Surabaya, Radar96.com – Upaya-upaya edukasi politik, terutama pada Gen Z yang akan menjalani pemilu pertamanya, diberikan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR) dengan talkshow Mimbar x Bincang Alumni dengan tema “Menyoal Pemuda dan Intrik Pemilu 2024” di Auditorium Candradimuka, GKB, Lt. 9 Kampus C, UNAIR pada Selasa (21/11/2023).
“Acara ini bertujuan membuka wawasan Gen Z dalam menghadapi pemilu perdananya,” kata Achmad Fahri Hikmat, Ketua Pelaksana talkshow ini.
“Talkshow ini diadakan untuk memantik dan membuka wawasan teman-teman agar mengenal tidak hanya paslon eksekutif, namun juga para calon legislatif. Sekaligus mengedukasi bagaimana berpikir politik secara kritis,” ucapnya dalam sambutan.
Dalam sesi talkshow, BEM FISIP UNAIR menghadirkan pakar-pakar di bidang media dan politik. Pembicara pertama, Machmud Suhermono yang juga Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur menyampaikan urgensi validasi data sehingga tak terjebak dalam hoaks media sosial.
“Dalam penyebaran berita di dunia media, terdapat dua media, media pers dan media sosial. Dalam segi kecepatan informasi, media pers jelas kalah cepat dengan media sosial. Sebab media sosial tidak perlu adanya tabayyun, validasi, dan verifikasi. Disinilah letak kerawanan, bias informasi terjadi. Maka, kembalilah ke media pers yang terpercaya,” jelas Machmud.
Kemudian, Kris Nugroho, Dosen Prodi Ilmu Politik FISIP UNAIR yang telah malang-melintang di dunia kepemiluan, menyoroti adanya secercah harapan dari pemilih pemuda terkait pandangannya dalam hal praktik politik uang.
“Populi Center merilis data terkait kekhawatiran pemuda dalam pemilu, Ternyata 48 persen khawatir adanya praktik politik uang, ini menarik. Jika ini digunakan sebagai energi positif, maka pemilih pemuda akan menjadi pemilih berintegritas. Yang tidak akan goyah ketika ada iming-iming imbalan materi,” terang Kris.
Narasumber lain, Direktur Institute for Strategy and Political Studies (INTRAPOLS) Bustomi yang juga sebagai perwakilan IKA FISIP UNAIR menekankan pentingnya literasi agar terhindar dari hoaks.
“Alvin Toffler, seorang futurolog mengatakan bahwa golongan illiterate bukanlah yang tidak bisa read and write (baca dan tulis). Namun mereka yang tidak sanggup learn and re-learn (belajar dan belajar ulang). Caranya adalah kita harus terbiasa membaca secara mendalam, in-depth, lalu melakukan compare and contrast (perbandingan dan mempertantangkan) dari satu data dengan data lain yang berlawanan,” ucap Bustomi.
Selain talkshow bersama pakar media dan politik, acara Mimbar x Bincang Alumni ini juga menyediakan sesi debat terbuka antar caleg dari ketiga poros koalisi, Rahadian Bino dari 01, Sekar Pramesti dari 02, serta Seno Bagaskoro dari 03. Selain itu acara ini juga menghadirkan hiburan band serta stand up comedy.
(*/Rafel)