Ketua Umum MURI Jaya Suprana memuji NU melakukan langkah dahsyat dengan peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-98 NU melalui kanal Youtube terbanyak, sehingga menerima anugerah rekor MURI untuk siaran langsung peringatan Harlah ke-98 NU melalui kanal Youtube terbanyak.
“Dirgahayu 98 tahun Nahdlatul Ulama. Sebagai ormas Islam terbesar di dunia, kami bangga atas apa yang dipersembahkan oleh NU dalam dirgahayu ke-98 atau menjelang 100 tahun dengan peristiwa dahsyat ini,” katanya saat menganugerahkan rekor MURI itu secara virtual, Ahad (28/2/2021) malam.
Di hadapan Gubernur Jatim Hj Khofifah Indar Parawansa dan pengurus PWNU Jatim serta panitia Harlah ke-98 NU yang hadir secara “offline” di Kantor PWNU Jatim di Surabaya, Jaya Suprana menyatakan kebanggaan dirinya bertambah karena rekor yang dicapai NU kali bukan hanya rekor Indonesia, melainkan rekor dunia.
“Kami bangga sekali, karena rekor kali ini bukan rekor Indonesia, tapi rekor dunia, maka itu dengan bangga kami anugerahkan penghargaan MUI kepada Hj Khofifah Indar Parawansa, karena akun youtube beliau masuk dalam 150 channel yang live. Juga kami anugerahkan rekor MURI ini kepada KH Abdus Salam Shohib selaku ketua panitia Harlah ke-98 NU, dan Helmy M Noor dari Cita Entertainment selaku tim kreatif,” katanya.
Secara berkelakar, Jaya Suprana menilai NU juga melebihi Presiden dalam memberikan hadiah kepada warganya dalam rangkaian Harlah ke-98 NU, karena NU memberikan hadiah berupa dua sepeda motor, sedangkan Presiden hanya mampu memberikan sepeda kayuh. “NU memang hebat, karena terbesar dan ormas terlama di alam semesta ini,” katanya, tersenyum.
Sementara itu, Helmy M Noor dari Cita Entertainment selaku tim kreatif dalam puncak resepsi Harlah ke-98 NU itu menjelaskan setidaknya ada sembilan hal yang patut dicatat pada hajatan harlah yang puncaknya berlangsung Ahad (28/02/2021) malam tersebut.
“Harlah kali ini ada sembilan nuansa digital. Pertama, saat acara ada empat videotron sebagai media interaksi hybrid antara undangan offline dan online,” katanya.
Catatan kedua adalah pembacaan Al-Qur’an melalui streaming oleh
Muhammad Miqdad al-Ghifari asal Jember yang saat acara berlangsung tengah berada di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.
“Ketiga, sambutan Ketua Panitia Harlah PWNU Jatim yang disampaikan KH Abdussalam Sochib dalam bentuk video tape, sehingga bisa meng-insert rangkaian kegiatan sebelum puncak Harlah,” terangnya.
Hal keempat yakni doa istighotsah oleh Rais PWNU Jatim, KH Anwar Mansur yang berlangsung secara virtual dari Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri.
“Nuansa digital kelima juga tidak kalah pentingnya yakni ada 45 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama atau PCNU se-Jatim yang mengikuti rangkaian resepsi harlah dari kantor masing-masing,” jelasnya.
Yang juga layak dicatat sebagai nuansa digital keeanam adalah bahwa acara ini disiarkan oleh 150 kanal Youtube dari yang semula ditargetkan 98 akun dari berbagai daerah di Indonesia, terutama pesantren di Jatim.
“Demikian pula kegiatan puncak resepsi harlah disiarkan oleh 9 televisi dari berbagai kota di Jawa Timur. Ini nuansa digital ketujuh,” ungkap alumnus Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang tersebut.
Poin kedelapan adalah bahwa pada acara itu diberikan santunan kepada 98 anak yatim oleh Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah nahdlatul Ulama (LAZISNU) secara hybrid. “Ada sembilan anak hadir di PWNU Jatim, dan dan 89 tersebar di berbagai PCNU di kabupaten dan kota,” ungkapnya.
Nuansa digital yang kesembilan yakni keberhasilan mendapat Rekor Museum Rekor Indonesia atau MURI yang langsung diumumkan oleh Jaya Suprana selaku Ketua Umum MURI secara virtual.
“Atas sejumlah prestasi yang ditorehkan, saya yakin bahwa NU di masa mendatang akan semakin adaptif dengan inovasi. Yang juga tidak kalah penting tetap menjaga tradisi sebagai warisan ulama dan kiai. Inilah yang membuat NU semakin dapat diterima semua kalangan,” pungkasnya.
Ia menambahkan proses diatas sebagai “pemanasan” dalam mewujudkan 100 Studio Digital NU yang akan diresmikan saat NU berusia 1 Abad pada tahun 2023. (*/my)