Nganjuk, Radar96.com – Di arena Muskerwil NU Jawa Timur di PP Mojosari Nganjuk, PWNU Jatim meilaksanakan Halaqoh Penulisan Sejarah Nahdlatul Ulama, Peta Historiografi NU lokal Jatim, untuk pertama kalinya.
Sekretaris PCNU Nganjuk Ali Anwar Mhd selaku moderator menjelaskan narasumber halaqoh antara laij Mas Ayung Notonegoro (LTN Jatim/pendiri Komunitas Pegon), dan Riadi Ngasiran, penulis dan tim pengumpulan sejarah musium 2004 dan penanggungjawab berdirinya Monumen revolusi Jihad 2011. Serta Gus Halim Al Farabi salah satu pengasuh PP Mojosari Nganjuk
“Dalam perjalanan, tidak boleh ada ruang kosong untuk tidak memotret atau mendokumentasikan perjalanan sejarah dari suatu peristiwa, terutama perjalanan Nahdlatul Ulama,” katanya di Nganjuk, Selasa (27/12/2022).
Mengutip narasumber dalam forum halaqoh itu, ia mengatakan semua perjalanan memang harus didokumentasikan dengan tulisan, gambar, dan lainnya, yang bertujuan untuk menjadikan suatu pembelajaran dan warisan bagi para generasi berikutnya.
“Ini kegiatan perdana. Momentum yang diambil adalah di tengah-tengah acara Muskerwil NU Jatim di Mojosari Nganjuk, nantinya akan terus bergerak di segmen lain yang akan berputar di berbagai daerah. Selain bertujuan melahirkan karya sejarah NU Jatim, juga bertujuan untuk memotivasi seluruh komponen NU lokal untuk mengangkat sejarah NU lokal masing-masing,” katanya.
Tentu gagasan tersebut harus diapresiasi dan harus ditindaklanjuti oleh semua komponen PCNU, MWCNU, hingga ranting. Semua harus berupaya untuk mendokumenter perjalanan sejarah NU, baik yang sudah berjalan jauh, dekat, dan yang sedang berjalan.
“Semoga upaya para penggagas betul-betul bisa dan harus diwujudkan, demi penyelamatan perjalanan sejarah melalui dokumen-dokumen untuk kepentingan atau refrensi para generasi masa depan. Biar tidak ada yang hilang dan membelokkan dari sejarah perjalanan suatu generasi ke generasi berikutnya,” katanya. (*/mcnu)



