Pasuruan (Radar96.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat Jawa Timur untuk tidak panik, sembari meningkatkan kewaspadaan dengan memperketat protokol kesehatan serta mempercepat vaksinasi, menyusul ditemukannya varian Covid-19 Omicron yang masuk wilayah Jatim, berdasarkan laporan dari Institute Tropical Disease (ITD) Unair.
“Kita tidak boleh panik, tapi yang terpenting harus waspada dengan cara memperketat protokol kesehatan, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas dan menjauhi kerumunan serta percepat vaksinasi,” kata Khofifah di sela-sela kunjungan kerjanya ke Kab. Pasuruan, Minggu (2/1).
Khofifah mengatakan, terdeteksinya varian Omicron di Jatim ini tak bisa terelakkan, karena salah satu karakter varian ini adalah penularannya yang sangat cepat.
“Sekarang yang harus kita lakukan adalah bersama-sama berupaya sekuat tenaga agar varian Omicron tidak meluas di Jawa Timur, dan jangan sampai terjadi penularan lokal. Saya juga langsung koordinasi dengan Pangdam, Kapolda, Kepala BNPB serta Menkes,” katanya.
Untuk itu, Khofifah meminta semua pihak untuk menjaga kondisi supaya situasi di Jatim tetap baik dan terkendali, yakni dengan mempertahankan jumlah kasus aktif agar tetap rendah, tingkat penularan juga terus diawasi agar bertahan di bawah 1 persen dan jangan sampai terjadi lonjakan kasus.
“Waspada penting, tapi jangan perkembangan ini membuat kita panik, apalagi terprovokasi hoaks. Sejauh ini varian Omicron belum menunjukkan karakter yang membahayakan nyawa pasien, terutama pasien yang sudah mendapatkan vaksinasi,” kata Khofifah.
Selain itu, Khofifah juga menekankan pentingnya vaksinasi dalam mencegah penularan Omicron. Vaksinasi sebagai salah satu intervensi dalam menekan penyebaran Covid-19.
“Oleh sebab itu saya meminta semua warga Jatim yang belum mendapatkan dua kali vaksin, apalagi yang sama sekali belum divaksin, segeralah mendatangi puskesmas dan fasilitas-fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksin,” imbuhnya.
Orang nomor satu di Jatim ini kembali meminta masyarakat untuk tidak mengendorkan protokol kesehatan, meskipun situasi di Jatim sudah melandai.
“Saudara-saudara semuanya, jangan kendor menerapkan protokol kesehatan, bagaimanapun pandemi Covid-19 belum benar-benar usai. Kepada pemerintah daerah saya minta agar testing dan tracing kontak erat digencarkan lagi, ditingkatkan lagi,” pungkasnya.
Di Jatim, kasus Covid-19 aktif di Jatim per 1 Januari 2022 ada 98 orang dari total 400.081. Yang meninggal 29.746 orang dan yang sembuh sebanyak 370.237. Dengan capaian vaksinasi dosis 1 sebanyak 78.59 persen dan dosis 2 sebanyak 56.98 persen. Sementara vaksinasi lansia telah mencapai 63,31 persen. (/)