Surabaya (Radar96.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara khusus memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Semeru 2022 di Lapangan Mapolda Jatim, Jumat (22/4/2022).
Apel itu digelar sebagai wujud sinergi Polri dengan instansi terkait menjamin masyarakat aman dan sehat dalam Perayaan Idul Fitri 1443 H.
Dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Tahun 2022, Gubernur Khofifah menyematkan pita tanda operasi kepada perwakilan Petugas Operasi Gelar Pasukan OPS Ketupat didampingi Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jatim dan Pangkoarmada II.
Gubernur Khofifah mengatakan Apel Gelar Pasukan ini bentuk pengecekan akhir kesiapan pelaksanaan Operasi Ketupat 2022 dalam rangka pengamanan hari raya Idul Fitri 1442 H. Baik aspek personil maupun sarana prasarana, serta keterlibatan unsur terkait seperti TNI, Pemda, dan mitra Kamtibmas lainnya.
“Seluruh masyarakat aman dan sehat pada saat mudik dan saat balik libur lebaran karena semua lintas sektor sudah melakukan koordinasi,” kata Khofifah.
Lebih lanjut, sesuai amanat Kapolri RI ada 8 hal yang harus dilakukan antisipasi sekaligus panduan oleh seluruh tim yang melaksanakan operasi ketupat 2022 di lapangan. Prinsipnya adalah bagaimana masyarakat bisa melaksanakan mudik dengan sehat dan aman.
“Seluruh titik-titik yang harus diantisipasi dengan berbagai langkah protektif seperti aplikasi peduli lindungi. Pastikan ada dan digunakan di tempat-tempat yang berpotensi di titik-titik keramaian seperti halnya wisata dan mall,” ujarnya.
Terkait moda transportasi, Gubernur Khofifah menjelaskan, berdasarkan hasil survei Badan Litbang Kemenhub RI diperkirakan 85,5 juta masyarakat akan melaksanakan mobilitas mudik selama lebaran.
Khusus di wilayah Jawa dan Bali, moda transportasi mudik didominasi jalur darat. Meliputi mobil pribadi 47 persen, 31 persen kendaraan umum. Sedangkan transportasi udara 10 persen, kereta api 10 persen, 2 persen kapal laut.
“Ini harus menjadi kewaspadaan dan kesiapsiagaan masing-masing warga yang mudik maupun yang balik menggunakan kendaraan pribadi. Pastikan hal hal yang menyangkut teknis seperti ban dan mesin mobil di cek kembali,” tuturnya.
Saat ini, Gubernur Khofifah mengaku situasi pandemi Covid-19 sudah terkendali. Hal itu bisa dilihat dari tingkat penularan di bawah angka 1. Kemudian positivy rate dan bed occupation rate (BOR) di bawah standar WHO.
Meski demikian, Gubernur Khofifah mengingatkan kepada seluruh masyarakat yang akan mudik lebaran untuk tetap waspada. Mengingat tingkat mobilitas mudik lebaran sangat tinggi, dikhawatirkan terjadi transmisi Covid-19 saat lebaran maupun pasca lebaran.
Gubernur Khofifah kembali mengingatkan masyarakat agar aman dari penularan Covid-19 dengan terus menggelar kegiatan vaksinasi. Khususnya di wilayah Jawa dan Bali untuk mengejar target vaksin dosis kedua sebesar 100 persen pada 30 April 2022. Kemudian, vaksin lansia 70 persen dan vaksin booster 30 persen.
“Maka dari itu, saya mohon pesan keselamatan, kesehatan dan keamanan bagi kita semua selama mudik lebaran. Kalau bergerak bersama dengan kecepatan seluruh tim nakes dan Yankes, insyallah bisa kita capai bersama,” pesannya.
“Termasuk jangan sampai mengantuk saat mengendarai. Karena di rest area disediakan tempat istirahat dan random check swab antigen,” imbuhnya.
Operasi ketupat 2022 dilaksanakan selama 12 hari mulai 28 April-9 Mei 2022. Fokus pengamanan berada di 101.700 objek di seluruh Indonesia. Meliputi, masjid, tempat wisata, stasiun, pelabuhan, bandara, pusat perbelanjaan dan terminal.
Demi menjaga keamanan saat mudik lebaran, menurut amanat Kapolri secara nasional dikerahkan 144.392 personil yang terdiri atas 87.880 personel POLRI, 13.287 personel TNI, serta 43.225 personel yang berasal dari instansi terkait meliputi Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Pramuka, Dinas Pemadam Kebakaran, Linmas, Senkom dan instansi lainnya.
Jumlah personil tersebut, akan ditempatkan pada 1.710 pos pengamanan, dan 734 pos pelayanan serta 258 pos terpadu.
Adapun pada dua minggu sebelum pelaksanaan operasi ketupat yakni, 14-27 April, Polri telah melaksanakan kegiatan rutin dalam rangka cipta kondisi jelang operasi ketupat dengan sasaran distribusi sembako, miras, penyakit masyarakat, judi, prostitusi, narkoba, petasan, balon udara yang mengganggu penerbangan. (*/hmn)