Probolinggo (Radar96.com) – Holding Bisnis Pesantren (Hebitren) bersama Bank Indonesia mendirikan Distribution Center (DC) pada tiga pondok pesantren (PP) di Jawa Timur, sebagai pilot project nasional untuk peningkatan potensi perekonomian dan pengembangan bisnis pesantren di Indonesia.
“Sebagai langkah awal upaya itu, DC didirikan di PP Sunan Drajat Lamongan, PP Bahrul Ulum Jombang dan PP Nurul Jadid Probolinggo,” kata Koordinator Hebitren Jawa Timur, KH. Faiz AHZ, dalam peluncuran DC di Aula PP. Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (4/5/2021).
Acara yang juga dirangkai dengan pengukuhan kepengurusan Hebitren Jawa Timur itu dihadiri Kepala Dewan Ekonomi Syariah/DEKS Bank Indonesia, Anwar Bashori, Ketua Umum DPP Hebitren, KH. Hasib Wahab Chasbullah, serta Asisten Stafsus Wapres Bidang Ekonomi dan Keuangan, Guntur Subagja Mahardika.
Menurut KH. Faiz AHZ, kepengurusan Hebitren di Jatim ini diharapkan dapat mendorong upaya pengembangan sektor bisnis dan ekonomi pesantren yang mandiri dan berdaya saing tinggi melalui DC dengan memberdayakan potensi dan jejaring pesantren yang tersebar luas, khususnya di Jawa Timur.
“Pendirian DC itu merupakan tindak lanjut dari kerja sama dan kolaborasi antarpesantren di Jawa Timur yang dimulai saat penandatanganan Deklarasi Surabaya oleh Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner OJK, Gubernur Jawa Timur, serta Perwakilan 17 Pondok Pesantren, yang menghasilkan pembentukan Koperasi Sarekat Bisnis Pesantren (KSBP) pada tahun 2019,” katanya.
Tak lama setelah didirikan, KSBP berhasil menunjukkan peningkatan yang signifikan di dalam menjalankan usahanya. Indikasinya, dari total aset sebesar Rp1,14 Miliar pada tahun 2019, KSBP mampu meningkatkannya hingga mencapai Rp4,07 Miliar di tahun 2020.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dewan Ekonomi Syariah/DEKS Bank Indonesia, Anwar Bashori, menyatakan pencapaian KSBP tersebut sangat berpotensi untuk ditingkatkan, terutama jika mengingat luasnya jejaring dan keberadaan pesantren yang tersebar di berbagai wilayah, khususnya di Jawa Timur.
“Di tingkat nasional, Hebitren secara resmi diluncurkan dan disaksikan langsung oleh Wapres KH. Ma’ruf Amin pada Kick Off ISEF ke-7 pada tanggal 7 Agustus 2020. Urgensi pembentukan holding bisnis pesantren adalah untuk mendorong akselerasi penguatan ekonomi pesantren,” katanya.
Pada saat ini, potensi bisnis dan pasar pesantren belum dimanfaatkan secara optimal oleh pesantren karena masih menjadi target pasar semata, karena itu pengembangan holding bisnis pesantren merupakan bagian dari “Roadmap Pengembangan Kemandirian Ekonomi Pesantren” yang telah diluncurkan pada akhir tahun 2016.
Acara itu juga dihadiri Bendahara Umum DPH Hebitren Pusat, KH Abdul Hamid Wahid (Pengasuh PP. Nurul Jadid), Direktur Departemen Komunikasi DPH Hebitren Pusat, Dedi Miing Gumelar, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Kerja Jatim (Malang, Kediri, Jember) yakni Azka Subhan (Kepala Perwakilan BI Malang), Hestu Wibowo (Kepala Perwakilan BI Jember), dan Sofwan Kurinia (Kepala Perwakilan BI Kediri). (*/my)