Jakarta, radar96.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf meminta maaf telah mengundang Peter Berkowitz, akademisi pro-Israel, dalam acara Akademi Kepemimpinan Nasional PBNU pada 15 Agustus 2025.
Selain tidak segan-segan minta maaf atas kekhilafan tersebut, Gus Yahya menegaskan bahwa sikap PBNU tidak akan berubah, tetap mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa Palestina.
“Sikap saya dan PBNU dalam masalah Palestina tidak pernah berubah dari dulu hingga sekarang,” tegas Gus Yahya, dalam keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Kamis (28/8).
Menurut dia, kedatangan Dr. Peter Berkowitz, memang memicu pro-kontra. “Saya sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dengan ini menyatakan mohon maaf atas kekhilafan dalam mengundang Dr. Peter Berkowitz tanpa memperhatikan latar belakang zionisnya, jadi hal ini terjadi semata-mata karena kekurangcermatan dalam melakukan seleksi dan mengundang narasumber,” katanya.
Kedua, sikapnya dan PBNU dalam masalah Palestina tidak pernah berubah dari dulu hingga sekarang. PBNU mendukung perjuangan bangsa Palestina untuk memiliki negara yang merdeka dan berdaulat.
Ketiga, PBNU mengutuk tindakan-tindakan genocidal yang brutal yang dilakukan oleh pemerintah Israel di Gaza. “PBNU mengajak semua pihak dan aktor internasional untuk bekerja keras menghentikan genosida di Gaza dan mengusahakan terciptanya perdamaian,” pungkasnya. (*/fpnu)