Probolinggo/NJ (Radar96.com) – Pondok Pesantren “Nurul Jadid” (NJ) Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, kini memiliki lembaga ujian internasional Bahasa Mandarin “Hanyu Shuiping Kaoshi” (HSK) atau Ujian standart Kemampuan Bahasa Mandarin.
“Ini sebuah terobosan Pesantren dalam pengembangan bahasa asing, agar standar kemampuan bahasa internasional itu dimiliki oleh santri di Pesantren Nurul Jadid,” kata Sekretaris Pondok Pesantren Nurul Jadid, Ustaz H. Faizin Syamwil, di pesantren setempat (6/2/2021).
Menurut mantan Kepala SMA Nurul Jadid itu, NJ sudah memiliki lembaga ujian intenasional Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin dan selanjutnya akan dilengkapi dengan Bahasa Arab.
“Dengan demikian, kemampuan santri memiliki kualifikasi yang sama dengan dunia internasional, karena itu HSK yang diadakan di Pesantren Nurul Jadid merupakan gagasan untuk bisa mengantarkan santri ke gerbang dunia, mengantarkan santri ke pergaulan internasional,” katannya.
Sebagai penyelenggara HSK, Pesantren Nurul Jadid merupakan satu-satunya Pesantren yang melaksanakannya. “Untuk Pesantren se-Indonesia, Insya Allah baru di Pesantren Nurul jadid sebagai penyelenggara yang dipercaya oleh pengembang bahasa mandarin Pemeritah China,” katanya.
Oleh karena itu, HSK di NJ merupakan pusat pengembangan bahasa mandarin bagi pesantren-pesantren di Indonesia, setidaknya ujian kualifikasi internasional Bahasa Mandarin bagi warga Jawa Timur juga bisa memanfaatkan ujian HSK di Pesantren Nurul Jadid.
“Alhamdulilah hari Sabtu (6/2/21) siang, sebanyak tujuh orang santri dari Pondok Pesantren Syekh Abdurrahman Rabah, Pamekasan melaksanakan ujian HSK bertempat di SMA Nurul Jadid Paiton, Probolinggo dengan didampingi Pengasuhnya yaitu KH Abd. Hamid Ahmad,” katanya.
Ia berharap SMA NJ menjadi penggerak bahasa mandarin. “Sesuai Program Sekolah Penggerak, salah satunya adalah menjadi Pusat Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Mandarin di Jawa Timur. Salah satu fasilitasnya adalah menyelenggarakan HSK yang langsung terkoneksi dengan Beijing,” katanya.
Tujuh santri Pesantren Rabah Pamekasan itu merupakan peserta pembinaan bahasa mandarin yang tiga bulan lalu dibuka oleh pesantren tersebut dan dibina oleh guru profesional lulusan Perguruan tinggi China, ustadz Ihya’ Ulumuddin, yang juga Alumni SMA Nurul Jadid.
Bahkan, pengasuh PP Syekh Abdurrahman Rabah, KH. Abd. Hamid Ahmad, memberi support pada santrinya dengan mengantar langsung bersama beberapa pengurus ke Nurul Jadid.
“Saya ingin yang ujian saat ini jadi pioner santri yang memiliki cakrawala dan mampu bersaing dengan tantangan global,” ujar Kyai Hamid Ahmad.
Kiai muda yang juga merupakan Ketua P4NJ Pamekasan ini menyatakan Pesantrennya ingin mengikuti jejak Pesantren Nurul Jadid yang jauh lebih awal mempersiapkan santrinya bersaing di kancah internasional.
Sumber : https://jatim.indonesiasatu.co.id/pondok-pesantren-nurul-jadid-penggerak-bahasa-mandarin-di-jawa-timur
Sumber* : https://jatim.indonesiasatu.co.id/santri-pesantren-rabah-pamekasan-uji-kemampuan-bahasa-mandarin-di-nurul-jadid