Nusa Tenggara Timur. Radar96.com.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membuka pertemuan Sherpa G20 ke-2 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Airlangga menekankan pentingnya forum tersebut untuk memberikan masukan konkret terkait isu dan tantangan global ke depan.
“G20 adalah sebuah forum ekonomi global yang harus bekerja sama untuk menjawab tantangan global yang sifatnya multinasional dan menarik perubahan. Saya ingin Anda menggarisbawahi, bahwa di ruangan ini hari ini, kita memiliki kewajiban untuk memikirkan orang lain, dan memberi solusi di atas meja,” kata Airlangga lewat siaran video, hari ini (10/07/22).
Menurut laporan Badan Pangan Dunia (FAO), akan terjadi kenaikan harga-harga bahan pangan yang menyebabkan 323 juta orang di seluruh dunia sangat rawan pangan atau berisiko tinggi. “G20 dapat mengambil tindakan untuk melindungi yang paling rentan di dunia dengan mengatasi gangguan pada produksi pertanian, rantai pasokan, dan perdagangan,” lanjut pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Golkar ini.
Selain isu pangan dunia, ada juga ancaman krisis energi. International Energy Agency (IEA) menyebutkan, kita mungkin akan menghadapi krisis energi, sekelompok produsen dan konsumen energi utama dapat bekerja sama untuk memastikan sistem energi yang lebih tangguh di mana kita saling mendukung untuk mencapai transisi yang aman dan berkelanjutan.
“Forum ekonomi utama harus menunjukkan kepemimpinan global yang memberi solusi untuk mengatasi tantangan langsung maupun jangka panjang. Indonesia meminta dukungan Anda untuk menemukan konsensus tentang tindakan praktis dan konkret yang menunjukkan bahwa forum G20, sebagai forum ekonomi utama, termasuk tiga prioritas presidency, kesehatan global, transformasi digital dan transisi energi,” kata Airlangga.
Dalam pertemuan Sherpa G20 Ke-2 di Labuan Bajo itu, sekitar 120 peserta hadir, baik dari negara anggota, undangan, dan forum internasional. Pertemuan itu merupakan rangkaian pertemuan G20 sebelum pertemuan puncak G20 di Bali bulan November mendatang. Dalam pertemuan puncak, para negara anggota G20 akan mengeluarkan Deklarasi Pemimpin Negara.**