Surabaya, Radar96.com/MAS – Pengelola “Green House” yang merupakan tempat budidaya tanaman di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS) menyiapkan antisipasi kemarau agar tanaman tidak mati atau tetap tumbuh dan berkembang.
“Antisipasi yang kita lakukan melalui pengaturan air, suhu ruangan, dan juga pemupukan secara berkala sesuai dengan jenis tanaman, apakah vegetatif atau generatif,” kata penanggung jawab Green House MAS Yoswan di taman Green House MAS Surabaya, Rabu (8/11).
Ia menjelaskan musim kering atau kemarau memang perlu solusi yang tepat agar tanaman tetap tumbuh, apalagi cuaca Kota Surabaya akhir-akhir ini sangat panas.
“Solusinya dengan penyiraman yang diatur volume dan waktunya, lalu ada pemberian pestisida yang tepat, karena ada tumbuhan vegetatif yang bisa berkembang tanpa bantuan pupuk, tapi ada yang generatif atau mencari makanan sendiri untuk tumbuh,” katanya.
Khusus tanaman melon yang dikembangkan secara khusus di MAS, pihaknya telah mengatur atur suhu ruangan saat pembibitan, tapi saat ini sudah tumbuh sehingga tidak perlu pengaturan suhu, karena melon justru memerlukan udara yang terbuka.
“Kalau masih pembibitan, kami mengatur suhu ruangan dengan memberi paranet untuk menutupi ruangan sejak jam 10.00 hingga sore jam 15.00, tapi seminggu terakhir sudah tumbuh, sehingga tidak perlu paranet atau penutup ruangan. InSya-Allah, tanaman akan berbuah 70 hari dari pembibitan,” katanya.
Untuk tanaman jeruk, pengembangbiakannya sangat ditentukan awal penanaman. “Kami baru menangani dalam setahunan ini, tapi kami sudah mencoba atur pengairannya, inSya-Allah akan berbuah pada musim hujan, awal Januari-lah,” katanya.
Untuk tanaman lainnya seperti sawi, cabai, dan tomat, juga perlu pengaturan air dan pemantauan pestisida. “Hama di musim hujan dan kemarau itu berbeda, maka pola pestisida juga perlu pemantauan, inSya-Allah 1-2 bulan sudah berbuah,” katanya.
“Green House” merupakan tempat budidaya beberapa varian buah melon, juga ada berbagai tanaman pertanian seperti cabai, tomat, dan sebagainya. Semuanya ditanam dengan menggunakan teknologi modern.
Ada pula tanaman obat keluarga (toga), seperti kumis kucing, jahe, temu ireng, jinten, kayu mint, kayu putih, pecut kuda, rosella, binahong, sambung nyowo, ginseng, serei, dan jarak tintir. (*/mas)