Lamongan, radar96.com – Masyarakat Mayong Sidomlangean, Kedungpring, Lamongan tampak kompak bershalawat dalam acara Maulid Nabi SAW. Seperti yang terlihat di hall Pesantren Krapyak Mayong pada Jumat (5/9) malam. Mereka bershalawat secara meriah karena banyak jamaah yang hadir dari desa-desa sebelah, seperti Sambiroto, Nduwel, Mlangean, Blawi, Dungpri, Cumpleng, Dengkeng, Dungbulu dan beberapa dusun lainnya. Jumlah mereka sekitar 700 orang. Mereka bershalawat dengan penuh semangat untuk satu nama yang tak pernah lekang, yaitu Sayyidina Muhammad SAW.
Dihadiri oleh Camat Kedungpring, Mbah Guru H Ridlwan, Mbah Gru H Mukafiuddin, H Huri, H Kartono, Pak Eko, Kasun Mayong, dan para tokoh lainnya.

Imam Suyuti, sekretaris pesantren, menyebut kegiatan tersebut sebagai peringatan untuk meneladani Gusti Kanjeng Nabi sepanjang hayat. Tema yang sederhana, tapi mengandung makna yang dalam, seperti sumur tua yang airnya tak pernah kering.

KH Nashir Mansur Idris dari Jakarta hadir untuk menuangkan mahabah pada Nabi. Ia datang sebagai munsyid, murid Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Al Hasani dari Makkah. Beliau bersenandung shalawat ala Hijaz, nada yang membuat dada jamaah bergetar, yang membuat air mata turun tanpa aba-aba.
KH Imam Mawardi Ridlwan, pengasuh pesantren, tidak memberi ceramah panjang. Ia hanya mengingatkan: “Keselamatan kita tergantung seberapa kuat mahabbah kita pada pemberi syafaat.” Kalimat itu tidak butuh tafsir, tapi langsung masuk ke relung hati yang paling dalam. Seolah Nabi sedang duduk di tengah jamaah, tersenyum, dan berkata: “Aku rindu kalian.”
Habib Ubaidillah Al Habsy dari Surabaya menyampaikan taujih. Ia tidak bicara tentang politik, ekonomi, atau dunia digital, tapi tentang keutamaan Nabi dan Rasul. Tentang bagaimana cinta kepada Nabi, bukan sekadar slogan, tapi jalan hidup.
Maka jadilah Mayong Bershalawat malam itu bukan sekadar acara, melainkan peristiwa batin yang mendalam, seolah langit dan bumi bersatu dalam satu irama, cinta kepada Rasulullah SAW.
Di tempat yang sama, Ketua Umum Yayasan Pendidikan dan Sosial Bani Kyai Tasir Mayong, Mbah Guru Katjung Pramono menegaskan, peringatan Maulid Nabi terlaksana atas kerja sama pengurus pesantren, panitia, dan masyarakat Mayong yang dikomandani Kasun Mas’ud. “Pesantren dan yayasan menghaturkan terima kasih tak terhingga atas semua bantuan para jamaah. Semoga dibalas oleh Allah dengan balasan yang terbaik,” ujarnya.



