By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
  • Home
  • Nahdliyyin
  • Sospol
  • Milenial
  • Gus File
  • Warta DigitalNew
Search
MORE MENUS
  • Kultural
  • Kolom
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Tasawuf Urban
  • Berita Foto
  • Gus File
  • Inforial
  • Jatim Update
  • Opini
  • Siaran Pers
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
Reading: Siswa-Siswi MI Tarbiyatussibyan Bojonegoro Kunjungi Museum NU Surabaya
Share
Sign In
Font ResizerAa
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
Font ResizerAa
  • Home
  • Warta DigitalNew
  • Nahdliyyin
  • Milenial
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Sospol
  • Inforial
  • Kolom
  • Kultural
  • Gus File
  • Tasawuf Urban
Search
  • Home
  • Warta DigitalNew
  • Nahdliyyin
  • Milenial
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Sospol
  • Inforial
  • Kolom
  • Kultural
  • Gus File
  • Tasawuf Urban
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
radar96.com | Berkarakter dan Edukatif > Blog > Milenial > Siswa-Siswi MI Tarbiyatussibyan Bojonegoro Kunjungi Museum NU Surabaya
Milenial

Siswa-Siswi MI Tarbiyatussibyan Bojonegoro Kunjungi Museum NU Surabaya

Radar96 Nusantara
Last updated: 24/12/2023 14:28
Milenial 34 Views
Share
4 Min Read
SHARE

Surabaya, Radar96.com – Puluhan siswa-Siswi MI Tarbiyatussibyan, Kauman, Baureno, Bojonegoro, Minggu (24/12/2023), mengunjungi Museum NU Jl Gayungsari Timur 35 Surabaya, untuk mengenal lebih dekat, bagaimana sejarah perjuangan para masyayikh NU, baik sebelum Kemerdekaan RI sampai dalam mengisi Kemerdekaan Republik Indonesia.

“NU ini dikenal sebagai Islam moderat, Islam yang memegang teguh toleransi antarumat beragama. Dengan begitu, NU berperan aktif menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ini membuat posisi NU sangat penting dalam mengawal perjalanan negara Republik Indonesia,” kata salah seorang ustad dari MI Tarbiyatussibyan, kepada Mokhammad Kaiyis, pengelola Museum NU.

Rombongan siswa-siswi MI Tarbiyatussibyan Kauman Bojonegoro ini, didampingi langsung oleh Kepala Sekolah H Munif Alawai SPd, MPdI, Kepala Kurikulum Moh Anang Ashari SPd, Bendahara Hj Lilik Muktamiroh, SPdI, dan Kepala Tata Usaha Hendri Agus Prayudiawan, SSos.

“Terima kasih, dengan begini anak-anak bisa mengenal sejarah NU. Mohon tidak bosan-bosan menjelaskan kepada generasi penerus,” kata H Munif Alawai SPd, MPdI.

Menurut Mokhammad Kaiyis, pengelola Museum NU sekaligus Pemred HU Duta Masyarakat, banyak mahasiswa, pengamat, siswa SD atau MI yang ingin mengenal ‘lebih dalam’ soal perjuangan para kiai NU. Sehari sebelumnya (23/12/2023), 18 mahasiswa (PMII) berkunjung Museum NU. Sebelumnya 3 orang dari TP2GD Cirebon (Jawa Barat).

Iklan.

“Tujuannya, sama, ingin mengenal lebih dekat perjuangan para masyayikh NU. Dari PMII, rombongan dipimpin Ayu Ulandari. Mereka tidak hanya mengulik sejarah NU dan NKRI, tetapi juga membaca peran NU dalam kancah global sebelum Indonesia merdeka,” tegas Kaiyis, yang juga anggota Dewan Kehormatan PWI Jatim ini.

Hampir tiap liburan, kata Kaiyis, kader-kader muda NU mengunjungi Museum NU. Tidak hanya dari Jawa Timur, bahkan mahasiswa dari luar Jawa sering berkunjung ke tempat ini. Selain itu, para pengamat NU dari dalam dan luar negeri juga menjadikan Gedung Museum NU ini sebagai jujugan.

“Kemarin dari Prancis. Hanya ingin melihat apa isu Museum NU? Mereka terkagum melihat banyak hal penting tersimpan di sini. Kata mereka, inilah potret utuh Islam Ahlussunnah Wal-Jamaah An-Nahdliyah Indonesia. Ini potret Islam Moderat Indonesia,” tegas Kaiyis mengutip komentarnya.

Apa saja benda yang menjadi perhatian pengunjung? Pertama, mereka melihat kamar pondok almaghfurlah Hasyim Asyari di Pondok Pesantren Al Hamdaniyah, di Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran, Sidoarjo. Kedua, bukti otentik adanya Ianah Syahriyah (iuran bulanan) warga nahdliyin demi tegaknya organisasi NU.

Ketiga, ada surat Raja Saud (balasan) untuk Komite Hijaz yang terjadi sebelum Republik Indonesia merdeka. “Ini membuktikan kiai-kiai NU sudah berperan dalam kancah global (dunia). Bagaimana kiai NU mengamankan benda-benda bersejarah di tanah cuci. Kalau tidak, makam Kanjeng Nabi Muhammad SAW mungkin sudah dihancurkan oleh pemerintah Arab Saudi saat itu. Terpenting lagi, diterimanya fiqh ‘Ala Mazahabil Arba‘ah, di haromain,” tegas Kaiyis.

Keempat, pengunjung bisa menyaksikan betapa NU memiliki keteguhan dalam berbangsa dan bernegara. Toleransi antarumat beragama, begitu tinggi. “Sampai saudara kita, Riyanto (Banser) harus meninggal dunia untuk mengamankan Ibadah Natal warga Kristiani di Mojokerto. Ini sejarah yang harus kita ketahui,” terangnya.

Tentang sejarah Museum NU itu, Kaiyis menjelaskan, Gedung Museum NU ini, memang, tidak lepas dari nama Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid), Dr (HC) KH Mohammad Achmad Sahal Mahfudh dan Drs H Choirul Anam (Cak Anam).

Atas perintah Gus Dur, almarhum Cak Anam berjuang keras untuk mewujudkan Museum NU. KH Sahal Mahfudh (Rais Aam PBNU) yang meresmikannya di Muktamar NU ke-31 di Asrama Haji Donohudan, Boyolali.

“Hari ini, konsep modernisasi Museum NU kita kerjakan. Digitalisasi harus berjalan demi kemudahan anak-anak kita. Tujuannya, agar anak-anak kita, khususnya generasi Z, bisa lebih cepat memahami visi-misi besar NU demi NKRI,” pungkas alumni Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya dan Institut KH Hasyim Asyari (IKAHA), Tebuireng Jombang ini. (*/mky)

Iklan.

You Might Also Like

“Genzi Night Spectacular” di Masjid Al-Akbar Refleksikan Pentingnya Jaga Mental

Jatuh Bangun dalam Bisnis, Tak Menghalangi Reghina jadi Dokter

Juara Jujitsu, Lulus Profesi Terbaik

Tim drumband KB-RA MAS “Gita Zahra Al-Akbar” Raih Tiga Medali

Pelepasan Siswa Kelas XII SMAN 1 Taman Berlangsung dalam Kesederhanaan yang Khidmat

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article Khofifah dapat Tiket dari Golkar Maju Kontestasi Pilgub Jatim 2024
Next Article Tinjau Arus Penumpang Natal-Tahun Baru di Stasiun Gubeng, Gubernur Khofifah Puji Layanan KAI

Advertisement

Iklan.

Iklan.

Berita Terbaru

Dari Pesantren ke Panggung Kebudayaan: Representasi NU Warnai Presidium Dewan Kesenian Jawa Timur
Nahdliyyin
“Genzi Night Spectacular” di Masjid Al-Akbar Refleksikan Pentingnya Jaga Mental
Milenial
Tugas Berat Sopir Mengantar Kyai : Etika, Khidmah, Tanggung Jawab dan Keselamatan
Kolom
Ego Tinggi dan Tak Kuat Godaan saat Sukses, Penyebab Gagal Berkarier
Sospol

You Might also Like

Milenial

Tiga Siswa MI Masjid Al-Akbar raih medali Kossmi Nasional di Bogor

14/05/2025
Milenial

Gus Rifqil dan Ning Imaz bagikan tips “Reset Hati” dan “Recharge Iman” pada Gen Z di Masjid Al Akbar

11/05/2025
Milenial

Siswa MI Masjid Al-Akbar raih “Silver” KMNR Nasional di Tangerang

06/05/2025
Milenial

540 Mahasiswa UIN Walisongo Semarang Pelajari Dakwah Digital-Zakat Sosial Masjid Al-Akbar

28/04/2025
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
Follow US
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?