By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
  • Home
  • Nahdliyyin
  • Sospol
  • Milenial
  • Gus File
  • Warta DigitalNew
Search
MORE MENUS
  • Kultural
  • Kolom
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Tasawuf Urban
  • Berita Foto
  • Gus File
  • Inforial
  • Jatim Update
  • Opini
  • Siaran Pers
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
Reading: Debat Capres Tanpa Dibarengi Strategi Komunikasi Berbasis Pemilih Akan Sia-sia
Share
Sign In
Font ResizerAa
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
Font ResizerAa
  • Home
  • Warta DigitalNew
  • Nahdliyyin
  • Milenial
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Sospol
  • Inforial
  • Kolom
  • Kultural
  • Gus File
  • Tasawuf Urban
Search
  • Home
  • Warta DigitalNew
  • Nahdliyyin
  • Milenial
  • Kontrahoax
  • Ekraf
  • Sospol
  • Inforial
  • Kolom
  • Kultural
  • Gus File
  • Tasawuf Urban
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
radar96.com | Berkarakter dan Edukatif > Blog > Inforial > Debat Capres Tanpa Dibarengi Strategi Komunikasi Berbasis Pemilih Akan Sia-sia
Inforial

Debat Capres Tanpa Dibarengi Strategi Komunikasi Berbasis Pemilih Akan Sia-sia

Radar96 Nusantara
Last updated: 13/12/2023 18:49
Inforial 33 Views
Share
4 Min Read
SHARE

Surabaya, Radar96.c0m – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy’ari berharap agar debat Capres pertama dapat meyakinkan pemilih untuk menentukan pilihan dalam Pemilu 2024. Pernyataan ini juga diamini sejumlah kelompok pendukung Capres. Mereka rata-rata berharap, debat bisa memberi referensi tambahan bagi kelompok undecided voters, terutama di kalangan usia muda.

Menanggapi hal ini, Jokhanan Kristiyono, pakar komunikasi dari Stikosa-AWS, mengungkap bahwa harapan ini tidak akan bermakna jika strategi komunikasi politik yang dilakukan tim pemenangan masih berkutat di persepsi tunggal, yakni calon pemilih sebagai objek.

“Di beberapa hasil survei, muncul data tentang undecided voters. Di Indonesia kelompok ini cukup besar, sehingga banyak politisi maupun kandidat berusaha menarik perhatian mereka,” ungkap Jokhanan di Kampus Stikosa, Rabu (13/12/23).

Menarik perhatian undecided voters, terutama di kalangan usia muda, lanjutnya, memerlukan strategi komunikasi yang efektif dan relevan. “Dan sebagian besar harus berpijak pada perspektif calon pemilih, khususnya kelompok usia muda,” tegasnya.

Jokhanan kemudian menyampaikan, ada beberapa tahap yang bisa dilakukan agar proses ini bisa berjalan dengan baik.

Iklan.

“Tidak bisa tidak, tim pemenangan harus melek model kampanye digital kreatif. Ingat, anak-anak muda ini cenderung aktif di media sosial. Maka gunakan kampanye digital yang kreatif, seperti video pendek, meme, dan konten yang menarik untuk membangun kehadiran yang kuat di platform-platform ini,” jelas Jokhanan.

Komunikasi terbaik, katanya, harus berangkat dari frame of reference audience, yakni kerangka acuan yang berisi pengalaman, harapan, nilai, status sosial dan ekonomi, hingga preferensi politik dari kelompok yang hendak dibidik.

Jika ingin melangkah lebih jauh, kata Jokhanan, libatkan undecided voters secara langsung dengan menggunakan alat-alat partisipasi interaktif. Survei online, kuis politik, atau sesi tanya jawab langsung di media sosial dapat membantu memahami kekhawatiran dan prioritas mereka.

“Jangan lupa melakukan identifikasi isu-isu yang relevan dan signifikan bagi kelompok usia muda. Diskusikan kebijakan atau rencana yang secara khusus memenuhi kebutuhan dan aspirasi mereka, seperti pendidikan, pekerjaan, lingkungan, dan kesejahteraan,” jelasnya.

Kepada tim pemenangan, Jokhanan juga mengingatkan pentingnya membangun kepercayaan dengan menunjukkan transparansi dan keterbukaan dalam platform dan visi politik.

“Sediakan informasi dengan cara yang mudah diakses dan jelas untuk membantu mereka membuat keputusan informasi,” tegasnya. Semisal, akun official di media sosial dan website.

Sejauh ini, kata Jokhanan, sejumlah politisi sudah melakukan langkah kolaboratif bersama influencer. Dengan merangkul tokoh terkenal di kalangan usia muda, politisi berpeluang untuk meraih dukungan karena mereka dapat membantu menyebar pesan dengan cara yang lebih autentik dan mudah diterima oleh target audiens.

Debat dan forum terbuka, kata pria yang juga tercatat sebagai Ketua Stikosa AWS ini, sebetulnya bisa membuat para kandidat berinteraksi langsung dengan pemilih. Ini dapat memberikan kesempatan bagi pemilih untuk mendengar langsung pandangan dan pemikiran kandidat. Tapi dengan model debat yang digelar KPU, proses debat lebih mirip ajang pertarungan yang kontra produktif.

“Lagian waktunya sangat terbatas. Sehingga kandidat kerap keasyikan membuat prioritas dengan mencari titik lemah, bukan membangun kekuatan persepsi karena kehebatan visi dan misi,” sesal Jokhanan.

Dalam proses kampanye, jurus lain yang bisa digunakan adalah penguatan aspek storytelling yang kuat. Elemen ini jika dilakukan dengan benar sebetulnya memiliki peluang besar untuk menyentuh emosi calon pemilih.

“Bentuk secara umum adalah cerita tentang perjalanan, pengalaman di lapangan, bagaimana merespons masalah-masalah kritis dapat membantu membangun kedekatan emosional dengan pemilih, dan masih banyak lagi,” kata Jokhanan.

Storytelling yang baik akan membawa pesan edukasi bagi pemilih dengan sangat baik. “Ingat, undecided voters mungkin membutuhkan pemahaman lebih dalam tentang sistem politik untuk membuat keputusan,” tutupnya.

Iklan.

You Might Also Like

LBH Sebut Demokrasi Telah Dikooptasi

Perkuat Keamanan IT KPU, Waspadai Sabotase Rekapitulasi Suara

Integritas Gelaran Pemilu Dipertaruhkan

Jangan Salah Pilih, Agar Reformasi Tidak Kembali ke Titik Nol

Capres Pro Desa akan Jadi Identitas Politik Ganjar

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article Rakor Bersama Forkopimda Provinsi, Kabupaten/Kota hingga Kecamatan se-Jatim, Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Sinergi Pimpinan Formal dan Informal Jaga Pemilu 2024
Next Article Partai Demokrat Pastikan Usung Kembali Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024

Advertisement

Iklan.

Iklan.

Berita Terbaru

Dari Pesantren ke Panggung Kebudayaan: Representasi NU Warnai Presidium Dewan Kesenian Jawa Timur
Nahdliyyin
“Genzi Night Spectacular” di Masjid Al-Akbar Refleksikan Pentingnya Jaga Mental
Milenial
Tugas Berat Sopir Mengantar Kyai : Etika, Khidmah, Tanggung Jawab dan Keselamatan
Kolom
Ego Tinggi dan Tak Kuat Godaan saat Sukses, Penyebab Gagal Berkarier
Sospol

You Might also Like

Inforial

Kecurangan Masif, Kemunduran Demokrasi tidak Terhindarkan

29/11/2023
Inforial

Pemberdayaan Guru Ngaji Harus Diadopsi Jadi Kebijakan Nasional

28/11/2023
Inforial

Komitmen Ganjar Membangun Desa Tidak Perlu Diragukan

28/11/2023
Inforial

Konsultan Politik Jangan Sembunyi di Balik Lembaga Survei

27/11/2023
radar96.com | Berkarakter dan Edukatifradar96.com | Berkarakter dan Edukatif
Follow US
© 2024 radar96.com. All Rights Reserved.
  • Tentang Kami
  • Pasang Iklan di Radar96
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Susunan Redaksi
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?