Nusa Tenggara Timur. Radar96.com.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, potensi ekonomi sirkular sangat besar. Bagi Indonesia sendiri akan menghasilkan tambahan sebesar 593 sampai 638 triliun rupiah. Bukan cuma itu, ekonomi sirkular akan mendorong sistem perekonomian dan kehidupan yang lebih hijau.
“Tantangan isu lingkungan yang sedang berlangsung, antara lain, peningkatan karbon, masalah kelautan dan degradasi lahan, membuat pendekatan yang berkelanjutan
dalam bidang ekonomi global, dibutuhkan lebih dari sebelumnya,” kata Airlangga, saat menjadi pembicara utama di seminar Blue, Green and Circular Economy di Labuan Bajo hari ini (13/07/22).
Dalam bidang ekonomi sirkular, Ketua Umum Partai Golkar itu mendorong pengolahan limbah dan juga proses produksi yang dapat didaur ulang, sehingga siklus penggunaannya lebih panjang. Dengan daur ulang, pemerintah menargetkan untuk mengurangi limbah pada setiap sektor sebesar -18,25%, mengurangi emisi C02 126 juta ton dan hemat penggunaan air sampai 6,3 miliar kubik. Sektor yang dimaksudkan adalah lima sektor prioritas dalam implementasi ekonomi sirkular. Kelimanya, yakni makanan dan minuman, tekstil, konstruksi, ritel yang berfokus pada kemasan plastik, serta elektronik.
Ekonomi sirkular juga dapat menyerap 4,4 juta tenaga kerja pada tahun 2030. “Saat ini, hanya 8,6% dari ekonomi dunia yang melingkar, menunjukkan bahwa masih banyak yang harus dilakukan,” kata Airlangga.