Rembau, radar96.com – Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida), Dr H Fatkul Anam, MSi, terpilih sebagai salah satu pembicara dalam forum diskusi bertema “Meningkatkan Kerjasama Rentas Sempadan dalam Pendidikan Tinggi: Strategi untuk Inovasi dan Kemampanan” di UiTM Malaysia.
Anam yang juga Ketua Forum Rektor PTNU itu menyampaikan pokok-pokok pikiran dalam forum diskusi dengan jajaran Universiti Teknologi Mara (UiTM) tersebut yang berlangsung di Rembau, Rabu (10/07/24) pagi tadi. Menurut Anam, diskusi tersebut bertujuan untuk memperkuat bidang transformasi teknologi dan digitalisasi kampus UiTM dan Unusida.
Tiga orang panelis dalam kegiatan yang disiarkan secara langsung dari Studio TV Rembau itu adalah Assoc Profesor Dr Fatkul Anam, MSi (Ketua Forum Rektor PTNU yang juga Rektor Unusida), Dr Rer Pol HM Faishal Aminuddin (Sekretaris LPTNU PBNU, dan Prof Dr Yamin Yasin (Universiti Teknologi MARA Cawangan Negeri Sembilan, Malaysia).
Menurut tokoh yang selalu berpenampilan rapi dan bersikap tenang itu, terdapat lima bentuk kerjasama dalam pengembangan Artificial Intellegence (AI) yang mungkin dilakukan, yakni pertukaran pengetahuan dan riset bersama, penelitian kolaboratif, program pelatihan dan sertifikasi, pembangunan infrastruktur AI, serta pertukaran mahasiswa dan staf.
“Melalui pertukaran dosen dan peneliti, kedua pihak dapat mempelajari praktik terbaik, metode, dan teknologi terbaru dalam pengembangan AI. Ini akan membantu memperkaya kurikulum pendidikan dan penelitian di kedua institusi,” jelasnya.
Sementara dalam penelitian kolaboratif dapat mencakup pengembangan algoritma baru, aplikasi AI dalam pendidikan, atau penggunaan AI untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Untuk menghasilkan penemuan yang signifikan dan berkontribusi pada perkembangan AI dalam pendidikan.
Program selanjutnya adalah pelatihan dan sertifikasi untuk mahasiswa, dosen, dan profesional di kedua institusi, mencakup pelatihan praktis dalam pengembangan AI, pemahaman konsep-konsep dasar AI, dan penerapan AI dalam konteks pendidikan.
Dalam pembangunan infrastruktur AI, dilakukan pengembangan pusat riset AI, laboratorium AI, dan pengadaan peralatan dan perangkat lunak terkait AI.
“Kegiatan terakhir yang saya usulkan adalah pertukaran mahasiswa dan staf. Kegiatan ini untuk mendapatkan pengalaman belajar dan kerja di lingkungan yang berbeda, yang akan meningkatkan pemahaman mereka tentang AI dan pendidikan,” jelas Anam.