Santiago, radar96.com –
Menandai hari kebebasan pers sedunia yang diperingati setiap 3 Mei, UNESCO menggelar World Press Day Celebration bertajuk “A Press for the Planet: Journalism in the face of the Environmental Crisis” di Santiago, ibukota Chile, mulai Rabu (2/5) hingga 4 Mei 2024.
Acara ini merupakan upaya UNESCO meningkatkan kompetensi jurnalis muda dari seluruh dunia, melalui Youth News Room yang dibentuknya dalam memahami isu perubahan iklim dan pelestarian lingkungan. Indonesia diwakili dua stasiun televisi, yakni jurnalis SCTV dan TV9 Nusantara, yang mengirinkan Anjas Pramono, IT & Content Development TV9.
Dari santiago, Anjas melaporkan pertemuan ini diikuti 20 jurnalis, aktivis dan influencer dari Bosnia-Herzegovina, Colombia, Kenya dan Indonesia, untuk berperan sebagai factchecker atau pemeriksa fakta dan penanggulangan bias informasi yang kerap terjadi di media sosial, khususnya terkait isu krisis lingkungan. Untuk itu, UNESCO membentuk Youth News Room sebagai bagian dari program ‘Media Social 4 Peace’ yang didanai oleh Uni Eropa.
“Alhamdulillah TV9 terpilih sebagai media yang diharapkan ikut menyebarkan informasi benar tentang isu global krisis lingkungan dan penyelematan bumi,” ungkap Anjas.
TV9 bersama SCTV ditunjuk UNESCO mewakili Indonesia setelah keduanya memenangi Kompetisi Election Hackathon 2023 yang dihelat 15 Desember 2023. TV9 berhasil menyabet juara kedua dengan mengajukan inovasi ‘Guardian AI’, platform berbasis teknologi Artificial Intelegence untuk mengenali berita palsu dan penganjur kebencian.
“Dari Chile, saya akan melaporkan pada pemirsa dan follower TV9 tentang fenomena isu lingkungan dan perubahan iklim dan penggunaan teknologi digital untuk misi penyelamatan bumi,” tambah Anjas. (*/fpnu)