Surabaya, radar96.com/MAS – Dai muda dari Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, Gus Ahmad Kafa mengingatkan Generasi Z Islami (GenZI) agar jangan meninggalkan nama Nabi Muhammad SAW dari kehidupan keseharian dan media sosial (medsos).

Dalam kajian rutin Majelis Subuh GenZI (MSG) episode ke-22 bertajuk “Cahaya Nabi, Terangi GenZI” di Ruang Utama Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS), Minggu, Gus Ahmad Kafa yang didampingi istrinya Ning Sheila Hasina Zamzami menyampaikan hal itu di hadapan ratusan GenZI.

“Jangan sehari pun meningggalkan nama Nabi Muhammad, karena beliau itu sosok luar biasa yang istimewa, karena beliau itu satu-satunya nabi yang diberi telaga di surga (telaga Kautsar), beliau juga bisa memberi pertolongan dan syafaat,” katanya.

Bahkan, taubat Nabi Adam yang dikeluarkan dari surga ke bumi juga diterima Allah, karena Nabi Adam merayu Allah dalam taubatnya dengan tawassul nama Nabi Muhammad yang diketahui dalam tulisan di Arsy saat Nabi Adam diciptakan, sedang Nabi Muhammad masih belum ada.
“Di Arsy, Nabi Adam melihat tulisan La ilaha ila-Llah, Muhammadur Rasulullah. Ada nama Muhammad di samping Allah pasti nama yang istimewa, karena itu digunakan tawassul dan taubat Nabi Adam pun diterima karena tawassul itu,” katanya.
Dalam acara yang dibuka Sekretaris MAS H Helmy M Noer yang juga Inisiator MSG dan ANS (Al-Akbar Ngaji Soccer) di MAS itu, Gus Ahmad Kafa menegaskan bahwa nama istimewa dari Nabi Muhammad itu harus menjadi motivasi GenZI untuk memupuk “mahabbah” kepada nabi, melalui sholawat dan kisah nabi di medsos, agar sukses di dunia dan akhirat.
“Manfaatkan medsos untuk memupuk mahabbah kepada Nabi Muhammad dengan mengunduh kisah dan teladan Rasulullah. Orang Mesir itu memiliki mahabbah yang luar biasa kepada Nabi Muhammad dengan Maulid selama satu bulan dari hasil kerja setahun. Kalau di Indonesia juga banyak acara Maulid dengan anggaran jutaan, terutama di Madura,” katanya.
Hal yang sama juga disampaikan istri Gus Ahmad Kafa yakni Ning Sheila Hasina Zamzami. “Kita beruntung mempunyai beking nabi, baik saat Nabi masih hidup pada zaman Sahabat Nabi maupun saat beliau sudah mati pada zaman kita, karena seluruh amal umatnya itu disetorkan ke nabi, sehingga Nabi Muhammad itu menentukan nasib umatnya di dunia dan akhirat,” katanya.
Oleh karena itu, Ning Sheila menyarankan umat Nabi Muhammad untuk selalu membaca sholawat pada awal dan akhir saat berdoa, agar mustajab, kemudian selalu mengutamakan ketaatan/kepatuhan kepada ajaran Nabi Muhammad, sebagaimbukti mahabbah/cinta itu.
“Salah satu ajaran penting Nabi Muhammad yang patut dipatuhi adalah akhlak. Akhlak ini harus sama antara akhlak di dunia nyata dan di dunia online, misalnya ucapan itu harus ucapan yang baik atau diam, maka jangan sampai bicara baik di dunia nyata saja, tapi di medsos justru bicara seenaknya. Ini tidak mudah tapi harus dipaksakan hingga menjadi kebiasaan dan akhirnya menjadi bukti mahabbah,” katanya. (*/mas)