Surabaya, radar96.com/MAS – Putri pengasuh Pesantren Lirboyo, Kediri, Jatim, Imaz Fatimatuz Zahra (Ning Imaz), berpesan agar Generasi Z Islami (GenZI) jangan mudah ambyar (frustasi) dan membiasakan diri untuk berproses dalam kehidupan serta memperbanyak wawasan dengan banyak membaca.
“GenZI itu terbiasa instan dan mudah melalui media sosial, sehingga kurang mampu bertahan atau berproses dalam perjuangan kehidupan, atau mudah ambyar,” katanya dalam Majelis Subuh GenZI (MSG) edisi ke-10 di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS), Minggu.

Saat tampil bersama sang suami Gus Rifqil Muslim Suyuthi (pengasuh Pesantren Mambaul Hikmah Kaliwungu Kendal, Jateng), Ning Imaz juga menilai kehidupan yang instan dan mudah juga membuat GenZI kurang banyak membaca, karena terbiasa dengan stimulasi video pendek.
“Masa lalu tidak akan kembali, masa depan belum pasti, masa kini itulah yang terjadi. Jangan takut (masa lalu) dan khawatir (masa depan). Jadikan kesedihan dan pesimisme sebagai tamu di hati kita, tentu sebagai tamu, maka kita siap menerima dan mengantarkannya keluar tanpa berlama-lama di dalam,” katanya.
Dalam tausiyah bertema “Today is Better” di hadapan ratusan GenZI dari berbagai daerah di Jatim itu, Gus Rifqil Muslim Suyuthi “melengkapi” ungkapan Ning Imaz dengan mengutip hadits bahwa bila hari ini lebih baik dari kemarin adalah orang yang beruntung, tapi bila hari ini sama dengan kemarin adalah rugi, dan bila lebih jelek adalah celaka.
Gus Rifqil juga mengapresiasi Majelis Subuh GenZI di MAS, karena kehebatan Islam itu terlihat dari umat yang Sholat Subuh berjamaah, apalagi bila jamaahnya adalah GenZI. Sholat adalah amal yang menandai “today is better” dalam merayakan Tahun Baru Muharram.
“Sholat itu ibadah yang utama, karena itu sholat itu ibadah yang justru harus ditunggu, bukan ditinggalkan karena ada kegiatan lain, bahkan Nabi menyebut Qobliyah Subuh itu lebih baik daripada dunia seisinya, padahal sholat sunnah. Selain sholat adalah sedekah dan puasa, tapi ibadah itu perlu pembiasaan, jalaran kulino,” katanya.
Dalam kesempatan tanya jawab, Ning Imaz dan Gus Rifqil berharap GenZI untuk khusnudzon (prasangka baik/positif) kepada Allah, namun mengevaluasi diri, mengambil pelajaran dan motivasi, karena proses kehidupan memang fluktuatif dari hari ke hari.
“Jangan berlebihan, karena berlebih-lebihan wujud kurang bersyukur dan cenderung insecure (kurang percaya diri). Gagal itu pelajaran yang memotivasi kita bisa mengawali Tahun Baru dengan perjuangan dan kemenangan. Nabi Adam diturunkan ke bumi, Nabi Yunus ditelan ikan, Nabi Ibrahim dibakar api, Nabi Musa dikejar Fir’aun, Nabi Yusuf masuk sumur, tapi akhirnya menang,” kata Ning Imaz.
Sementara Gus Rifqil menyarankan untuk istiqomah sesuai kemampuan, karena kalau “over” justru bisa cepat bosan dan malas. “Percayalah pada takdir yang bisa diubah, takdir yang kurang baik itu pasti ada hikmahnya. Doakan yang dikerjakan, kerjakan yang didoakan, lainnya pasrahkan kepada Allah dengan husnudzon,” katanya.
Dalam MSG edisi ke-10 yang dibuka Ketua BPP MAS DR KHM Sudjak MAg itu, beberapa pengurus Remaja Masjid dan GenZI MAS dan peserta yang aktif bertanya mendapat bonus umroh dari Bank Jatim Syariah. Rencananya, MSG edisi ke-11 dilaksanakan pada 11 Agustus bersama Ustadz Syam dari Jakarta. (*/mas)