Jakarta, radar96.com – Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU), Prof. Dr. M. Mas’ud Said, M.Si., bersama Mendikbudristek Prof. Dr. Brian Yuliarto, M.Eng.,
menjadi panelis utama dalam Halaqah Kebangsaan di Jakarta, Rabu (30/7).
Dalam acara yang merupakan bagian dari rangkaian menyambut pelantikan Pengurus Pusat ISNU 2025–2030 pada 31 Juli 2025 tersebut, Prof. Mas’ud Said menyampaikan pandangan kritis dan konstruktif mengenai posisi strategis ISNU dalam konstelasi pembangunan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (SDM NU) di era Indonesia Emas 2045.

“ISNU memiliki tanggung jawab besar dalam mencetak intelektual Muslim yang berakar pada tradisi keilmuan Ahlussunnah wal Jama’ah, namun adaptif terhadap tantangan zaman. ISNU harus menjadi rumah besar bagi para intelektual NU yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki orientasi kebangsaan, keberpihakan terhadap rakyat, dan komitmen moral terhadap kemajuan umat dan bangsa,” ujarnya.
Di hadapan ratusan peserta halaqah yang terdiri dari akademisi, tokoh ormas Islam, hingga pejabat kementerian itu, Prof Mas’ud yang juga Guru Besar Ilmu Pemerintahan ini memaparkan blueprint (peta jalan) pengembangan kelembagaan ISNU secara nasional. Ia menyebut bahwa penguatan struktur kelembagaan ISNU mulai dari pusat hingga daerah harus disertai dengan revitalisasi program-program strategis berbasis riset, penguatan peran edukatif-konsultatif, serta konektivitas dengan institusi negara dan dunia usaha.
“ISNU tidak boleh sekadar menjadi organisasi seremonial. Ia harus hidup dengan sistem kerja yang profesional, kaderisasi yang berkelanjutan, dan peran aktif dalam merespons isu-isu kontemporer. Salah satu prioritas kami ke depan adalah mendirikan center of excellence di berbagai bidang seperti pendidikan, ekonomi syariah, teknologi, dan kajian kebijakan publik,” jelasnya.
Dalam sesi yang juga dihadiri Kolonel Sukaryoso Helmi yang mewakili Kementerian Pertahanan RI itu, Prof. Brian Yuliarto menyambut baik sinergi antara ISNU dan Kemendikbudristek dalam penguatan ekosistem pendidikan dan riset di lingkungan Nahdlatul Ulama.
Sementara Kol. Sukaryoso menekankan pentingnya sinergi antara elemen sipil dan militer dalam menjaga ketahanan nasional berbasis sumber daya manusia unggul.
“ISNU di bawah kepemimpinan baru diharapkan mampu memainkan peran sentral sebagai motor penggerak SDM unggul, pemikir kebangsaan, dan mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang maju, adil, dan berperadaban,” katanya. (*/isnu)