Pamekasan (Radar96.com) – Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, KH Zuhri Zaini, mengajak umat untuk kembali menyeriusi persoalan ekonomi.
“Ekonomi bukan inti ibadah, tapi menjadi penopang suksesnya ibadah,” katanya dalam pertemuan di serambi Masjid Jami’ Pondok Pesantren Syekh Abdurrahman Rabah, Sumedangan, Pademawu, Pamekasan, Jumat (21/5/2021) malam.
Menurut kaidah ushul fiqih, suatu kewajiban yang tidak bisa sempurna kecuali dengan adanya sarana, maka sarana itu juga menjadi wajib.
“Ibadah bisa menjadi tidak tenang, kalau ekonomi belum stabil,” kata Mustasyar PWNU Jawa Timur itu yang bertutur tentang perjalanan dakwah Islam ke Indonesia yang dibawa oleh para saudagar muslim.
Menurut dia, mereka berdakwah dengan tidak meninggalkan usaha (bisnis). “Jadi yang masuk pertama kali itu bukan gerakan agama ataupun politik, tapi dagang. Memang, media untuk mendekati masyarakat yang paling efektif itu, adalah bisnis,” katanya.
Melalui bisnis, orang bisa masuk tanpa dicurigai. Kalau sudah masuk, baru hal-hal yang lain dapat disampaikan, temasuk dakwah Islam.
Hadir dalam kesempatan itu beberapa pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Ikatan Alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid Korwil Madura, jajaran pengurus KPEU MUI Jatim yang dipimpin oleh Ketua H Noor Shodiq Askandar (Gus Shodiq), Koordinator Bidang Pengembangan Pondok Pesantren OPOP (One Pesantren One Product) Jawa Timur, Ketua Forum IKM Jawa Timur, Ketua Puskopssim Jawa Timur, Manajer Divisi Syariah Bank Jatim, owner gerai Bebek Nelongso, serta beberapa pegiat ekonomi yang lain.
Dalam kesempatan itu, Ketua KPEU MUI Jatim, Gus Shodiq, mengaku pihaknya siap memfasilitasi pengembangan ekonomi pesantren, seperti yang diinginkan para kiai. Sebab salah satu bidang garap KPEU MUI Jatim adalah mengembangkan ekonomi pesantren.
“Jadinya malah klop. Bak gayung bersambut. Pesantren ini menjadi salah satu prioritas bidang garap kami. Kami siap memfasilitasi. Monggo sama-sama bergerak dan bersinergi menyongsong era baru kebangkitan ekonomi umat, khususnya di Jawa Timur,” kata Gus Shodiq.
Meski gerakan ekonomi itu sangat penting dan tidak boleh ditinggalkan, namun KH Zuhri Zaini tetap mengingatkan agar tidak lupa dari tujuan awal, yakni sebagai sarana ibadah.
“Jangan sampai kehilangan ruh ibadahnya,” pesan kiai sepuh itu. (*/sub)