoarjo demisioner itu kepada PCNU Sidoarjo padaRabu (29/12/2021) siang.
Hal senada disampaikan oleh Ketua PCNU Sidoarjo, H Zainal Abidin. “Terobosan yang dilakukan panitia konferensi itu sangat penting dan sangat membantu jajaran pengurus baru. Jadi semakin jelas bagi kami pijakan untuk melangkah, sehingga tidak perlu ragu-ragu lagi,” ujarnya.
Selain sebagai bahan untuk musker dan dokumen resmi, mantan ketua KPU Sidoarjo yang terpilih dalam Konferensi Cabang (Konfercab) XXI di Masjid KH Hasyim Asy’ari, Sidoarjo, 28-11-2021 itu menilai bahwa terobosan panitia, khususnya bagian Materi Konferensi, ini amat penting
“Buku itu juga dapat dijadikan bahan cerita untuk generasi mendatang, karena lengkap. Ada narasi tentang proses awal konferensi yang sempat tarik ulur antara mengikuti PWNU atau PBNU, ada cerita tentang tahapan konferensi yang berlangsung sampai tiga kali, ada foto-foto, sampai humor-humor ringan sekitar konferensi. Pokoknya baguslah. Kami merasa terima kasih ditinggali dokumen penting seperti itu,” katanya.
Menurut penyusun buku, M Subhan yang Ketua LTNU NU Sidoarjo demisioner itu, konferensi NU di semua tingkatan biasanya tidak meninggalkan dokumen resmi. “Dokumen yang ditinggalkan kebanyakan hanya berupa draf materi yang diberikan menjelang acara, lalu masing-masing peserta konferensi mencoreti draf itu sesuai pemahamannya semasa mengikuti acara,” katanya.
Padahal, katanya, dokumen seperti itu rawan masalah, sebab bisa jadi coretan antar orang tidak sama, lalu masing-masing menafsirkan sendiri sesuai apa yang dipahami dan tentu sesuai kepentingan masing-masing, karena itu PCNU Sidoarjo langsung membukukan sebagai dokumen resmi, agar menjadi acuan oleh pengurus PCNU yang baru tanpa beda pendapat. (*/my)