By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
  • Home
  • Nahdliyyin
  • Sospol
  • Milenial
  • Gus File
  • Warta DigitalNew
Search
MORE MENUS
  • Kultural
  • Kolom
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Tasawuf Urban
  • Berita Foto
  • Gus File
  • Inforial
  • Jatim Update
  • Opini
  • Siaran Pers
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
Reading: Tandai 11 Tahun, Unusa Luncurkan Penjernih Air dan Insenerator untuk Pesantren
Share
Sign In
Font ResizerAa
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
Font ResizerAa
  • Home
  • Warta DigitalNew
  • Nahdliyyin
  • Milenial
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Sospol
  • Inforial
  • Kolom
  • Kultural
  • Gus File
  • Tasawuf Urban
Search
  • Home
  • Warta DigitalNew
  • Nahdliyyin
  • Milenial
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Sospol
  • Inforial
  • Kolom
  • Kultural
  • Gus File
  • Tasawuf Urban
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
radar96.com | Berkarakter dan Edukatif > Blog > Sospol > Tandai 11 Tahun, Unusa Luncurkan Penjernih Air dan Insenerator untuk Pesantren
Sospol

Tandai 11 Tahun, Unusa Luncurkan Penjernih Air dan Insenerator untuk Pesantren

Radar96 Nusantara
Last updated: 02/07/2024 16:54
Sospol 57 Views
Share
7 Min Read
SHARE

Surabaya, radar96.com – Menandai Hari Lahir (Harlah) ke-11, 2 Juli 2024, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) melakukan deklarasi menuju kampus bebas sampah plastik. Deklarasi dilakukan dalam acara sidang senat terbuka yang ditandai dengan orasi ilmiah berjudul “Reformasi Paradigma Pendidikan Menghadapi Tantangan “Anthropocene” disampaikan oleh Ir Wardah Alkatiri, MA, PhD. Bersamaan dengan itu diluncurkan pula penjernih air, Unusa Water, dan insenerator.

Unusa mencanangkan diri sebagai kampus bebas sampah plastik, sejalan dengan tema pada peringatan satu abad atau 100 tahun Nahdlatul Ulama, Merawat Jagat Membangun Peradaban. Semua pimpinan Unusa melalui penandatanganan di atas kain putih bersama-sama berkomitmen untuk melakukan itu.

Dalam orasi ilmiahnya Wardah Alkatiri mengatakan, krisis lingkungan global yang saat ini terjadi tidak hanya berasal dari faktor-faktor alami, tetapi juga secara signifikan dipengaruhi oleh intervensi manusia. Fenomena seperti pemanasan global, polusi udara dan air, serta kehilangan biodiversitas adalah bukti nyata dari dampak destruktif dari kegiatan manusia terhadap alam. “Dalam menghadapi krisis lingkungan yang bersifat antropogenik ini, kita tidak bisa hanya bergantung pada solusi teknologi semata. Perubahan mendasar diperlukan dalam cara kita memahami hubungan antara manusia dan alam, serta dalam cara kita mendidik generasi masa depan,” katanya.

Wardah mendukung konsep dekolonisasi ilmu sebagai tonggak utama dalam reformasi pendidikan. Menurutnya, ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang sosial dan humaniora, harus dibebaskan dari kerangka pemikiran kolonial yang mendasar. “Pendidikan kita harus membebaskan diri dari paradigma antroposentris yang telah mendominasi selama ini, di mana manusia diposisikan sebagai pusat segalanya, bahkan atas biaya kerusakan alam yang tak terhitung jumlahnya.”

Dijelaskannya, dekolonisasi ilmu akan membuka jalan bagi pendekatan theosentris, di mana kehadiran manusia di bumi dilihat sebagai bagian dari sebuah harmoni yang lebih besar, bukan sebagai penguasa yang eksploratif. “Kita perlu mengembangkan generasi yang tidak hanya memiliki pengetahuan teknis, tetapi juga memiliki kedalaman spiritual dan empati terhadap alam dan makhluk hidup lainnya,” jelasnya.

Iklan.


Reformasi ini, menurutnya, bukan hanya tentang mengubah kurikulum pendidikan, tetapi juga tentang mengubah paradigma masyarakat secara lebih luas. “Pendidikan harus menjadi pendorong utama perubahan sosial dan ekologis. Kita perlu mengajarkan anak-anak kita untuk menjadi agen perubahan yang mampu mempertahankan keberlanjutan planet ini dan membangun masyarakat yang adil dan harmonis,” imbuh dosen pengajar di Unusa tersebut.

Berkait dengan peluncuran Unusa Water sebagai solusi inovatif untuk pengelolaan air bersih dan incinerator untuk solusi ramah lingkungan pengelolaan limbah di pondok pesantren, Ketua Center For Environmental Health of Pesantren (CEHP) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unusa, Achmad Syafiuddin, PhD, mengungkapkan, Unusa Water dirancang untuk memurnikan berbagai jenis air seperti air selokan, sungai, rawa, dan sumur menjadi air layak konsumsi atau keperluan sehari-hari. “Dibandingkan dengan metode tradisional yang hanya mengurangi lumpur tanpa mencapai standar kualitas air yang baik, Unusa Water menjanjikan hasil yang lebih baik dan aman,” katanya.

Dijelaskannya, teknologi ini bekerja melalui tiga konsep utama; filtrasi, adsorpsi, dan disinfeksi bakteri menggunakan sistem UV. “Proses filtrasi dan adsorpsi bertanggung jawab untuk menghilangkan partikel dan kontaminan, sementara sistem UV memastikan air bebas dari bakteri berbahaya. Kesederhanaan teknologi ini membuatnya mudah dioperasikan dan dirawat, bahkan oleh masyarakat awam. Salah satu keunggulan signifikan Unusa Water adalah kemampuan untuk mengolah air dari sumber yang sangat tercemar menjadi air bersih yang layak minum,” ungkapnya.

Sedangkan untuk peluncuran insenerator, hadir dari keprihatinan para peneliti di CEHP Unusa terhadap masalah pengelolaan sampah yang tidak memadai di pondok pesantren. “Tujuan utamanya untuk menyediakan solusi efektif dan ramah lingkungan dalam pengelolaan sampah, khususnya di lingkungan pondok pesantren yang sering menghadapi kendala dalam pengelolaan limbah rumah tangga,” kata Syafiuddin, yang namanya tercatat sebagai dua persen peneliti top dunia yang dirilis oleh Elsevier dan Stanford University.

Unusa insinerator memiliki keunggulan signifikan dibandingkan dengan incinerator konvensional. Sistem pembakaran dirancang agar tidak mengeluarkan asap, sehingga relatif tidak mencemari lingkungan.

Sampah dibakar secara maksimal di dalam tungku, kemudian asap dilewatkan melalui pipa berisi air untuk menurunkan suhu. Setelah itu, asap disemprot dengan air sehingga semua partikel asap larut dalam air dan ditampung menjadi pupuk cair jika sampah yang dibakar adalah organik.

Syafiuddin menambahkan, pada tahap awal, Unusa Insinerator menargetkan pengelolaan sampah rumah tangga di pesantren. “Kami terus mengembangkan sistem ini agar dapat digunakan untuk berbagai jenis limbah, termasuk limbah medis,” ungkapnya.

Syafiuddin menjelaskan, keuntungan utama dari penggunaan Unusa Insinerator adalah dampak positifnya terhadap lingkungan. “Dengan tidak mengeluarkan asap, sistem ini membantu mengurangi polusi udara dan memberikan solusi pengelolaan limbah yang lebih bersih,” jelasnya.Unusa berdiri tegak sejak tahun 2013. Seiring berjalanya waktu Unusa telah berkembang menjadi lembaga pendidikan yang memainkan peran penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni di Indonesia.


Pada usia ke-10 tahun 2023 lalu, institusi Unusa terakreditasi Unggul. Prestasi ini tercatat menjadi salah satu perguruan tinggi negeri dan swasta tercepat dalam memperoleh akreditasi tersebut. Kini lebih dari separuh program studi di Unusa telah terakreditasi Unggul, sisanya menyusul akan melakukan reakreditasi dalam waktu dekat.


Menyusul akreditasi institusi Unggul tersebut pada akhir 2023 Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VII Jawa Timur memberikan Anugerah Kampus Unggul untuk Katagori Kualitas Pelaporan Terbaik.


Melalui berbagai tahapan strategis, Unusa terus bertransformasi untuk mencapai keunggulan. Pada tahun 2013-2018, Unusa berfokus pada konsolidasi internal dengan penyempurnaan tata kelola, pengembangan SDM, sistem kerja sama, riset, dan pengembangan sarana prasarana.


Pada tahun 2018-2022, memfokuskan diri menuju kampus berbasis IT dan kampus berlevel nasional. Sejak tahun 2017, jauh sebelum Pandemi Covid-19, proses pembelajaran Unusa telah menggunakan E-Sorogan, sehingga ketika pandemi berlangsung, Unusa telah terbiasa melakukan pembelajaran melalui online (Daring).


Unusa terus berupaya meningkatkan performa publikasi, kapasitas informasi dan teknologi, serta tata kelola. SDM Unusa juga semakin berkualitas, mendukung peningkatan mutu secara berkelanjutan. Menuju tahun 2022-2026, Unusa memasuki fase Excellent Entrepreneurship University dengan fokus pada lingkup regional ASEAN. Pengembangan program studi, prestasi mahasiswa, riset, dan pengabdian pada masyarakat menjadi prioritas utama, sambil tetap meningkatkan mutu secara berkelanjutan.
Kini Unusa memiliki dua program pascasarjana, masing-masing Magister Keperawatan Terapan dan Magister Pendidikan Dasar yang baru saja terbit izinnya diterima dari Kemendikbudristek. (*)

Iklan.

You Might Also Like

Ego Tinggi dan Tak Kuat Godaan saat Sukses, Penyebab Gagal Berkarier

Unusa dan BAZNAS Surabaya Jalin Kerja Sama Beasiswa Pendidikan

Unusa Ajak Gabung Peneliti Asing untuk Program Postdoctoral

Penuhi Undangan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Gubernur Khofifah Hadiri Pertemuan Tahunan Haji di Istana Mina

Melatih Siswa Berkurban Sejak Dini, SD Al Islam Surabaya Potong 4 Ekor Sapi

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article Mahasiswa Unusa Agung Firmansyah Ikuti Program IFMA di Malaysia
Next Article DMI Sukamara-Kalteng “Belajar” Optimalisasi Fungsi Masjid ke Masjid Al-Akbar

Advertisement

Iklan.

Iklan.

Berita Terbaru

Ego Tinggi dan Tak Kuat Godaan saat Sukses, Penyebab Gagal Berkarier
Sospol
Unusa dan BAZNAS Surabaya Jalin Kerja Sama Beasiswa Pendidikan
Sospol
Unusa Ajak Gabung Peneliti Asing untuk Program Postdoctoral
Sospol
LP Maarif NU Jatim Lakukan Reaktualisasi Pembelajaran Aswaja dengan STEIM
Nahdliyyin

You Might also Like

Sospol

Pemotongan Sapi Presiden Prabowo di Masjid Al-Akbar hanya 7 Detik, Sapi Gubernur Jatim 4 Detik

07/06/2025
Sospol

Mohammad Nuh Ungkap Tiga Cara Terbaik Atasi Defisit Kebaikan

06/06/2025
Sospol

Siap jadi Inspirator bagi Masyarakatnya
Cerita Sitti Kubangsinawati, Dokter dari Daerah 3T

05/06/2025
Sospol

Sumpah 16 Dokter, Unusa Siapkan Pendidikan Dokter Spesialis

05/06/2025
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
Follow US
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?