Jakarta, radar96.com/NUO – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar agenda Hari Lahir (Harlah) Ke-102 NU yang dipusatkan di Jakarta. NU genap berusia 102 tahun pada 16 Rajab 1446 Hijriah atau bertepatan dengan 16 Januari 2025. PBNU sudah merilis tema Harlah Ke-102 NU yakni Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat.
Wakil Ketua Panitia Harlah Ke-102 NU, Nur Hidayat mengatakan bahwa PBNU akan menggelar Kick Off sebagai awal dari rangkaian acara tepat hari lahir NU pada 16 Januari 2024 di Lobi Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Salemba, Jakarta Pusat. Hal yang sama juga dilakukan PWNU Jatim dengan Tasyakuran Harlah ke-102 bersama pengurus PWNU, Banom, dan Lembaga serta Dzurriyah, pada tanggal yang sama di lantai 3 Gedung PWNU Jatim, Jl Masjid Al-Akbar, Surabaya.
Sementara PBNU pada hari yang sama, juga akan melakukan sejumlah penandatangan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan beberapa instansi. Salah satu yang sudah terkonfirmasi adalah pihak dari Universitas Gajah Mada (UGM).
“(Tanggal) 16 sebenarnya bukan 16 Januari tapi 16 Rajab. 102 tahun ini kan dihitung Rajab, kenapa Rajab? Pasal 1 Anggaran Dasar Rumah Tangga (AD ART) memang NU didirikan pada tanggal 16 Rajab bertepatan 31 Januari pada waktu itu 1926. Nah sekarang 16 Rajab itu 16 Januari maka kita mengawali peringatan Harlah ini dengan kick off. Di situ nanti konferensi pers khusus terkait itu,” katanya, Senin (6/1/2025).
Agenda Harlah selanjutnya adalah Kongres Pendidikan NU yang akan berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, pada 22-23 Januari 2025. Kongres ini, kata Nur Hidayat, sudah diatur oleh tiga lembaga dari PBNU yang menaungi pendidikan, yaitu Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU), Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU), dan Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU).
Nur Hidayat juga menginformasikan bahwa Harlah Ke-102 NU akan dimeriahkan dengan Kongres Keluarga Maslahat NU. Sebagaimana Kongres Pendidikan NU, tempat pelaksanaan Kongres Keluarga Maslahat NU ini juga di Hotel Bidakara Jakarta Selatan, pada 31 Januari hingga 1 Februari 2025.
Untuk Resepsi Harlah Ke-102 NU di Istora Senayan, pada 5 Februari 2025. Nantinya, acara ini akan mengundang segenap petinggi negara, antara lain Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, beserta para Menteri Kabinet Merah Putih.
Selepas Resepsi Harlah ke-102 NU, Nur Hidayat mengatakan terdapat agenda tambahan yaitu Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) PBNU di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, pada 6-7 Februari 2025.
2 Program Prioritas PBNU 2025
Dalam acara Ngopi Bareng Gus Yahya dengan Sahabat Media di Gedung PBNU lantai 8, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat (3/1/2025), Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menyebutkan ada dua program yang menjadi prioritas di tahun 2025.
Program prioritas tersebut adalah Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) dan transformasi digital. “Program prioritas kami untuk 2025 ini pertama soal Gerakan Keluarga Maslahat menjadi prioritas dan yang kedua soal digital,” ujarnya.
Dalam Perluasan Digdaya Persuratan NU, Gus Yahya menjelaskan bahwa DIGDAYA NU atau Digitalisasi Data dan Layanan NU ke depan akan dikembangkan lebih lanjut supaya layanan dapat terintegrasi dengan baik.
“Soal digital, kita ini buat DIGDAYA NU itu jadi semua data dan layanan NU ini akan kita tampung dalam satu platfrom digital, sehingga koordinasi bisa lebih mudah,” katanya.
Ia menyampaikan bahwa dengan adanya DIGDAYA NU koordinasi jauh lebih efisien dan proses jauh lebih cepat yang telah diterapkan di tingkat pusat PBNU hingga ke tingkat cabang di daerah Kabupaten dan Kota.
“Sekarang ini, sudah jalan untuk administrasi dan kita sudah rasakan faedahnya. Segala sesuatu yang jauh lebih efisien, proses jauh jadi lebih cepat dan seterusnya. Dan ini sudah mulai dari PBNU sampai ke tingkat cabang kabupaten kota. Alhamdulillah,” ujar Ketum PBNU.
“Ini semuanya nanti akan kita integrasikan di dalam satu platfrom digital besar,” tambah kiai yang akrab disapa Gus Yahya itu.
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang itu berharap akhir tahun 2025, GKMNU dapat merata dirasakan oleh masyarakat di seluruh daerah Indonesia. “Kita harapkan akhir 2025 ini di GKMNU ini sudah merata pembentukan satgasnya di seluruh Indonesia dan program-programnya juga merata ya untuk keluarga-keluarga di seluruh Indonesia,” katanya.
Gus Yahya menegaskan bahwa GKMNU bukan hanya untuk masyarakat Nahdliyin atau umat Islam saja. Namun, program GKMNU untuk seluruh keluarga di Indonesia.
“Perlu dicatat bahwa obyek atau sasaran dari GKMNU ini tidak khusus warga NU saja. Ini kita desain (GKMNU) sebagai layanan inklusif, yang ikut tidak ditanyakan NU atau agama apa, layanan (GKMNU) untuk semua masyarakat, pokoknya kalau mau ikut, ikut saja, ini layanan umum,” tegasnya. (*/NUO)
Sumber:
*) https://www.nu.or.id/nasional/harlah-ke-102-nu-digelar-di-jakarta-ini-rangkaian-agendanya-6lcPy
*) https://www.nu.or.id/nasional/gus-yahya-sebut-2-program-prioritas-pbnu-di-tahun-2025-t7JX2